64.

110 19 2
                                    

Jeno,Ji-Sung dan chenle berada di tempat yang jaemin kirimkan lokasinya, disana mereka bertiga terus menghubungi jaemin tetapi jaemin tidak bisa dihubungi sama sekali membuat mereka bertiga yang telah berada disana lebih khawatir.

Dijalan besar ini,sangat jarang para pengendara melewati jalan tersebut,Jeno, Ji-Sung dan Chenle hanya menemukan motor jaemin saja,tetapi orangnya tidak ada.

"JAEMINNN!.."teriak Jeno,mereka mengaku menyerah dengan mencari tau keberadaan jaemin.

"Mau lu teriak Jen,si Jaemin kagak ada"ujar Chenle karena kaget dengan teriakan Jeno.

"Kita harus cari bang jaemin,kalau kita disini mana bisa kita temuin bang jaemin!"ucap Ji-Sung menatap kedua temanya bergantian.

Jeno mengangguk dan langsung naik keatas motornya begitu juga dengan Ji-Sung,tetapi Chenle mencegah kedua sahabatnya itu.

"Kita tunggu Abang yang lain aja,mereka udah kesini"Ujar Chenle.

"Kalau mereka udah kesini,mereka udah nyampe!"Ketus Ji-Sung.

"Yaelah sabar dikit Napa dah,Mereka tu bawa motor bukan terbang"Ketus Chenle.

Jeno mengangguk saja dengan arahan Chenle menunggu Abang mereka lebih baik,daripada bertindak sendirian san hasilnya malah bikin semua repot.

Skip>..

Tempat terakhir Haechan mencari keberadaan Renjun,haechan masuk kedalam dan benar dugaannya ternyata Renjun berada di tempat ini.

Haechan kembali menginjak kakinya kedalam tempat ini yaitu 'Drippin night' Renjun yang sedang duduk menundukan kepalanya.

Haechan berdiri dihadapan Renjun, Renjun mendongakkan pandangannya menatap Haechan.

Bughh!..

Satu pukulan melayang di wajah Renjun dari Haechan,Haechan menari kerak baju Renjun.

Bughh!..

"Bangsat!.."

Bughh!..

Haechan memukul wajah Renjun bahkan Renjun terjatuh di lantai,semua orang menatap mereka berdua dan tak ada yang berani menglerai.

Haechan menarik kembali kerak baju Renjun dan ia ingin layangkan pukulanya tetapi ia tahan dan ia mendorong tubuh Renjun untuk menjauh.

"Kenapa berhenti? Pukul gua Sampai lu puas!"Ucap Renjun menatap Haechan.

"Kalau gua kagak mikirin keadaan somi! Lu udah gua bunuh! Sialan! Lu bangsat! Lu____ANJING!.."

BRAKKK!..

BRAKKK!..

BRAKKK!..

semua orang didalam drippin night keluar karena Haechan melempar kursih tersebut dengan meja meja didalam sana.

Haechan kembali menarik kerak baju Renjun rasanya ia ingin membunuh Renjun malam ini"Lu nyakitin adek gua eliya! Lu kagak tau seberapa besar cintanya ke lu! Tapi lu____

Renjun mendorong tubuh Haechan"Gua juga cinta sama eliya bahkan cinta gua besar,sangat besar!"Ucap Renjun sedikit teriak.

Bugh!..

"Tapi apa yang lu perbuat sekarang hah?! Lu liat keadaan somi sekarang?! Dia hamil!"ujar Haechan.

Renjun berdiri dan mengusap darah di bibirnya"Haechan! Gua kagak pernah nyentuh somi sedikit pun!"Teriak Renjun marah.

"Terus dia hamil sama siapa?! Jelasin ke gua dia hamil sama siapa?! Lu pake otak ren,lu ngilang dari hidup eliya,lu sama siapa hah?! Kalau bukan sama Somi!"Sahut Haechan menunjuk Renjun.

[Bully || Dream]|End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang