Prometheus Children 3 Chapter 3(part 3)

86 7 5
                                    

Dan seperti apa yang dikatakan Sakuya Senyor, pagi ini pemberitahuan tentang diadakanya pelatihan lapangan sudah diumumkan, dan kami para siswa diberi waktu tiga hari untuk mempersiapkan keperluan menginap di hutan. Itu waktu yang cukup lama bagi kami untuk berbelanja bahan makanan dan beberapa potion.

Ngomong-ngomong hari ini Lilly ada kelas tambahan, jadi aku yang mengurus semua kebutuhan. Sebenarnya dia memintaku berbelanja besok saat dia ada waktu luang, tapi kupikir itu terlalu lama. Aku sendiri tidak memiliki jadwal pelatihan valet hari ini karena Sakuya senyor sebagai anggota panitia sedang disibukan dengan rapat anggota pengurus pelatihan, dan dari pada bosan aku memutuskan untuk membeli perlengkapan duluan, sekalian membelikan bagian Lilli juga. Ah, sebenarnya aku ingin mengajak micky, tapi dia bilang sudah mempersiapkan semuanya dan hari ini dia ingin berlatih.

Menggunakan kereta tidak butuh waktu lama untuk sampai di kota akademi. Serius, aku baru tahu jika akademi memiliki jasa antar jemput dengan kereta. Begitu sampai di kota akademi aku membeli jangkrik bakar, memakanya sambil berkeliling mencari benda yang aku butuhkan, aku menemukan beberapa toko yang cukup menarik. Membeli beberapa healing potion, stamina potion, antidote dan beberapa daging kering. Aku tidak tahu berapa harga standar barang-barang ini, tapi kupikir aku mendapat harga yang cukup murah. Ah! mungkin aku harus membeli beberapa buah kering juga.

saat memikirkan itu tiba-tiba mataku tertuju pada sebuah toko yang sangat familiar.

"Selamat datang! silahkan beli buah kualitas terbaik di toko in- huh?! kau?!"

Saat aku menghampirinya, paman penjaga toko bersikap sangat ramah tapi ketika aku tepat berada di depannya, ekspresinya langsung berubah.

"Lama tidak bertemu paman penjual buah"

Menyapanya aku membuat senyum lebar, ya dia adalah pedagang buah yang dulu hampir menipuku. Tapi, bukanya menjawab sapaanku, dia justru langsung melihat kesekitar dengan wajah takut.

"Kau tidak perlu khawatir, aku tidak membawanya."

mendengar jawabanku, dia menghela nafas lega. sepertinya dia benar-benar takut dengan Lilli.

"kau tahu nak, aku tidak menyangka kau masih datang kemari setelah apa yang terjadi."

"Harus aku akui, terlepas dari sikap burukmu kau memiliki barang dagangan yang bagus."

"Aku akan anggap itu sebagai pujian, lalu apa yang kau cari?"

Melihatku dengan mata setengah terbuka, dia bertanya sambil bersedekap.

"Buah kering...."

"Ah, aku ada beberapa kismis, plum dan apel."

"Apel? Ini pertama kalinya aku mendengar ada apel kering."

Saat aku bertanya dia menunjukan benda tipis berwarna coklat yang terlihat seperti daun kering, mungkin apel kering ini dibuat dengan tujuan sebagai campuran masakan atau minuman dari pada dimakan langsung.

"Aku ambil plum dan kismis, ngomong-ngomong kau tidak akan menipuku lagi kan?"

"Setelah apa yang terjadi kau tidak perlu menanyakanya, kau tahu pelayanmu itu sangat menakutkan."

"...."

Aku tahu itu kau tidak perlu mengatakanya. Memikirkan itu, aku membuat senyum kecut.

"Kedua gadis kecil yang bersama gadis kuil itu, apa mereka masih sering mencuri di sini?"

Selagi disini, aku mencoba bertanya tentang Ellis.

"Setelah kejadian itu aku sudah tidak pernah melihat mereka lagi, aku juga mencari mereka di kuil yang mereka sebutkan, tapi sama sekali tidak menemukanya, kupikir mereka sudah pindah. Ah, jangan salah paham aku hanya ingin minta maaf pada mereka atas sikapku yang sudah berlebihan."

Prometheus ChildrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang