Dan lalu, setelah mengantar Lilli kembali ke asramanya, aku juga kembali ke asramaku. Tapi karena aku hampir melewatkan semua hal termasuk pembagian asrama, aku harus pergi ke loby akademi dan menanyakan petugas disana tentang dimana asrama laki-laki dan nomor kamar yang aku dapat. Beruntung, mereka sudah menyiapkannya.
Akademi ini benar-benar luas, cukup untuk membuatku merasa kalau berjalan kaki dari loby sampai asrama laki-laki itu melelahkan. Ah, jam berapa sekarang? dari sini aku tidak bisa melihat menara jam, tapi kupikir ini masih belum terlalu malam.
Sesampainya di gedung asrama aku melapor pada penjaga, dan dia berkata kalau kamar untukku sudah disiapkan. Selain itu dia juga berkata kalau seluruh barangku sudah diantarkan kekamar oleh siswa dari kelas penyihir yang mengaku sebagai pelayanku. Ah, jadi itu alasanya, Lilli mengantar barangku dan saat akan kembali, dia kebetulan melihat aku dan Flo sedang berjalan berdua lalu memutuskan untuk mengikuti kami, karena itulah kami bisa bertemu. Sebaiknya aku berterima kasih padanya besok.
Berjalan melewati koridor berlantai marmer, menaiki tangga ke lantai dua dan akhirnya aku sampai di ruanganku tepat di ujung koridor. Serius, ruangan ini terlalu jauh, tapi setidaknya ada jendela tepat di depan pintu, kupikir itu hal yang bagus.
Mengetuk pintu untuk memastikan apa sudah ada orang di dalam. Dan seperti yang sudah aku duga, seseorang menjawab dan membukakan pintu.
"Maaf, mengganggu..."
Aku mengucapkan itu untuk basa-basi.
"U-Uhuh... tidak masalah."
Tapi suara yang menjawab justru terdengar gugup, dan lebih lagi, siapa yang muncul dari pintu membuatku tertegun karena bingung. Wajah cantik dengan rambut hijau seleher seperti emerald, terlebih mata emasnya entah kenapa membuat kecantikkanya semakin memancar.
"Anu, kenapa kau melihatku seperti itu?"
"Huh?!"
Dan saat itu, pertanyaanya membuatku terbangun dari lamunanku. Sebentar, ini asrama perempuan?!
"Ma-maaf, sepertinya aku salah masuk asrama!"
Mengatakan itu dengan panik, aku bersiap untuk pergi. Serius, bagaimana bisa aku salah masuk asrama!
"Tu-tunggu sebentar! Sepertinya kau salah paham!"
Memegang pundakku, orang itu mencoba menahanku. Dan saat itu dia mulai menejelaskan, kalau dia adalah laki-laki. Namanya adalah Michaela, dan dia adalah seorang Half Elf, ngomong-ngomong dia menjelaskan itu sambil menunjukan telinganya yang sedikit runcing, meski tidak panjang seperti elf biasanya."
"Maaf karena aku sudah salah paham."
"Unn, tidak masalah, hal itu sudah sering terjadi padaku."
Tersenyum, aku masuk kedalam ruangan sambil bicara pada Michaela.
"Ah, salam kenal namaku Nicholas Edward Silvester, kau bisa memanggilku Nicho."
"Ya, aku juga, namaku Michaela Syr Destina, kau bisa memanggilku Micky."
"...."
Panggilan manis macam apa itu?! apa kau yakin kalau kau itu laki-laki?!
"Apa?"
"Bu-bukan apa-apa, tapi dua kata di belakang nama? apa kau itu seorang bangsawan?"
Biasanya hanya bangsawan yang memiliki dua kata di belakang nama, dan itu juga menunjukkan kalau mereka memiliki peringkat cukup tinggi. Meski ada juga beberapa bangsawan kelas bawah dan pedagang yang memiliki dua kata di belakang nama mereka, tentu dengan kondisi khusus dari kaisar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prometheus Children
FantasySaat aku mati, aku berharap jika aku akan terlahir kembali menjadi orang yang lebih baik, tapi aku tidak menyangka jika aku akan terlahir kembali di dunia lain. Dan lagi, aku masih memiliki ingatan dari dunia lamaku. Aku mengerti, ini bukanlah kehi...