Phrometeus Children 2 Chapter 3(part 3)

1.1K 116 25
                                    

Dan setelah perjalanan panjang selama hampir empat hari, akhirnya kami memasuki wilayah Kota Akademi, Kakek Moti berkata jika sekitar satu jam lagi kami akan sampai di tempat tujuan kami.

Itu adalah berita baik, karena dengan semakin banyaknya barang yang Kakek Moti angkut di pemberhentian, tempat duduk kami juga menjadi semakin sempit hingga kami harus berhimpitan di satu tempat, hal itu memberiku masalah dalam banyak arti.

"Anu, sepertinya posisi duduk kita salah."

Membuat senyum kecut aku mencoba memulai pembicaraan, kalian tahu, duduk berhimpitan di antara dua orang wanita itu bukan sesuatu yang mudah.

"Lilli, mungkin sebaiknya kau bertukar tempat denganku."

"Benar, lihat, karena kau menolak duduk di sampingku Nicho jadi kerepotan."

"Saya tidak mau!"

Terlebih lagi jika hubungan mereka tidak akur. Ya, bahkan setelah hampir empat hari bersama, hubungan antara Lilli dan Fiana masih kurang baik. Alasannya, Fiana sangat tertarik dengan telinga dan ekor Lilli, sedangkan Lilli entah kenapa tidak suka jika Fiana menyentuh ekor dan telinganya.

"Lilli kita sesama wanita, harusnya tidak masalahkan jika aku memegangnya'kan."

Mengatakan itu, Fiana membuat senyum manis, sambil menggerakan tangannya dengan cara yang aneh.

"Bahkan jika kita sesama wanita, anda harus tahu batas bagian tubuh pribadi yang boleh di sentuh."

Tapi sebaliknya, Lilli justru menanggapinya dengan dingin.

Eh? Jadi ekor dan telinga adalah bagian pribadi untuk demihuman?

"Tu, tunggu. Jika telinga dan ekor adalah bagian tubuh yang tidak boleh di sentuh...."

Bukankah aku yang sering membantu Lilli menyisir bulu ekornya sudah melakukan hal yang tidak baik?!

"Ji-jika itu Tuan Muda saya tidak keberatan. La-lagi pula saya suka saat anda menyisir bulu-bulu saya."

Menanggapi pertanyaanku, Lilli menjawab sambil menyembunyikan wajahnya yang memerah.

Sepertinya, mulai sekarang aku harus mencari tahu apa yang boleh dan tidak boleh di lakukan pada demihuman, memikirkan itu, aku memantapkanya di dalam hatiku.

Dan melihat aku dan Lilli yang menjadi semakin canggung...

"Anu, melihat kalian selama tiga hari ini, sepetinya aku menjadi sadar jika hubungan kalian jauh lebih rumit dari pada sekedar tuan dan pelayan."

Fiana mengatakan itu dengan senyum yang dipaksakan. Mungkin ini hanya perasaanku, tapi aku merasa kalau dia sudah salah paham.

"Hey Nicho sebenarnya kenapa kau memilih untuk bersekolah di akademi militer?"

Tiba-tiba Fiana mengubah topik pembicaraan.

"Aku mengerti jika kau memandang dunia dengan cara yang berbeda dari bangsawan pada umumnya. Tapi melihatmu yang berkata tidak tertarik dengan politik maupun kekuatan militer tetap memilih untuk masuk dalam sekolah militer, bukankah itu berkontradiksi dengan apa yang kau katakan sebelumnya?"

Ya itu adalah pertanyaan yang wajar, sebenarnya aku sadar jika Fiana ingin menanyakan ini sejak beberapa hari yang lalu, tapi melihat dia selalu menghindari topik ini, aku juga memilih untuk tidak membahasnya.

"Maaf ... jika kau merasa aku terlalu ikut campur urusanmu, kau tidak perlu menjawabnya."

"Kau tahu, Aren adalah wilayah dengan reputasi buruk di mata wilayah lain karena wilayah tersebut berada di bawah perlindungan seorang Great Witch...."

Prometheus ChildrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang