54.

137 22 5
                                    

Jaemin yang bertemu dengan orang tua eliya dengan cepat ia menyalami tangan Ibu eliya dan ayah eliya,jaemin sempat berbicara singkat tentang kedatangan orang tua eliya yang telah lama di nanti oleh kedua anaknya itu.

Orang tua izin pamit karena ia pulang beristirahat dan mama eliya menitipkan eliya kepada jaemin dengan alasanyanya Mark sedang Ada kelas dan eliya sendirian.

Jaemin mengangguk dan meminta permisi untuk masuk kedalam ruangan eliya.

Clek..

"Eh nana.."Senyum lebar eliya.

Jaemin pun tersenyum dan menyodorkan sebuah kantong plastik"Makan,tadi gua masak"Titah jaemin.

"Nggak enak mau makan"

"Makan,Mama lu bilang lu belum makan"

"Iss! Mama.."lirih eliya dan ia melihat apa isi dari kantong plastik yang dibawakan oleh jaemin.

"Bubur?"tanya eliya dan jaemin mengangguk.

"nggak enak"

"Makan dulu baru protes"Ketus jaemin.

Eliya pun makan bubur yang di berikan kepada jaemin seketika Mata eliya melebar menatap jaemin"Enak kan?"tanya jaemin dan eliya mengangguk tersenyum dan kembali makan dengan semangatnya.

"Ini beneran lu yang masak?"tanya eliya kurang yakin karena bubur yang ia makan sangatlah enak dan pas dilehernya.

"Iyalah"

"Bukan bunda?"

"Bunda cuman bantuin Motongin wortelnya"

"Kangen masakan jaemin"

"Itu gua yang masak gimana sih!"

"Ini nana yang masak"

Deg..

Jaemin menatap eliya kaget dengan perkataan eliya yang sempat membuatnya mati kutu.

Eliya menatap jaemin tersenyum"Jaemin sama nana beda kan?tanya eliya"nana dimana?Dimana cowo yang pernah nolongin gua waktu gua jatuh dari sepeda?"Tanya eliya.

Jaemin masih diam menatap eliya bahkan tatapanya tak percaya dengan eliya yang mengetahui siapa itu nana dan jaemin.

"Dimana cowo yang sering tersenyum walaupun ia terluka?dimana cowo yang sempat nemenin gua sampai Gua kelas sepuluh?dia dimana?"Eliya merasa sesak dengan menanyakan pertanyaan menyedihkan seperti ini.

Semenjak kepergian samuel,eliya telah mempunyai teman cowo yang sangat baik hatinya,memiliki senyum termanis menurut eliya dan hati selembut kapas,Ia ditemani cowo tersebut sampai eliya kelas sepuluh,Kenaikan kelas sebelas eliya telah dijauhi oleh cowo tersebut sudah tidak ada kabar bahkan sampai sekarang.

"Lu jaemin atau nana?"Tanya eliya.

Jaemin membuang pandanganya ketempat lain.

"Gua tanya lu nana atau jaemin?"Tanya eliya."Banyak yang bilang nana udah mati"Suarah eliya memelan.

Jaemin kembali menatap eliya"siapa yang bilang?gua nana,Yang mati jaemin"sahut jaemin meyakinkan.

Eliya menggelengkan kepalanya"nggak,Lu bukan nana,nana nggak kasar,nana nggak Suka keributan,nana Selalu tersenyum,nana pe maaf tap___

Clek..

Masuklah haechan dan juga jeno membuat ucapan eliya terhenti jaemin dengan nya menatap masuknya kedua makhluk tuhan.

"Wih adik abang udah makan yak?"tanya haechan tersenyum.

"Makan apa tuh?"tanya jeno duduk di sofa samping haechan.

[Bully || Dream]|End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang