24.

260 27 0
                                    

Eliya berjalan kaki menuju ke sekolahnya mumpung ia bangun pagi pagi sekali jadi mengapa tak ia manjakan kakinya saja.tidak lupa dengan maskernya juga yang selalu di pakai oleh dirinya.

Piiiipppp!...

"ANJIRR!"keget eliya reflek memegang dadanya.

Eliya membalikan badannya dan ternyata itu guanlin manusia yang terus menganggu dirinya"lu bangke ke nggak ada kerjaan aja deh"ketus eliya hampir melempar ponselnya.

Guanlin tertawa dibalik helm yang ia pake"gua anterin"ujar guanlin.

"Dih malas gua"ketus eiya lagi dan berjalan.namun diikuti oleh guanlin dari belakang.

Eliya mendengus kesal dengan guanlin yang terus mengekor dibelakangnya"mau lu apa sih?"tanya eliya.

"Lu naik sama gua"sahut guanlin.

Eliya merotasikan matanya malas dan berjalan terus tak pedulikan oleh Eliya.

Guanlin pun menahan tangan eliya agar ia tak capek dengan menenteng motornya.

"Apasih! Lepasin dong!"ketus eliya.

"Nggak akan! Sebelum lu berangkat sekolah bareng gua"sahut guanlin.

"Gua nggak mau ih!"ketus eliya dan menarik tangannya dari genggaman tangan Guanlin.

Namun ditahan kuat oleh guanlin dan seketika tangan guanlin ditahan kuat oleh seseorang.

"Lepasin"ujar jeno dengan wjah membunuhnya.

Guanlin menaikan kedua bahunya"okey"ujarnya.

Jeno langsung menarik tanga eliya untuk berdekatan dengannya"sekali lu deketin dia headshot pala lu"Ancam jeno dan guanlin mengangguk.

Eliya melirik kearah jeno kenapa jeno wajahnya jadi berubah padahal ia sangat tenang melirik ke orang orang yang berhadapannya saja tak sudi.

Guanlin tersenyum kearah eliya dan langsung menyalakan mesin motornya dan melajukan gasnya.

"Lu nggak apa apa?"tanya jeno.

Eliya menggelengkan kepalanya"nggak ko jen,makasih yahh"senyum eliya.

Jeno tersenyum"Renjun nitip salam"kata jeno yang naik keatas motornya.

"Apa?"tanya eliya.

"Naik dulu"titah jeno dan eliya naik keatas motornya dan langsung berjalan menuju kesekolah mereka.

"Jen?renjun nitip salam apa?"tanya eliya diselang selang perjalanan mereka.

"Selama ini yang gua tau gula yang paling manis ternyata gua salah yang manis itu madu tetapi gua salah besar yang paling manis itu senyuman lu"

Bugh..

"Lu ko___

"Bacot yee lu anjim!"ketus eliya.

Jeno menghentikan motornya di lampu merah"salah gua apa?"tanya jeno.

"Bisa bisa nya yahh lu ambil kesempatan ke gini"ujar eliya membuat jeno mengerutkan keningnya"Maksud lu apaan dah?"tanya jeno.

"Lu kenapa gombalin gua?"tanya eliya.

"Hah?gua?sejak kapan el?"tanya jeno.

"Tuh tadi apa?!"tanya eliya ngegas.

Jeno menjalankan kembali motornya lagi"Bangke dah! Itu salam dari renjun!"ketus jeno.

"Yakali!"ketus balik eliya.

"Gua nggak butuh lu percaya apa kagak intinya udah gua sampein salam renjun ke lu"ujar jeno.

Eliya hanya diam yakali renjun nitip salam kegitu kepada jeno untuk dirinya apa renjun tak berpikir bahwa yang bakalan bikin ia baper adalah jeno bukan dirinya.

[Bully || Dream]|End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang