Part 48: Pamela's Party

284 30 11
                                    

Hai, part ini dominan ke Pamela sama Delon. Yg ga suka sama mereka, silahkan menghujatnya dikolom komentar haha.

Happy Reading💛

Minggu siang ini Delon bersama Pamela ke rumah Cakra sesuai rencana yang sudah mereka bahas digrub Whatshapp yaitu belajar bareng mengingat Senin besok diadakan ujian Akhir Semester.

Kalau tidak di kafe, tempat berkumpul mereka itu di rumah Cakra dengan alasan rumah lelaki itu yang selalu sepi. Cakra hanya tinggal berdua bersama Asisten rumah tangganya dan kedua orang tuanya ada di luar negeri sedang bekerja. Walaupun Cakra anak tunggal, tak jarang orang tuanya meninggalkannya sendiri dan pulang jika ada waktu senggang saja.  Tapi, itu sudah biasa bagi Cakra yang tidak pernah mempermasalahkannya. Asalkan kartu kredit tiap bulan lancar juga sudah lebih dari cukup.

Cakra mengerti orang tuanya bekerja keras juga untuk dirinya karena semua kebutuhannya selama ini selalu terpenuhi dengan sangat baik.

Sepertinya rencana belajar bareng itu hanya untuk formalitas saja karena setelah sampai pemandangan yang dilihat adalah  Cakra dan Eza yang tengah bermain play station dengan hikmat bukan membaca buku pelajaran.  Disekitarnya juga tidak ada buku-buku pelajaran, yang ada malah berbagai macam Snack dan minuman beserta bungkusnya yang sudah kosong dicampur jadi satu.

"Assalamu'alaikum,"ucap Delon mengalihkan atensi Evan yang tengah memakan kuaci di atas sofa panjang sembari melihat Eza dan Cakra bermain PS.

Evan membalas. "Wa'alaikumussalam, Lon baru dateng lo. Wah, ada Pamela."

Evan sedikit terkejut melihat Pamela datang. Pasalnya rencana belajar bareng itu sebenarnya cuma empat orang saja. Delon, Cakra, Evan dan Eza, tapi ternyata Delon mengajak Pamela dan perempuan itu ini baru bergabung lagi bersama mereka setelah masalah kesalahpahaman waktu itu. Kemudian, Evan bertanya." Apa kabar, Mel?"

Pamela tersenyum manis, lalu menjawab. "Baik doongg! Kalian pasti kangen kan sama gue?"

"Haha iya kangen." Yang menyahut Cakra. "Dimas apa kabar, Mel?"tanyanya tidak mengalihkan atensinya dari layar PS.

"Dia baik... Apaan sih lo Cakra kok nanya kabar Dimas ke gue!" Balas Pamela seketika sewot.

"Yaa.. Lo kan dekat sama dia,"sahut Cakra santai menekankan kata 'dekat'.

"Lo beneran nggak ada hubungan lebih sama Dimas, Mel?"kini Eza yang bertanya.

"Nggak ada! ih kalian kok sekarang jadi nyebelin gini!" Seketika Pamela memberengut kesal karena paham sebenarnya mereka mau memancing dirinya tentang kesalahpahaman itu lagi yang membuat ia sempat bertengkar dengan Delon.  Padahal Pamela sudah melupakannya.

Pamela Bi laik : gimana yaa jawabnyaa. Gimana bisa gue jawabnya dengan pertanyaan yang nggak jelas...

Pamela mendaratkan bokongnya di samping Evan. Lalu berkata kembali." Padahal kalian tau dulu gue sebucin apa sama Delon. Dari dulu sampai sekarang gue nggak berubah. Gue cuma cinta sama Delon,"ucapnya lalu menoleh ke arah Delon sekilas yang duduk di sampingnya sembari tersenyum manis. "Harusnya kalian inget itu.  Lagipula menjalin hubungan udah dua tahun lebih masa mau gue sia-siain gitu aja.  Kalau kaya gitu, sama aja gue merusak kepercayaan Delon selama ini." 

"Dua tahun lebih bukan waktu yang sebentar. Disitu pastinya kita udah paham sifat masing-masing dan selalu terbuka satu sama lain juga. Nggak ada yang ditutup-tutupin. Selama ini gue selalu percaya sama Delon dan harusnya Delon juga sebaliknya." Kemudian Pamela menggenggam punggung tangan Delon seraya mengelusnya lembut lalu menoleh ke arah lelaki itu. "Kamu percaya' kan sama aku, kalau aku nggak ada hubungan lebih sama Dimas?"tanya Pamela pada Delon dan Delon membalas dengan anggukan.

Marriage With DelonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang