[Bully || Dream]|End.

30

"Chann cepetan sini"teriak eliya kepada haechan yang sedang berjalan pelan layaknya siput.

Haechan mendekati eliya"kenapa coba?"tanya haechan.dan eliya menunjuk sebuah mesin main"main itu"ujarnya.

"Main aja gih"titah haechan.

"Lu yang main,kalo gua bakalan kagak menang"sahut eliya membuat haechan mendengus kesal.

Dan ia pun mengiyakan permintaan sepupunya itu.eliya jadi penonton sekaligus penyemangat buat haechan.eliya pun menyempatkan dirinya untuk memotret sepupunya itu.

Cekrekk..

"Lu potoin gua?"tanya haechan.

"Nggak usah bacot deh,bersyukur gua punya niat buat fotoin lu"sahut eliya.

"Mana gua liat"ujar haechan.

"Nohh"sahut eliya"bagus kan"senang eliya.

Haechan mengangguk kemudian ia bermain lagi tapi sampai selesai permain tidak satu pun yang dimenangkan oleh haechan.

"Payah"ledek eliya.

"Coba lu yang main,kalo menang gua belanjain sebualan full"sahut eliya.

Eliya hanya tersenyum tidak mau karena melihat haechan saja sudah kesusahan parah.

Mereka berdua hanya berjalan kesana kemari di pusat kota kadang mereka berdua membeli jajanan dijalan dan itu memakai uang haechan.

Tring!.

Renjun
|yang lagi dimna?

Eliya kaget melihat chat dari renjun tumben sekali renjun mengechatnya.

Eliya
Lagi dijalan|

Nahkan apa dibilang pasti renjun akan lama balas chatnya membuat dirinya kadang kesal.

"El gua mau ketoilet sebentar"

"Lah trus gua?"tanya eliya.

"Mau ikut?kalo mau ikut ayolah mumpung Toiletnya luas"sahut haechan.

Eliya menatapnya sinis"gila lu!,sana pergi sendiri gua tunggu disini"sahut eliya.

"Tunggu disini oke! Jangan kemana mana gua bali lu kagak ada gua Tebas pala lu!"Ancam haechan.

"Iya iya eh bawel bat dah!"ketus Eliya dan mendorong tubuh haechan"makanya cepetan"ujar eliya.

Haechan pun berlari agar cepet ia mendapatkan toilet umum dan tidak membiarkan adiknya itu menunggu.

Eliya menunggu haechan dari berdiri hingga berjongkok pun haechan belum datang datang membuat ia kesal.