70.

171 17 4
                                    

Ini dimana?aku bertanya keberadaan ku ada dimana,kenapa semua nampaknya putih?

"Eliya?eliya udah bangun"

Suara samar samar, seperti nya aku mengenal orang ini .

Somi?

Aku telah melihat dengan jelas dokter memeriksa keadaan ku dan ruangan ku semakin banyak yang masuk.

Ka mark?

Kaka melihat ku dan memeluk ku sunggu aku sangat merindukan kaka ku ini.

Haechan memeluk ku dengan dikeadaan kaka masih memeluk ku haechan menangis katanya ia pikir aku akan mati.

Anak ini..

Pandangan ku menatap mereka semua bahkan somi memeluk ku juga jaemin tersenyum menatap ku mereka semua nampak bahagia.

Semuanya ada disini..tapi dimana renjun?

Apa ia baik baik saja?

"Kak? Renjun dimana?"

Skip》..

Aku masuk kedalam ruangan milik renjun ternyata dia sedsng tidur.

Aku duduk dan tak bersuara wajahnya menatap jendela mungkin renjun kelelahan sehingga belum bangun.

"Ren? Ayo bangun"aku memegang erat tanganya yang hangat.

Sungguh aku sangat merindukan dirinya ini sangat merindukanya.

"Aku udah bangun seharusnya kamu juga bangun"ucap ku mengusap punggung tanganya.

Aku kaget dengan tanganku yang digenggam erat olehnya.

Ia membalikan wajahnya menatap ku ternyata ia sedang menangis.

Selalu saja.

"Ellllll.."

Aku tersenyum dan langsung memeluknya didalam tangisnya.

Ia menyembunyikan wajahnya di dalam pelukan ku,aku merindukan mu renjun.

Sangat merindukan mu..

Skip》...

Setelah kejadian itu semuanya nampak berkumpul dirumah entah kenapa tapi itu menyenangkan aku tak merasakan kesunyian setelah mama dan papa pergi.

Aku mempunyai kaka yang seperti mama akan memarahiku jika aku tak makan dan tak keluar kamar .

Dan aku punya haechan yang bisa melindungiku dimana pun aku berada selalu disampingku disaat ada yang menyakiti ku,aku merasakan papa masih di samping ku.

Dan renjun sosok yang ingin sekali aku genggam sosok yang ingin aku bawa kemana saja dalam hidup ku,sempat terlepas dan kembali terikat.

"Woi cepetan bayi somi udah keluar"suara siapa lagi kalau bukan chenle yang bisa membuat rumah sakit roboh.

Kami semua menunggu kedatangan bayi somi yang sangat dinantikan oleh haechan dan doyoung.

"Yeess bayi nya perempuan"seru kak doyoung.

"Halah! Bayinya pasti lakik!"ketus haechan.

"Kalau dia perempuan?!"tantang kak doyoung.

"Taruhan aja! Kalau dia perempuan gua bayarin lu makan sebulan,tapi kalau tu bayi lakik lu bayarin gua shoping selama sebulan,gimana?"tantang balik haechan.

Astaga anak anak itu dari kemarin kemarin mereka seperti ini.

"Oke! Siapa takut!"kesal doyoung.

Aku dengan yang lainya tertawa mendengar hal hal yang kak doyoung dan haechan lakukan ada ada saja mereka.

Dan aku salut kepada somi segala hal yang ia lalui bahkan sampai dititik ini ia bisa memikul semuanya dan ia berhasil sampai dititik terbaik.

Mengingat semua hal yang ia lewati membuat ku tersedar bahwa dirinya juga tertekan dan segala hal yang ia lakukan kepada ku,aku tak bisa dendam karena itu adalah salah satu hal yang menurutkan somu tak akan melakukanya jika tak ada yang menyuruhnya.

Kemudian jaemin akhir akhir ini ia sering tersenyum kata haechan jaemin telah kembali dan ia telah menagih hutang nana kepada jungkook.

Ngomong ngomong tentang jungkook entahlah kapalnya terbakar dan tenggelam semoga dosa dosanya juga ikut terbakar dan tenggelam bersama dengan kapal tersebut.

Clekk..

"Gimana dok?cewe apa cowo?"tanya kak doyoung.

"Cowo kan dok?"seru haechan.

"Bencong pasti"ucap jaemin.

"Jaemiinn!..

Aku tertawa ada ada saja jaemin ini mana ada anak lahir langsung bencong.

"Alhamdulillah anaknya cowo,selamat yah pak"ucap dokter itu menepuk pundak Doyoung.

"Yesss!"seru haechan,kak doyoung berdecak kesal.

Kak doyoung harus membayar semua belanjaan Haechan dan haechan kalau belanja suka nggak tau diri.

Mereka masuklah kedalam dan renjun menahan tanganku untuk paling terakhir masuknya.

"Nanti kalau punya anak, aku maunya cewe"

Tiba tiba saja renjun berkata seperti itu membuat ku meliriknya tajam.

"Pokoknya harus cewe,soalnya mau aku iket rambutnya,beliin dia boneka,dan main masak masak sama dia"

"Hm"

" namanya bagus siapa yah?"

Udah mikirin nama aja

"Yallah ngomong apasih! kita aja belum nikah"

"Nikah itu gampang sayang,besok juga bisa kita nikah"

"Hiii"

"Emang kamu nggak mau nikah sama aku?"

"(...)"

"Jawab atuh sayang"

"Nggak!"

Aku langsung masuk kedalam karena jika menghadapi mode bucin renjun aku yang akan geli sendiri.

"Sayanggg!"

Skip》..

Dua bulan dari somi melahirkan,kamu memutusnkan untuk berziarah ke makam nana dan orang tua ku agak berdekatan jadi kita searah.

"Bang lu tuh bucin banget deh! Nih kita lagi dikuburan!"jisung ternyata memperhatikan.

Karena renjun tidak mau melepaskan genggaman tanganya ditangan ku.

"Entar diembat setan"ucap jeno.

"Diam jomblo"ketus renjun.

"Husss! Lu pada mau ketempelan?"tegur kak doy.

"Tuh diam"senyum renjun.

Aku hanya bisa pasrah saja dengan yang di lakukan oleh renjun yang terus memegangi tangan ku,renjun tetap akan seperti ini.

Karena renjun itu Bucin:v

Aku meletakan bunga di makam mama dan papa,kaka memeluk ku dan menyium pucuk kepala ku walaupun kecelakaan pesawat tak mengembalikan utuh tubuh orang tua ku.

Kemudian meletakan bunga di makan nana kami semua meletakan bunga mawar putih sedangkan jaemin meletakan mawar berwarna pink dan somi berwarna merah.

Aku memeluk somi yang tersenyum menatap makam orang yang paling ia cintai itu.

"Udah selesai som"ucap ku tersenyum dan somi mengangguk.

Hari mulai malam dan kita semua bergegas pulang,somi yang aku ajak tinggal bersama dengan ku awalnya haechan dan kaka nggak setuju tapi aku tak peduli dan meyakinkan mereka.

Bahwa penderitaan cukup sampai disini.

Selesai.

Haappyreading💚♥️

Makasih banyak untuk kalian semua🦋


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[Bully || Dream]|End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang