43

145 19 0
                                    

Eliya mengurung dirinya sampai dua hari penuh membuat mark sangat khawatir dengan keadaan eliya.

Tok..Tok..

"Dek? Buka dong,udah dua hari nggak keluar kamar"Ujar mark.

Tak ada jawaban dari dalam kamar eliya membuat mark lebih khawatir.

BRAKK!

"anjing! Gua kaget!"kaget mark karena pintu kamar eliya di dobrak oleh haechan.

"Kalo modal manggil doang yang ada Adek lu kagak bakalan buka"Ketus haechan dan langsung masuk kedalam kamar.

"Njir! Gua niatnya ke gitu tapi gua malas"cibir mark pelan dan ikut masuk kedalam kamar.

Haechan dan mark menatap eliya yang sedang menutupi dirinya dengan selimut membuat Mark penasaran dan langsung menarik selimut dari badan eliya.

"Dek?"panggil mark."dek?bangun"titah mark.

"Lu manggil doang"ketus haechan.

"Lah trus?"

"Guncangin ke badannya"

"Dia lagi tidur"

"Gimana kalo mati?"

Bugh!

"Mata mu anying!"

Mark pun mengguncang tubuh eliya begitu kuat membuat haechan menampar pelan kepala mark.

"Kenapa lagi?"ketus mark.

"Pelan pelan lah"

Mark kembali mengguncang tubuh eliya namun eliya tak bangun bangun juga membuat mark panik.

"Chan kagak bangun"

"Yallah mark,Pantesan eliya sering bilang lu dongo"ketus haechan dan duduk di samping eliya.

"El bangun,lu kenapa?"tanya haechan.

"Orangnya lagi tidur chan"

"Mark"

"Kenapa?"

"Diam dulu"

"Gua diam"

"Diam dulu!"

"Gua udah diam"

"Yallah mark!"

"Apa lagi sih Lee haechan?"

Haechan akhirnya menyerah dengan sepupunya ini jika ketemu dengan mark bawaanya yah kegini untung eliya tidur.

"El bangun"

"Gua berasa bego banget dari tadi"

Haechan ingin tertawa tapi tidak bisa dan akhirnya ia diam.

"Kenapa lu nggak khawatir sama eliya?"tanya echan.

"Gua khawatirlah yakali kagak itu kan adek gua"

"Trus lu kenapa ngelawak mulu?"

Mark mengerutkan keningnya"gua ngelawak dari mana?"

"Terserah lu deh"

Haechan memegang tangan eliya kemudian di kepala eliya terutama bagian jidatnya"eliya demam mark"Ujar haechan mulai panik."badannya panas banget"ujarnya lagi.

"Trus lu kenapa?"tanya mark.

Haechan meninju perut mark"Yahh gua paniklah anying!"Kesal haechan.

"Anjir! Sakit!"keluh mark menahan perutnya.

Haechan menatap AC di kamar eliya dan mencari remot AC dan ternyata suhu dinginya sangat tinggi.

"Bodoh banget!"ketus haechan dan langsung menggendong eliya keluar dari dalam kamarnya sedangkan mark masih bingung apa yang terjadi.

[Bully || Dream]|End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang