Upacara penerimaan siswa berakhir, para calon siswa kini berhamburan keluar dipimpin oleh senior yang akan menunjukkan ruang kelas dan asrama mereka.
Untuk kelompokku, kami di pimpin oleh Shenka senyor, seorang wanita cantik yang terlihat tomboy. Jika boleh dikatakan, penampilannya terlihat seperti seorang pangeran super tampan yang akan mengalahkan bahkan model di majalah. Dan saat ini, sambil menjelaskan Shenka senyor membimbing kami melewati koridor terbuka dikelilingi taman kecil dengan banyak tanaman semak.
Dari penjelasan Shenka senyor, dia mengatakan jika; penyihir dan ksatria, masing-masing dibagi menjadi empat kelompok menurut lambang pada buku siswa yang diterima. Di buku'ku dan Albert terdapat lambang kepala singa berwarna merah, dengan kata lain kami masuk dalam kelas Nemea. Lalu untuk Lili, kalau tidak salah lambang pada buku siswanya adalah phoenix berwarna emas, tapi seingatku tidak ada lambang semacam itu di antara empat lambang penyihir, itu sedikit membebani pikiranku.
Ksatria diwakili empat hewan suci yaitu: singa;nemea, kuda;stallion, banteng;bull, dan srigala;canis. Lalu untuk penyihir: ular; serpent, domba; ram, elang;hawk, tikus;mice.
Setiap hewan suci memiliki arti tersendiri dimana singa adalah keberanian, banteng adalah kekuatan, kuda adalah keyakinan, dan serigala adalah ketekunan.
Lalu untuk penyihir, ular adalah kesabaran, domba adalah kebijaksanaan, elang adalah wawasan, dan tikus adalah ketelitian.
Tapi phoenix?
"Al apa kau tahu arti dari lambang phoenix?"
Memikirkan itu, aku bertanya pada Albert di sampingku.
"Huh?"
"Lili mendapat buku siswa berlambang Phoenix."
Mendengar penjelasanku Albert tiba-tiba terdiam membeku.
"Al?"
"Serius?! Phoenix adalah lambang siswa kehormatan! Hanya mereka yang dianggap sebagai siswa baru terbaik yang diberikan lambang itu."
"Be-benarkah?"
Jika aku ingat, Lili memang pernah bilang kalau dia mendapat gelar siswa kehormatan.
"Ya, dari yang aku dengar, selama seratus tahun ini hanya ada delapan orang yang di berikan lambang itu. Dan tahun lalu, secara mengejutkan ada dua orang yang di berikan kehormatan untuk menerimanya; sang sword princess Fiana, dan vesper magus Emillia. Dan tahun ini ada satu lagi?! Sepertinya ini adalah jaman keemasan untuk akademi ini!"
"Ah... ok."
Entah kenapa Albert tiba-tiba terlihat bersemangat, serius sikapnya yang seperti ini sama sekali tidak cocok dengan wajah tampannya!
Lalu saat kami sedang berbicara.
"Mengobrol saat senyor kalian menjelaskan, kalian tahu itu tidak sopan."
Sang Sword Princess, Fiana tiba-tiba berdiri di antara kami.
"Fi...!!"
"No-nona Fiana!!"
Aku dan Albert yang terkejut dengan kedatanganya, segera menegakkan cara berdiri kami layaknya seorang prajurit.
"Fiana Senyor, di sekolah ini harusnya itu cara paling tepat untuk memanggilku bukan? Entah siapa diriku aku juga masih seorang siswa. Jadi panggil aku dengan cara yang benar."
Menepuk pundak Albert Fiana tersenyum manis.
"Ingat, kalian adalah calon ksatria yang akan menjadi contoh semua prajurit, kalian harus bisa menjaga nama baik kalian bahkan jika itu hanya hal spele!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Prometheus Children
FantasySaat aku mati, aku berharap jika aku akan terlahir kembali menjadi orang yang lebih baik, tapi aku tidak menyangka jika aku akan terlahir kembali di dunia lain. Dan lagi, aku masih memiliki ingatan dari dunia lamaku. Aku mengerti, ini bukanlah kehi...