Part 56: Usai?

360 21 10
                                    

Hai, maap up-nya random bngt haha. dimohon jangan kesal baca part inii

jangan lupa votee

Happy Reading 💛

"kamu cuma tau sakit kamu,
kamu cuma tau sedih kamu,
kamu cuma tau hancur kamu, tapi kamu nggak pernah tau sakit, sedih, bahkan hancurnya aku? iya kamu mana tau, karena yang kamu tau cuma tentang kamu tersakiti."
-Anjani Laurinda.

"Maaf pernah ngecewain, tapi, bisa'kan aku dan kamu memulai kembali?"
-Delon Pradana

"DELON!"teriak Pamela histeris.

Seketika suasana Club menjadi ricuh melihat Delon terkapar di lantai tidak sadarkan diri dengan darah mengucur keluar dari pelipisnya.

Pamela terduduk di lantai setelah itu membopong tubuh Delon ke pangkuannya. "Sayang, bangun. Kamu nggak boleh ninggalin aku."ucapnya sembari menepuk-nepuk pipi Delon, berharap lelaki itu membuka matanya.

"Kamu nggak usah dengerin ucapan Dimas. Aku nggak ada hubungan apa-apa sama dia. Aku cuma milik kamu. Sayang bangun... jangan buat aku khawatir."

Dan Dimas tidak suka melihat itu, dia langsung bersuara." Mel lo ngapain masih peduliin Delon. Dia aja udah nggak peduli sama lo. Jangan jadi cewek murahan, Pamela."

Mendengar itu, sontak Pamela menoleh ke arah Dimas lalu membalas." Diem lo! ini semua gara-gara lo. Kalau terjadi sesuatu sama Delon. Gue nggak akan mau maafin Lo, Dimas."

"Paling Delon cuma mati aja."

"DIMAS!"teriak Pamela menegurnya dengan emosi.

Dan Dimas terkekeh sinis membuat Pamela tidak habis pikir. Benar-benar cowok gila.

Setelah membersihkan luka dipelipis dan beberapa luka memar diwajah Delon dengan mengompresnya, Pamela memberinya obat merah lalu membalut luka dipelipis lelaki itu dengan kain kasa dan memplesternya, setidaknya dengan ini bisa memberhentikan pendarahan yang keluar dan lukanya tidak bertambah parah.

Kemudian Pamela merogoh saku celana Delon -mencari ponsel lelaki itu untuk menghubungi nomor seseorang yang bisa dimintai pertolongan mengantar Delon pulang ke rumah.

Karena tidak memungkinkan dirinya yang mengantarnya pulang.

Hingga akhirnya Pamela menemukan kontak Cakra. Dia langsung menghubunginya.

Dan setelah menunggu beberapa menit akhirnya panggilannya tersambung.

"Halo, Lon. Ada apa?"

"Cakra."

"Lho kok Pamela?"

"Cakra lo cepetan ke sini. ke Club jalan mawar. Anter Delon pulang."

"Hah? Club? Delon kenapa?"lagi-lagi Cakra dibuat kebingungan karena suara Pamela yang panik.

"Udah. Pokoknya ke sini plis cepetan!"

Tut.

Sambungan dimatikan sepihak oleh Pamela.

"Delon, harusnya kamu tadi nggak usah ke sini kalau pada akhirnya kamu bakal kaya gini..."ucap Pamela seraya memandang wajah damai Delon.

"Dia pantas dapetin itu,"sahut Dimas.

"Dan gue semakin benci sama lo. Kenapa lo ngelakuin ini hah?!"

"Gue cuma ngasih Delon pelajaran aja."

Marriage With DelonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang