Eliya membiarkan ponselnya ditangan renjun bahkan sudah seminggu lebih ia kesal dengan renjun apalagi haechan namun marahnya kepada haechan sudah hilang.
Sepulang sekolah eliya langsung menuju basecamp Zeroline untuk bertemu dengan renjun.ia bahkan rela naik angkot padahal dilarang keras oleh kakanya.
Eliya berhenti didepan pintu kaca zeroline yang tertutup rapat ia mencoba membuka pintu tersebut ternyata di kunci sepertinya mereka belum pulang sekolah.
"Renjun!.."teriak eliya kesal.
"Kenapa sih teriak teriak?!"tanya renjun dari belakang.
Eliya membalikan badannya menatap renjun dan ia langsung berjalan cepat kearah renjun.
Dugh..
"Anjirr!.."keluh renjun meringis membungkuk memegang betisnya.
"Mana ponsel gua!"minta eliya.
Renjun berdiri pelan pelan"dah gua kembaliin di konter!"Ketus renjun.
"Renjun ihh! Disitu ada tugas tugas gua!"
"Bodo!"renjun berjalan melewati eliya.
"Renjun!"teriak eliya dan menarik tangan eliya membuat renjun hampir jungkir balik.
"Apasih el!"ketus renjun.
"Ponsel gua mana!"minta eliya lagi.
"Ambil noh di konter"ledek renjun.
Eliya menatap renjun kesal bahkan matanya berkaca kaca ia pun langsung berjalan hendak pulang.
Namun tangannya ditahan oleh Renjun"mau kemana?"tanya renjun.Eliya melepaskan tangannya yang dipegang oleh renjun"bukan urusan lu"sahut eliya.
"Eliya.."panggil renjun namun eliya tetap berjalan tak menghiraukan renjun.
Renjun menggaruk kepalanya dan berlari mengejar eliya.ia menangkap tangan eliya dan menariknya mengikuti dirinya.
"Lepasin gua!"teriak eliya merontah.namun tetap ditarik oleh renjun.
"Kyaaa!"kaget eliya renjun menggendong tubuhnya ala bridalstyle.
"Turunin gua!"eliya memukul tangan renjun.
"Aaaa! iya iya ini gua turunin!"sahut renjun karena kesakitan eliya menarik narik rambutnya.
"Mana ponsel gua!"eliya meminta lagi ponselnya.
"Nggak ada"
"Yaudah nggak apa apa ponsel gua nggak ada,gua bisa beli juga,minta di anterin sama hyunjin atau nggak guanlin"ujar eliya dan berjalan pergi lagi.
"El..jangan berani deketin antara mereka berdua!"ketus renjun.
"Lu siapa?! Nggak ada urusannya dengan gua!"Ujar eliya sudah marah.
"Gua pacar lu!"
"Kita nggak ada hubungan yang namanya pacaran,gua nggak kenal lu"
Renjun menghembuskan napas kesalnya dan mengeluarkan ponsel eliya dari dalam tasnya"Nih ponsel lu tadi gua hanya becanda"Renjun memberikan ponsel eliya kepada eliya.
"Gua nggak butuh,ambil aja kalo lu mau,kalau nggak butuh juga buang aja,yang beli itu kan lu jadi berhak lu mau apain"sahut eliya.
Renjun menatap eliya kemudian menggaruk kepalanya"Gua minta maaf,ambil nih ponsel lu"tidak ada cara lain selain meminta maaf.
"Nggak usah minta maaf nggak ada yang salah ko,sekarang gini aja lu masih sama somi kan?nah lu kedia aja gua mau sama hyunjin ke atau guanlin yang mau sama gua"Sahut eliya dengan wajah datarnya.
"El..bisa nggak jangan bahas hal ke gituan?gua sama somi udah nggak ada hubungan apa apa"
"Itu bukan urusan gua juga mo lu udah sama siapa pun nggak ada sangkut pautnya sama gua"
"Lu Mau deketin siapa saja gua bodo amat,karena itu yang ngejalani diri lu bukan gua"ujar eliya masih dengan wajah datarnya.
"El..gua udah minta maaf"
"Gua nggak butuh maaf dari lu"
"Lu tau akibat dari diri lu yang egois masalah kecil jadi besar,masalah sebentar jadi lama dan nggak ada masalah malah jadi masalah kemudian di permasalahkan lalu saling menyalahkan"sambung eliya membuat renjun menatapnya lama.
"El..apa itu nggak kebalik?"
"Gua mau pulang,lu mau ketemuan kan sama somi?jangan kemaleman pulangnya nanti lu sakit lalu somi lagi yang sibuk"ujar eliya dan langsung berjalan menuju rumahnya.
Renjun hanya bisa diam menunduk menatap ponselnya eliya kemudian mendengus kesal.
.....
Eliya berjalan dengan mood yang sangat berantakan akibat pertengkarannya dengan renjun tadi.
Pipp!..
Eliya mengangkat kepalanya dan melihat kedepan siapa yang memanggilnya itu.
Ternyata jeno tapi kenapa motornya beda dimana motor yang biasa ia pakai itu.
"Gua anter pulang"ajak jeno dan eliya mengangguk setuju saja agar ia cepat sampai dirumahnya.
Jeno dan eliya saling berdiaman tanpa berkata apapun hanya sebuah tawaran saja menjadi.kalimat pertama hingga akhir yang keluar dari mulut jeno.
Akhirnya sampai dirumah eliya jeno pun menghentikan motornya dan eliya turun dari atas motor jeno"makasih yahh jen"ujar eliya.
"Iyaa selalu buat lu mah"sahut jeno dan eliya tersenyum"mau mampir jen?"tanya eliya dan jeno menggelengkan kepalanya"nanti aja yahh,keburu magrib di jalan"ujarnya dan eliya mengangguk paham.
"Hati hati yahh"Ujar eliya.
"Sip,bye el"sahut jeno dan langsung menggas motornya pergi sedangkan eliya masuk kedalam rumahnya.
Ia membuka pintu utama rumahnya lalu masuk kedalam tak lupa untuk ia tutup kembali.
"AAAAAA!"teriak eliya bahkan terduduk di lantai.
"Kenapa dek?"tanya mark yang telah sampai di rumahnya.
"KAKA!.."teriak eliya.
"Iya kenapa?"tanya mark tertawa pelan.
"Kenapa sih harus di situ aku kan kaget ka"ketus eliya.
"Kaka mau nyapa kamu tadi pas di depan bareng jeno tapi mager jadi biarin kamu masuk aja"
"Trus ngagetin?"tanya eliya kemudian berdiri.
"Nggak tuh,kamu aja nggak tau pikirannya ke mana"Sahut mark.
Eliya berjalan melewati mark"kaka bawa oleh oleh?"tanya eliya.
"Nggak sempet beli"
"Kaka mah gitu amat"
"Dih kamu pikir kesana kaka ngapain hah?"
"Iya tau kak tapi ko kelupaan"
"Nanti kita jalan jalan ajak haechan"
"Janji nih?"
"I promise!"
"Deal?"
"Deal!"
Eliya melompat dan berlari naik keatas kamarnya kenapa ia kesenangan karena jarang sekali mark mengajaknya keluae begini.
@Evillaquid
KAMU SEDANG MEMBACA
[Bully || Dream]|End.
FanfictionHuang renjun adalah Salah satu geng yang cukup di kenali oleh banyaknya telinhga ketika mendengar nama nya atau nama gengnya. Mempunya sifat sedingin es dan mempunyai prinsip yang sangat di takuti oleh Orang orang yang mencari masalah denganya. Tak...