Part 13: Menyakitkan

420 34 14
                                    

Hai, jangan lupa tinggalkan jejaknya kalau suka sama part ini
Happy reading

Delon mengembuskan napas panjang. Sedang asik-asik melamun, Anjani datang mengagetkannya. Delon mengepalkan tangannya mencoba untuk tidak marah.

" Hayuk Kak Delon, Jani sudah siap." Tanpa meresponnya, Delon jalan lebih dulu. Anjani pun menyamakan langkahnya dengan Delon.

Udara pagi ini sangat segar, cocok sekali untuk melakukan aktivitas seperti olahraga pagi atau jalan pagi.

Senyum Anjani mengembang, dia sangat senang sekali. Ini pertama kalinya Anjani berolahraga dengan Delon dan laki-laki itu tidak menolaknya.

"Kak Delon, Jani capek..." keluhnya tiba-tiba sembari berhenti.

"Liat nih Jani keringatan..."

"Baru setengah jalan, udah ngeluh capek. Emang dasar lemah," gumam Delon dan Anjani mendengarnya.

"Kak Delon bilang Jani lemah? Nggak kok, Jani kuat banget. Liat nih otot-otot Jani besar," elaknya sembari memperlihatkan otot-otot tangannya yang mungil pada Delon membuat sang empu terkekeh.

"Yakin kuat?" Anjani mengangguk.

Tiba-tiba ide terlintas dipikiran Delon.

"Kalau gitu, gue tantang lo buat lomba lari sama gue. Siapa yang jarak larinya paling jauh berarti dia memang kuat!"

Anjani terdiam nampak berpikir, ini kesempatannya untuk mendapat perhatian dari Delon. Dia tahu, dirinya tidak bakal kuat untuk lari lama, oleh karena itu, dia harus menerima tantangan ini agar nanti jika terjadi sesuatu pada dirinya, Delon akan merasa bersalah dan dia akan memberikan perhatian seperti saat dirinya pingsan di puncak kemarin.

Anjani tersenyum tipis lantas mengangguk." Oke! Jani terima tantangan Kak Delon." Delon menatap Anjani sedikit tidak percaya setelahnya ia mengangguk.

"Gue hitung mundur, 3.., 2..., 1..."

Delon lari lebih dulu, ia tersenyum penuh arti saat berbalik badan menengok ke arah Anjani yang masih tertinggal jauh namun masih kekeh untuk mengejarnya padahal napasnya sudah ngos-ngosan.

"Ayo, sini kejar gue! Bisa nggak lo!" Teriaknya pada Anjani lalu terkekeh.

Untung saja, jalan perumahan saat ini  sepi.

Anjani mempercepat larinya ingin mengejar Delon namun sang empu seperti mempermainkannya, Delon malah melakukan hal yang sama.

Delon tertawa meremehkan.

"Kak Delon..." Panggil Anjani lirih

"Jani pasti bisa kejar Kak Delon! Hu..hu.. ha..."

"Semangat Jani! Semangat! Kamu pasti bisa, GO! GO! GO!"

"K-kak De-lon, Jani capek banget..."

Delon membulatkan matanya saat berbalik menghadap belakang, melihat gadis itu sedang berjongkok di aspal. Dia pun mengembuskan napas.

"Woy! Kok berhenti sih! Tadi katanya kuat banget," cibirnya berteriak pada Anjani.

"JANI HAUS KAK DELON! JANI PENGEN MINUM!" rengeknya." KAKI JANI KESEMUTAN, JANI NGGAK KUAT BERDIRI!"

Marriage With DelonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang