Prometheus Children 2 Chapter 8(part 3)

147 12 5
                                    

Sekitar satu jam, selama itu kami terus bertarung tanpa henti. musuh yang awalnya berjumlah dua puluh kini bertambah, entah berapa ekor Demon Beast yang sudah kami bunuh.

Aku berhasil membawa kembali siswa yang terpisah ke grup, dan beruntung aku juga menemukan pedang yang aku lempar.

Dengan kurangnya pengalaman dari para siswa, hal itu membuat aku, flo dan Fiana senyor bekerja ekstra, terutama Fiana senyor yang harus kesana kemari menghalangi Demon Beast yang hampir menembus pertahanan. Aku juga melakukan hal yang sama, tapi jika di bandingkan dengan Fiana senyor, aku masih kalah cepat dalam reaksi.

Floritina juga harus memfokuskan pikirannya hingga maksimal untuk memulihkan luka dan membuat penghalang pada saat bersamaan.

"Fiana Senyor, sebelah kanan akan kehilangan pertahanan!"

"Okay aku mengerti!"

"Flo, terus bertahan!"

"Unn!!"

Mendengar jawaban singkat dari Flo, aku tahu jika dia sedang berusaha sebaik yang dia bisa, terkadang membuat orang serakah ini bekerja keras ada baiknya juga.

Dan dengan formasi sederhana ini kami berhasil bertahan hingga serangan mereka berakhir. Demon Beast yang tersisa memilih untuk mundur setelah melihat usaha mereka sia-sia.

"Berakhir! aaahh aku sudah tidak kuat lagi."

Bersandar padaku, Floritina melontarkan keluhanya.

"Kerja bagus Flo, kau sudah berusaha keras."

Terengah-engah, aku menjawabnya dengan lemas. Diantara kami semua, mungkin hanya Fiana senyor yang masih terlihat baik-baik saja bahkan setelah di gempur lebih dari lima puluh ekor Demon Beast, sudah aku duga dia bukan manusia biasa.

"Ya, puji aku, tapi setelah ini kau harus mentraktirku sesuatu."

"Haaah?!"

Kenapa harus aku yang mentraktirnya padahal dia yang sudah menarikku ke dalam masalah?! Ok kesampingkan itu, melihat kesekitar aku mencoba memahami apa yang terjadi. Mereka kelelahan, terluka, dan beberapa mungkin sudah mencapai batasnya. satu-satunya pilihan adalah mundur dan menyusun kembali rencana, kita tidak tahu apa yang menunggu di depan sana, jadi kupikir terus maju bukanlah pilihan yang tepat.

"Fiana senyor, kupikir kita sudah mencapai batas."

Menyarankan itu, aku berkata jika sebaiknya kita mundur.

"Kami masih sanggup! Kami tidak akan kalah dari orang biasa seperti mereka!"

Salah satu dari mereka bicara menolak pendapatku, tapi kami? apa dia berbicara atas nama yang lain juga? Melihat banyak dari mereka mengangguk kurasa sebagian besar dari mereka merasa terintimidasi dengan adanya aku dan Flo.

Tapi tidak, disaat seperti ini kita tidak bisa mengutamakan ego. Flo sudah mempersiapkan banyak hal mulai dari potion penyembuh dan antidot, tapi obat semacam itu tidak bisa menyembuhkan rasa letih. Jika terus di lanjutkan, sesuatu yang buruk mungkin akan terjadi.

"Baiklah aku mengerti, kita lanjut."

Tapi, Fiana senyor justru menerima pendapat mereka.

"Fiana Senyor!..."

Aku mencoba menekankan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi, dari pengamatanku kekuatan Demon Beast yang kami hadapi setara dengan monster peringkat 'D', meski jika di bandingkan dengan minotaour yang pernah aku hadapi di Aren kekuatan mereka masih kalah jauh, tapi dengan kemampuan personel kami saat ini, misi ini terlalu beresiko.

Prometheus ChildrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang