[Bully || Dream]|End.

22.

Eliya telah sampai disekolah tanpa menunggu renjun untuk menjemput dirinya.

"Oyy!"teriak haechan dan menepis pelan rambut sepupunya itu.

"Lu?ngapain disini?"tanya eliya kaget dengan sosok haechan.

"Lah emang kenapa?nggak boleh?"tanya jaemin tiba tiba merangkul pundak eliya lalu tersenyum manis.

"Hah?kok?"eliya kebingungan.

Jeno memgambil tas eliya dari gendongannya"Kita antar sampai kelas"ujar jeno.

Eliya mengerutkan keningnya kebingungan kenapa kembar kembar nakal pada ada disekolahya.

Semua siswa menganga melihat eliya berjalan bahkan terbilang di kawal oleh Ketiga orang yang terkenal itu.

"Itu kan Anggota zero"

"Ko?mereka disini?"

"Kyaaa pada ganteng ganteng!"

"Lee haechan?"

"Lee jeno kan itu?"

"Na_na jaemin bukan sih!?"

Eliya resah mendengar bisik bisik para siswa perempuan disekolahnya.seterkenal itu kah Renjun and the geng ini.

Sesampainya di pintu kelas eliya jeno mempersilahkan eliya masuk dan memberikan kembali tas milik eliya.

"Tujuan kalian apa sebenarnya?"tanya eliya tam mau berbasah basih.

"Keselamatan lu"sahut haechan

"Penjagaan ketat buat lu"sambung jaemin.

"Jangan sampai lu kenapa napa"sambung jeno lagi.

Eliya memiringkan kepalanya"hah?ma_maksudnya apa sih?!kagak ngerti gua"Kesal eliya.

"Masuk aja kedalam jangan sampe kepala lu gua buatin lonceng sekolah gua mumpung udah nggak bunyi ke otak Mark"ujar haechan.

"Kita udah mau cabut"sambung jeno.

"Hooh soalnya masih mau praktek"sambung jaemin lagi.

Eliya mengangguk walaupun tak mengerti maksud dari anak anak naga di depannya ini.

"Yaudah bye yahh el nanti kita ketemu lagi di waktu yang sama seperti beberapa waktu lalu"Gombal jaemin.

Jeno menoyor kepala jaemin"lu bukan dilan oke!"gemas jeno.

Haechan mengacungkan jempolnya kepada jeno"Oh iya satu lagi jangan sampe gua tau lu deketan sama samuel lagi"ancam haechan menunjuk hidung eliya.

Eliya menepis jari haechan"Apasih! Nggak bakal!"sahut eliya.

"Apasih! Nggak bakal! Awas aja el"haechan mengulang kembali kalimat eliya membuat eliya mencibir pelan.

Jaemin tersenyum kemudian mengelus pucuk kepala eliya"Dengerin yahh apa kata abang haechan kalau sampai ketahuan bisa berabe tau nggak urusannya"ujar jaemin.

"El udah tau kan Akang Renjun ke gimana"ujar jeno tersenyum menyubit pipi eliya.

"Aduh iya iya paham gua,mending kalian pergi sesek napas gua liat muka muka ke kalian ini"ujar eliya dan langsung masuk kedalam kelasnya.

"Tu anak dibilangin!"ketus haechan.

"Yaudah sih chan yang penting udah di iyain sama dia"ujar jeno.

"Yuk kita go aja deh jangan sampai telat bisa bisa Di kunciin pagar"Ujar jaemin langsung melangkahkan kakinya diikuti oleh jeno dan haechan di belakangnya.