Sudah hampir memasuki bulan untuk kelas dua belas ujian tentu seluruh siswa berkutat untuk belajar agar meraih nilai yang diharapkan oleh orang tua mereka.
Sore yang begitu dingin karena lagi hujan akan turun melanda kota ini dan membuat seorang anak perempuan yang serius memilih setangkai bunga.
"Makasih pak"ucap eliya dengan cepat ia berbalik dan menghentikan Taxi karena ia ingin pergi ke tempat yang ingin ia tujui.
Akhirnya ia telah sampai di tempat yang ia tuju yaitu pemakaman setelah ia bayar taxi itu ia langsung beranjak masuk kedalam tempat pemakaman.
"Yatuhan dimana makan nana"ujarnya sudah hampir lelah karena ia cari kesana kemari.
Ia melihat ada seorang kake yaitu penjaga kubur yang melewatinya dengan memegang sapu lidi.
"Misi kek,mau nanya boleh?"
"Nanya apa neng?"
"Anu kek,waktu setahun lalu pemakaman anak lakilaki mungkin waktu itu usianya Sembilan belas tahun"
"Aduh neng,banyak yang meninggal setiap tahun berturut turut,neng ggak tau dimana tempatnya?"
Eliya menggelengkan kepalanya.
"Siapa nama teman adek itu?"
"Nana kek,Orang orang kalau mau datang ke makamnya selalu bawa bunga"
Kake itu sempat berfikir dan ia mengangguk"iya saya tau dia anak geng motor kan?"w
Eliya mengangguk tersenyum"iya kek"
"Saya sempat Kesal sama teman temanya setiap datang bunga yang mereka bawa,dan menumpuk di atas makam Anak itu"
"Maafin teman teman saya kek"
"Sudah tidak apa apa,mari saya antar"
Eliya mengikuti langkah kake itu menuju makam nana,Rasanya seperti dadanya seakan sesak jika memang nana temanya itu telah tiada seperti yang dikatakan oleh Somi kepadanya.
"Ini neng,coba liat kan banyak sekali bunga"
Eliya menatap nisan yang tertulis nama temanya itu dan eliya menghembuskan napas beratnya"makasih yah kek"senyum eliya.
"Iya neng sama sama,kalau begitu saya permisi"ujar kake itu dan berjalan meninggalkan eliya sendiri di depan makam nana.
Eliya berjongkok dan meletakan bunganya yang berwarnah putih dan hanya bunga nya yang berwarnah putih saja lain dari itu berwarnah merah.
Eliya memegang dadanya dan menundukan kepalanya"Ini yah yang lu bilang ke gua jangan Pernah nangis kalau gua tau apa yang terjadi"
Eliya duduk diatas rumput hijau itu dan masih saja menundukan kepalanya."Lu kenapa ceroboh banget sih na! Lu selalu bilang ke gua buat hati hati,tapi lu send___
Eliya terus saja menghembuskan napas beratnya dan berusaha agar tak menangis dengan hal yang tersembunyi dari dirinya ini.
"Kenapa semua sembunyiin hal ini dari gua na?"
"Gua juga teman lu,gua juga berhak tau..."
Gyurrr...
Hujan pun turun membasahi tubuh eliya,eliya meremas dadanya sesaknya tak kunjung reda sakitnya semakin dalam.
"Lu pergi nggak ngabarin gua,lu ngilang gitu aja.."
"Maafin gua na.."lirih eliya dan tangisnya pecah dibawah hujan.
Tangis eliya makin menjadi setelah ia teringat ingat dengan cerita somi kepadanya betapa cintanya nana kepada somi perempuan yang hampir saja membunuh dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Bully || Dream]|End.
FanfictionHuang renjun adalah Salah satu geng yang cukup di kenali oleh banyaknya telinhga ketika mendengar nama nya atau nama gengnya. Mempunya sifat sedingin es dan mempunyai prinsip yang sangat di takuti oleh Orang orang yang mencari masalah denganya. Tak...