12.

358 36 0
                                    

Eliya sekarang berada di minimarket karena disuruh kakanya untuk membeli beberapa cemilan untuk mereka makan.

"Sialan mana tinggi banget lagi"ketus eliya yang mencoba mengambil pembalut untuk dirinya.

Eliya coba untuk berjinjit agar ia bisa menjangkaunya namun ternyata tidak bisa sampai ada tangan yang mengambil pembalutnya.

"Lain kali minta tolong"ujar orang itu dan eliya langsung membalikan badannya.

"Loh?pacarnya renjun bukan?"tanya orang itu menunjuk eliya  kemudian eliya mengangguk.

Lakikaki itu memberikan pembalut kepada eliya"lu kagak kenal gua?"tanya lakilaki itu.

Eliya mengerutkan keningnya kemudian ia menggelengkan kepalanya.membuat lakikaki itu berdecak kesal"gua yang nggak sengajah nendang bola sampe kena kepala lu,lu ingat?"tanya orang itu.

"Ohh iya tau yang anterin gua sampe ketemu jaemin kan?"tanya eliya dan lakilaki itu mengangguk mantap.

Eliya berjalan kekasir dan diikuti oleh lakilaki itu sampai mereka keluar dari alfamart dan lakilaki itu menyuruh eliya untuk duduk di meja makan.

"Duduk dulu sebentar,nanti gua antar pulang"ujar lakilaki itu"ohiya kenalin gua haruto"ujar haruto mengenalkan dirnya.

"Eliya"jawab eliya tersenyum kecil dan haruto mengangguk tau.

Haruto kembali masuk kedalam minimarket eliya melihatnya hanya diam saja.kemudian haruto kembali dengan dua minuman.

"Nih minum"titah haruto dan eliya mengambil minuman tsrsebut.eliya akhirnya minum minuman yang diberikan haruto.

"Wahh enak banget"ujar eliya baru kali ini ia meminum minuman seenak ini.

Haruto tersenyum"ini minuman favorite gua,enak kan?"tanya haruto dan eliya mengangguk.

Minuman susu rasa pisang dengan jeli jeli didalamnya membuat siapa saja meminumnya akan tersenyum sendiri.

"Lu jadian sama renjun kapan?"

Eliya berpikir pikir kapan yahh padahal renjun saja tidak pernah mengatakan perasaan nya kepada eliya.
Apa ia harus menjawab kalau waktu di kamar itu.

"Baru seminggu dengan ini"ujar eliya ngasal padahal ia tidak tau kapan.

Haruto mengangguk dan ia menyandarkan kepalanya di kursih"lu kagak takut pacaran dengan renjun?"tanya haruto eliya menggelengkan kepalanya.

"Bagus deh"senyum haruto eliya hanya mengangguk saja karena haruto baru saja ketemu dengan nya jadi tak bisa sedekat itu.

Drrtt..

"Yaa"

"Dimana dek? Ko belum pulang pulang?"

"Ini udah mau pulang"

"Cepatan nanti kemalaman di jalan"

"Iyaa kak"

Eliya pun memutuskan sambungan teleponnya dengan kakaknya dan berdiri dari duduknya"har gua pulang dulu yah"ujar eliya.

"Mau gua anterin?"tanya haruto dan eliya menggelengksn kepalanya.

"Nggak apa apa ko kita searah jadi bisa gua anterin lu,ini udah mau jam sembilan juga kagak baik perempuan jalan sendiri"kata haruto dan eliya memikirkan apa yang dikatakan oleh teman barunya itu.

Eliya mengangguk untuk mengiyakan ajakan haruto dan haruto tersenyum kemudian pergi dengan eliya ke parkiran untuk naik motor.

Selama perjalanan mereka hanya diam tak ada bersuarah sudah semakin dekat untuk mereka berdua sampai dirumah eliya.

[Bully || Dream]|End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang