50

189 26 14
                                    

Eliya turun dari atas dan langsung berlari ke meja makan ternyata kakanya sudah ada disana.

"Pelan pelan makannya"tegur Mark.

"NaMtIp TePlAmBaT"sahut eliya masih mengunyah roti di mulutnya.

Mark melirik jam di tanganya ternyata masih Setengah enam dan adiknya ini malah cepat cepat.

Mark menuangkan susu untuk eliya,tentu bukan susu putih melain susu coklat karena mark tau adiknya mempunyai alergi terhadap susu putih.

"Matasih"ujar eliya tersenyum dan langsung meneguk susunya sampai habis.mark menatap adiknya itu kemudian ia mengusap pelan pucuk kepala adiknya.

"Cepat banget kamu besarnya dek"eluh pelan mark di kepala eliya.

Eliya memanyunkan bibirnya"emang aku bakalan kecil kecil terus?"tanya eliya

"Dulu kamu kecil banget kaya kutu"Ujar mark menyubit pipi adiknya.

"Ihh jelek banget samain kaya kutu"eliya menyubit tangan mark membuat mark terkekeh.

Eliya kembali fokus makan rotinya sedari tadi nggak abis abis karena mark buat roti ke eliya tiga lembar di lapis dua eliya sempat mendengus kepada kakanya itu.

"Kaka udah suka cewe?"

"Uhuuukk!..uhuuukk!.."mark yang keselek mendengar pertanyaan adiknya itu.

Eliya tertawa menatap kakanya itu"aku nanya doang kak!"Tawa eliya memukul pelan punggung kakanya itu.

"Lagian pertanyaan mu aneh"

"Aneh?aneh gimana?"tanya eliya.

"Kamu pikir kaka homo?sampe kamu nanya kaka udah suka cewe?"Ujar mark tertawa.

Maksudnya?

Sialan gua Nggak ngeh T_T

"Iss,maksud aku tuh kaka udah punya pacar apa belum"

"Nanyanya kegini bukan kaya tadi,kalau kamu nanya di tempat umum kaka bakalan malau astaga"Tawa mark merasa lucu dengan adiknya ini.

"Hehe.."eliya cengegesan.

Brakk!..

"Anjing"kaget eliya dan mark.

Kaka adek kalo kaget suka nggak nyantai mulutnya.
Masuklah lucas dengan muka baru bangun tidurnya.

"Rusak pintu gua anying!"ketus mark rasanya ingin ia lempari lucas dengan roti dan piringnya.

"Itu kak lucas?"bisik eliya dan mark menganggukan kepalanya.

Lucas berlari kearah meja makan yang disana sedang duduk makan.

"Ngapa lu?"tanya mark nggak santai.

"Gua pinjem toilet lu"

"Mo ngapain njir?"

"Mau gua ajak nikah,yah gua mau boker lah"

"Sialan gua kira lu kenapa,noh didepan lu"Ujar mark menunjuk toilet yang di maksudnya tadi.

Eliya meneguk susunya sampai habis dan berdiri dari kursihnya begitu juga dengan mark.
Mereka berdua jalan kedepan.

Ternyata renjun sudah ada didepan pager rumah eliya membuat eliya kaget.

"Renjun gua pikir siapa"ujar mark.

"Gua mau jemput eliya"kata renjun dan mark mengangguk"Bareng renjun aja yah?kasian lucas di tinggal"sambung mark.

Gua ngangguk aja dan mark tersenyum menatap eliya namun menatap renjun dengan tatapan seakan akan lu sakitin dia gua bunuh lu.

[Bully || Dream]|End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang