07

454 49 0
                                    

Eliya yang keluar dari tokoh buku ia tidak menunggu kakanya karena mark terlalu lama meninggalkan nya.

Ia pun berjalan menelusuri langit yang nampak cerah malam ini.hujan tidak turun dan semua Penghuni dunia nampak ramai berkeliling kesana kemari.

Eliya berjalan melewati gang kecil karena jika berjalan kaki jalan paling cepat sampai dirumahnya.

"Woi neng"panggil seseorang eliya diam tak memperdulikan orang itu.

Eliya tetap berjalan dan orang itu mengikuti eliya.

Oke ini tempat sangatlah gelap eliya mengeluarkan hpnya namun ponselnya abis daya.

Eliya berdecak kesal dan senjata utamanya adalah ponselnya dan yang hanya dapat ia lakukan adalah lari.

"Cepat amat neng jalannya"ujar orang itu.

Eliya terus melangkahkan cepat kakinya dan ketika ia ingin keluar dari gang dan tempatnya sudah terang ia langsung menggaskan kakinya untuk lari.

Dan ternyata orang itu mengejarnya dari belakang eliya terus belari tanpa henti.

Kompleks yang ia lewati amatlah sepi rumahnya masih jauh perlu beberapa ratus larian agar sampai dirumah.

"Woii jangan lari lu!"teriak orang itu.jantung eliya rasanya ingin copot ia tetap berusaha lari walaupun napasnya sudah tidak mampu lagi.

Eliya berhenti tepat disebuah bak sampah ia masuk kedalam walaupun sangat bau.

Orang itu berhenti tepat dihadapan eliya dan mencari cari keberadaan nya.

"Sial dia kemana?!"tanya orang itu yang kesal dengan sendirinya karena tidak menemukan eliya.

Eliya menutup kedua mulutnya dan berusaha agar tidak ada yang bisa melihat dirinya.

"Hallo..dia lolos,cepat banget larinya"ujar orang itu yang berbicara lewat ponselnya.

Eliya hanya diam bahkan sekarang napasnya sedang berhenti.

Orang itu akhirnya pergi dan eliya terus menahan napasnya sampai langkah kaki orang itu tak terdengar lagi.

Eliya mengintip sedikit dan ternyata orang itu sudah tidak ada dan akhirnya ia pun keluar dari tempat persembunyian nya.

Eliya berjalan pelan dan memungut sebuah balok yang nampak rapuk namun masih bisa dibuat senjata.

Ia berjalan mengendap ngendap takut dengan orang itu muncul lagi.

"Ngapain lu?"tanya seseorang.

Bugh..

Eliya langsung melayangkan balok tersebut di wajah orang itu dan ia ingin memukul lagi namun orang itu langsung menendang balok tersebut.

"Babi!..muka gua Akhh!"keluh orang itu memegang wajahnya.

Eliya mengenal suarah tersebut dan itu adalah jaemin.

"Ja-jaemin?"panggil eliya.

Jaemin memegang wajah sebelah kirinya dan menatap eliya.jaemin ingin marah tapi ia ingat siapa yang ada didepan nya ini.

"Ja-jaemin gu-gua takut"sambung eliya dengan wajah nya yang ingin mewek.

"Takut karena udah mukulin wajah gua?"tanya Jaemin.

Eliya menggelengkan kepalanya"ada yang mau nakalin gua"sahutnya.

Jaemin mengerutkan keningnya masih menahan sakitnya"siapa?"tanya jaemin.

Dugghh...

Seketika ada yang menendang tubuh jaemin dari belakang membuat jaemin terbaring di aspal.

[Bully || Dream]|End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang