***
Langit dengan warna keemasan terlihat di ufuk barat, menunjukkan kalau hari sudah menjelang sore. Di dalam ruang khusus dari sebuah bar, terlihat tiga gadis dan satu anak kecil sedang duduk saling berhadapan. Itu adalah Alice, Theresa, dan Lilli bersama seorang wanita yang sudah membuat janji dengan mereka.
"Terima kasih sudah menyempatkan dirimu untuk datang Asherah."
"Unn, tidak masalah, setidaknya dengan ini aku tahu kalau kau masih hidup."
Menjawab Alice, wanita yang terlihat sedang berada di akhir umur dua puluhanya itu berbicara sambil membuat senyum menggoda.
"Kau benar-benar menyebalkan seperti biasanya, Asherah."
"Ah, terima kasih atas pujianya, Aliceteria."
Aliceteria, mendengar wanita bernama Asherah itu menyebut Alice dengan nama yang sudah dia lupakan, Alice menanggapinya dengan tatapan tajam.
"Jangan panggil aku dengan nama itu lagi. Saat ini namaku adalah Alice Vallia Silvester, Istri dari Albireo Gallia Silvester."
Mendengar jawaban dingin dari Alice, gadis bernama Asherah itu mengernyitkan dahinya.
"Apa kau mencoba melarikan diri dari dosa yang sudah kau perbuat? Kau tahu, entah bagaimanapun kau mengubah dirimu, kau akan tetap menjadi Aliceteria Lana Ophellia."
"Asherah, aku tahu kalau akulah yang sudah mengundangmu, tapi bukan berarti kau bisa bicara sesukamu! Ketahuilah tempatmu!"
Saat itu, Theresa dan Lilli yang duduk di samping Alice hanya bisa diam melihat kedua gadis itu bicara. Ya, karena bagi mereka, ini adalah pertama kalinya mereka melihat Alice yang selalu terlihat seperti anak-anak menunjukkan kemarahanya. Dan itu terlihat sangat menyeramkan, terlalu seram yang bahkan membuat seolah seisi ruangan bergetar.
"Baiklah, baiklah, aku mengerti, aku tidak akan membahasnya lagi. Jadi bisa kita mulai pembicaraan ini?"
Berkata tanpa rasa bersalah, wanita bernama Asherah itu menyandarkan punggungnya dengan malas. Seolah dia tidak tertarik dengan pembicaraan yang akan mereka lakukan.
"Asherah, ini tentang rumor kehancuran Thuringen, aku mendengar jika negara itu hancur karena...."
"Primal Beast yang mengamuk?"
Masih dengan sifatnya yang acuh tak acuh, wanita itu menjawab bahkan sebelum Alice menyelesaikan pertanyaanya.
"Yah, itu terjadi sekitar empat tahun lalu, Thuringen ... salah satu kerajaan demihuman terkuat di luar Aliansi Goddard tiba-tiba lenyap dalam satu malam. Tentu banyak spekulasi yang bermunculan, dan sebagian besar berkata kalau negara itu lenyap karena sebuah kegagalan pengujian dari teknologi magitec jenis baru yang berakibat pada pembangkitan primal beast yang tersegel di ruang harta kerajaan."
Mengabaikan Alice yang marah, wanita itu menjelaskan dengan suara datar.
"Tapi...."
Lalu, pandangan matanya tiba-tiba berubah menjadi tajam seolah itu akan menusuk siapapun yang dia lihat.
".... Apakah kau akan percaya begitu saja, Alice? Apa kau akan dengan gampangnya menerima kalau hal itu terjadi hanya karena kesalahan teknis dari teknologi baru yang sedang di kembangkan oleh federasi dan aliansi? Kau tahu, bahkan catatan ringkasan teori dan jenis mantra yang digunakan sebagai penelitianpun tidak di ketahui."
Bahkan dalam hal ini, bisa di bilang jika tidak ada bukti apapun tentang adanya teknologi magitec jenis baru seperti yang di rumorkan.
Mendengar pertanyaan Asherah, untuk beberapa saat nafas Alice tertahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prometheus Children
FantasySaat aku mati, aku berharap jika aku akan terlahir kembali menjadi orang yang lebih baik, tapi aku tidak menyangka jika aku akan terlahir kembali di dunia lain. Dan lagi, aku masih memiliki ingatan dari dunia lamaku. Aku mengerti, ini bukanlah kehi...