"Aku tidak akan biarkan kalian melangkah lebih jauh!"
Menghunuskan pedangnya dengan gagah, Sang Sword Princess Fiana maju kedalam pertempuran.
Dan aku, aku yang melihatnya dari belakang hanya bisa menepuk dahiku sambil berkata ...
"Aaaahh!!! Si begooo!!!!"
... di dalam hatiku. Hal ini di mulai beberapa saat yang lalu, jalur rahasia yang aku lewati membawa kami tepat ke depan gedung penelitian, terima kasih karena Senyor bisa menggunakan sihir cahaya paling dasar untuk membuat penerangan, itu mempermudah kami dalam menentukan jalur.
Tanpa ragu memasukinya, saat itu kami mendapati semua penerangan di dalam ruang penelitian telah padam. Merasa ada yang tidak beres, aku segera menggunakan Eye Of Creatorku untuk memeriksa keadaan. Dan sangat mengejutkan, aku mendapati ada empat orang sudah berada didalam ruang penyimpanan. Sepertinya kami berdua harus segera kesana....
Tidak ada jebakan, tidak ada apapun yang menghadang saat kami berlari menuju ke tempat penyimpanan. Atau mungkin lebih tepat jika dikatakan, ada orang yang sudah menetralkan semua sihir jebakan di tempat ini.
Dan setelah melewati lorong panjang dengan banyak cabang yang menghubung gedung penyimpanan dengan penelitian, akhirnya kami tiba didepan sebuah pintu besar yang sudah terbuka.
Baiklah berpikir, apa yang harus kami lakukan? Sudah ada empat orang di dalam. Melihat status saat ini, langsung menyerbu ke dalam adalah pilihan yang buruk.
Kami tidak tahu seperti apa kemampuan mereka, salah langkah hanya akan membawa kami pada kematian. Benar, ini bukan latihan, kematian adalah sesutau yang sangat mungkin bisa terjadi.
Pilihan yang bisa aku pikirkan saat ini adalah masuk secara diam-diam, dan terus mengawasi hingga menemukan kesempatan untuk menyerang.
Harusnya itu adalah rencana yang ingin aku diskusikan dengan Fiana Senyor, tapi kenyataan berkata lain.
Dari dalam tiba-tiba terdengar suara teriakan keras seperti orang kesakitan. Dan dari suaranya, aku cukup yakin jika itu adalah kepala sekolah Alexandra. Baiklah tetap tenang, buru-buru tidak akan membawa kami pada hasil yang baik, aku harus segera membicarakan rencanaku pada Fiana Senyor.
Memikirkan itu, aku coba menenangkan diriku.
"Nona Alexandra?!"
Tapi, sebelum aku mengatakan rencanaku, Fiana senyor sudah menyerbu kedalam.
"Huh?! Tu-tunggu! Fiana Senyor!"
Aaarrghhh, aku merasakan firasat buruk tentang hal ini. Memikirkan itu, aku segera menyusul senyor masuk kedalam.
Dan akhirnya, inilah yang terjadi. Tanpa ada persiapan, Fiana senyor sudah melakukan serangan pada musuh.
Sepertinya, suasananya disini lebih buruk dari yang aku kira. Melihat kepala sekolah yang pundaknya ditancapkan kedinding dengan tombak, aku merasa jika kami sudah membuat keputusan yang salah. Jika bahkan kepala sekolah akademi ini sampai terpojok, lalu bagaimana dengan kami?
Mengabaikan pikiran itu, aku menghampiri kepala sekolah untuk menolongnya. Melepas tombak yang menancap di pundak, dan itu terlihat sangat mengerikan dengan banyaknya darah yang sudah keluar.
"Murid baru? Fiana? .... Ahahaha , aku akui kalian hebat bisa sampai kemari dengan cepat. Tapi dari pada menyerbu langsung seperti orang bodoh, setidaknya aku ingin kalian membuat rencana yang matang."
Berbicara sambil menahan rasa sakit, aku bisa merasakan kekesalan dari suara Kepala Sekolah.
"A-ahaha.... ma-maaf, saya tidak bisa menghentikan Fiana Senyor."
KAMU SEDANG MEMBACA
Prometheus Children
FantasySaat aku mati, aku berharap jika aku akan terlahir kembali menjadi orang yang lebih baik, tapi aku tidak menyangka jika aku akan terlahir kembali di dunia lain. Dan lagi, aku masih memiliki ingatan dari dunia lamaku. Aku mengerti, ini bukanlah kehi...