Prometheus Children 2 chapter 10(part 2)

177 9 5
                                    

Mystic Wolf, salah satu ras demihuman tertua di benua Arborea. Dikatakan bahwa mereka memiliki darah dari Fenrir, serigala es abadi yang pernah menantang para dewa mengalir di dalam tubuh mereka. Terutama para anggota keluarga raja, di katakan beberapa anggota kerajaan mampu mengakses kekuatan original dari Sang Fenrir.

Akan tetapi catatan mengatakan, jika sebagai ganti kekuatan yang berada di luar nalar. Para penggunanya akan kehilangan kendali atas diri mereka.

"Haa...haaa...haa..."

Terengah-engah, Lilli mencoba mengatur nafasnya. Sejak dia menyadari kekuatan ini dua tahun lalu, Lilli sudah melakukan beberapa riset tentang leluhurnya dari perpustakaan keluarga Silvester. Meski hanya ada informasi terbatas, tapi setidaknya Lilli tahu tentang cara penggunaan dan efek samping dari kekuatan tersembunyi dari rasnya.

Alice dan Theressa berkata jika Lilli tidak boleh menggunakan kekuatan ini secara penuh. Atau mungkin jangan pernah digunakan sama sekali.

Tapi kesalahan yang membuat lengan kiri Lilli patah sudah memaksanya untuk menggunakan kekuatan ini. Tentu Lilli tahu jika kemungkinan semacam ini akan terjadi, melihat mereka bisa melumpuhkan kepala sekolah Alexandra, tentu dia tahu jika musuhnya bukan orang biasa.

Lilli tahu, jika dia harus siap untuk menggunakan semua yang dia miliki. Bahkan jika dia memiliki pengalaman bertarung yang cukup banyak dalam petualangan, tapi kenyataanya dia tidak memiliki pengalaman bertarung serius melawan manusia kecuali tuannya; Nicholas.

Berbeda dengan cara bertarung tuannya yang lebih fleksibel dan pasif, cara bertarung Lilli yang agresif dan kaku sangat tidak diuntungkan dalam situasi ini.

(Othor bingung jelasinnya, tp intinya: cara bertarung nicho itu lebih ke bertarung dengan menerima dan menghancurkan lawan dengan kekuatannya sendiri, juga dari pada melakukan serangan frontal dengan kekuatan besar Nicho lebih mengandalkan keuntungan dari ukuran atau bentuk senjata yang dia proyeksikan. Soalnya dia terlalu lemah dalam serangan langsung jd harus cari posisi yang tepat untuk menyerang.

Sedangkan pola serangan Lilli cukup simpel dengan membalas serangan dengan serangan yang lebih kuat, ya soalnya Lilli emang kuat sejak awal. Kalo di gebuk pake kayu balesnya pake palu)

Dan saat ini, akhirnya dia mengerti, bahwa kekuatan bukanlah segalanya. Kalimat dari Tuan Dien yang selalu nicho ucapkan; "bukan mereka yang kuat yang akan menang, tapi mereka yang menanglah yang akan dianggap kuat.", kini dia paham arti dari kalimat itu.

Tapi saat ini, mungkin semuanya sudah terlambat. Setengah dari tangan kirinya sudah tidak bisa digerakan. Membekukan lengan kirinya yang patah dan membuatnya menjadi pedang es, mungkin itu adalah pilihan yang tepat, tapi pertarungan jarak dekat bukanlah keahlian Lilli.

Dengan rasa sakit tajam di tangan kirinya, Lilli merasakan  kesulitan untuk berkosentrasi pada mantra.

Dan sekarang, dengan menggunakan kemampuan spesial dari ras Mystic Wolf. Untuk pertama kalinya Lilli mencoba mengaktifkan karakteristik darah Fenrir yang ada didalam dirinya.

Tapi, dia tidak menyangka jika efek sampingnya akan seberat ini. Di saat dia ingin memperkuat dirinya, dia justru menambah beban pada pikirannya. Menahan semua tekanan, Lilli memegang tongkat panjangnya semakin erat.

Perlahan tapi pasti, dia merasa kesadarannya seolah digerogoti. Nafasnya semakin sesak, bahkan setelah dia mencoba mengatur nafas, kondisinya tidak membaik.

"Kau memiliki aku, tapi kau masih memilih untuk menggunakan sisi liar didalam dirimu?"

Dan saat itu, sebuah bisikan terdengar didalam kepala Lilli. Suara familiar dari seorang anak laki-laki yang terdengar mengejek.

Prometheus ChildrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang