53.

155 16 8
                                    

Mark meninggalkan eliya sendiri didalam kamarnya,mark menghubungi orang tua mereka agar bisa tinggalkan tugas mereka dan kembali.

"Oh God! Plis! Adek lagi sakit!"

"Mama yang kesana papa tinggal"

"Terserah yang penting pulang dulu!"

"Iya sayang mama bakalan pulang"

"Papa?"

"Papa nyusul"

Mark menghembuskan napas beratnya dan melirik adeknya dari jendela ternyata adiknya sedang tidur pulas.

"Hallo mark?"

Suarah papanya membuat mark tersadar.

"Pah,papa pulang juga kan?"Tanya mark.

"Iya papa sama mama bakalan pulang,besok kita berangkat"

Mark bersyukur orang tua mereka bisa pulang dengan cepat,setidaknya kepulangan orang tua mereka bisa menggantikan posisi mark yang jagain adeknya dan dirinya akan mencari siapa yang telah melakukan ini kepada adeknya.

"Mama tutup dulu,Mark jagain adek kamu baik baik jangan sampai dia sakit,mama sayang banget sama kalian berdua"

"Iya mah,mark sama adek juga sayang sama mama dan papa,hati hati disana"

"Nanti mama kabarin lagi esok,see you sayang"

"See you to mah"

Mark langsung memutuskan sambungan telfon mereka dan hendak masuk kedalam ruangan adiknya seketika para zeroline datang dengan keadaan baju mereka semua basah.

"Gimana keadaan eliya bang?!"tanya renjun langsung berlari kearah mark dan mark menatap renjun dan menghembuskan napas beratnya.

Renjun langsung berlari masuk kedalam ruangan Eliya.

"Eliya kenapa bang?"-jaemin.

"Gua nggak tau jaem"sahut mark memegang kepalanya.

"Lu gimana sih! Eliya kan sama lu! Seharusnya lu jagain dia mark!"ujar haechan ingin rasanya ia meninju orang di depannya ini kalau tidak di tahan oleh Jeno.

"Eliya hanya ijin sama gua mau ke toilet tapi nggak balik balik pas gua cari dan ketemu dia udah ke gitu"sahut mark frustasi.

"Eliya pingsan atau?"tanya jeno.

"Dia dipukul,tapi alasanya dia jatuh"sahut mark.

"Dipukul?ko bisa sih"tanya chenle.

"Siapa?gila aja nyerang orang!"sahut jisung.

Mereka semua pun langsung masuk kedalam berdiri di dekat tempat tidur eliya.

Haechan yang memegang tangan adiknya itu dan ia melihat wajah adiknya membuat nya meringis betapa sakitnya itu.

"Orang yang mukulin eliya udah gila"ketus jisung.

"Pipi eliya yaampun"ujar chenle kaget.

Renjun mengusap pelan pipi eliya dan ia ingin rasanya menangis,segagal ini kah dia mempertahankan Seorang eliya.

Mark yang duduk disofa ditemani oleh jaemin ia menutup wajahnya dengan kedua tanganya.

"Mark gua turut prihatin"ujar jaemin mengusap punggung mark dan mark mengangguk.

Jisung chenle dan jeno mereka pun ikut duduk dan merangkul mark agar ia tidak sedih dan kuat.

Renjun terus saja mengusap pipi eliya dan menatap pemilik wajah manis itu sendu bahkan ia tak tau apa yang ia harus lakukan sekarang.

[Bully || Dream]|End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang