36

311 31 3
                                    

Hari senin adalah hari yang sangat dibenci oleh eliya pasalnya ia akan melakukan upacara dan cuaca panas tak disukai oleh eliya.

Eliya yang mengibaskan tangannya kearah wajahnya tanpa ia sadari ada yang memayungi kepalanya dengan tas sekolah.

Eliya mendongakan kepalanya dan ternyata itu adalah Hwang hyunjin.

Eliya memutar malas bola matanya dan bertanya tanya di dalam hatinya sejak kapan manusia yang tak pernah tobat ini ada di belakangnya.

Eliya pun maju paling depan dan ia mengeluarkan topinya dan memakainya,lebih baik ia berhadapan dengan sinar matahari daripada berhadapan dengan manusia bernama hwang hyunjin.

"Kita harus bisa menjaga kedisplinan diri kita sendiri,bertutur kata yang benar kepada lawan biacara kita..

Ini adalah hal yang di benci kedua oleh eliya jika kepala sekolahnya berbicara maka akan melewati dua jam mata pelajarannya.

"Sekian dari saya..

Eliya menghembuskan napas leganya,rupanya mereka akan masuk dengan cepat karena kepsek mereka tidak terlalu banyak berbicara.

"Tambahan dari saya...

Yang berbicara didepan ini adalah guru yang di takuti oleh seluruh murid SMA Garuda.

"Apa sekolah kita menerima seorang penjahat?..

Eliya mengangkat kepalanya menatap guru nya tersebut atau Bapak Suho Aditya.

"Ada murid baru?

"Ih bukannya itu si king bully itu?

"Penjahat?saha oyy?

"Itu kan si renjun..

Eliya mendengar percakapan singkat dari beberapa temannya dan ia mendengar nama yang disebut adalah seseorang yang ia kenal dengan lantas matanya membola besar.

"Setahu saya,ini adalah sekolah Berwibawa dan terhormat,Anak klongmerat saja belum tentu bisa masuk disini,bukanya sekolah kalian sangat pemilih dalam hal menerima siswa baru?"

"BETUL!"serentak seluruh siswa terkecuali eliya.

"Lalu kenapa anak ini ada disini?"

Eliya menerobos pandangannya dan ia tersentak melihat itu adalah renjun dengan pakaian Putih abu abu yang sangat rapih tak lupa atributnya yang lengkap.

Semua pandangan tertuju kepada renjun,namun renjun mendongakan kepalanya ya sedari tadi menunduk saja,seketika semua pandangan tertuju di depan lagi.

"Saya disini karena saya punya hak"Ujar renjun dengan wajah datarnya dari balik topinya.

"Apa hak kamu?"tanya pak suho.

"Hak saya disini sebagai siswa untuk belajar,kemudian mengajari bapak karena bagi saya bapak itu masih bodoh,kenapa saya bilang bodoh karena bapak semena mena menilai orang,dan berbicara soal hak,bapak tidak mempunyai hak melarang saya untuk sekolah disini,Kepala sekolah saja menerima saya"sahut renjun tanpa menunjukan ekspresi manis di wajahnya.

"Coba lihat baru saja saya tegur"Tawa pak suho.

Renjun menatap pak suho tak sedap dan berjalan sampai di depan pak suho"KAMU! TURUN DARI SINI KARENA KAMU TIDAK PANTAS"Suarah keras renjun membuat seluruh siswa bahkan guru terkejut apalagi dengan pak suho yang didepannya.

"Itu teguran atau hinaan?"tanya renjun.

Pak suho hanya menatapnya saja seketika ia terdiam dengan teriakan renjun tadi.

"Masalah pribadi jangan bawa sampai kesini,kamu guru jaga kedisplinan dirimu karena kamu yang akan memberi contoh kepada murid murid mu"ujar renjun dan berjalan lagi ketempatnya.

[Bully || Dream]|End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang