Zinkenstill, ibu kota kekaisaran terbesar di benua Arborea; Megalo Essembria. Sebuah ibu kota megah di kelilingi dinding raksasa menjulang tinggi. Sebuah kota yang disebut sebagai pemilik pertahanan terkuat di seluruh benua, terbagi menjadi delapan distrik, kota itu memiliki perkembangan budaya yang menakjubkan. Terimakasih hal itu bisa di realisasikan karena pemerintah memberi kebijakan, untuk memperlakukan semua ras dengan setara, dan membiarkan mereka mempraktikan kebudayaan mereka.
Meski begitu bukan berarti hal itu benar-benar menghilangkan diskriminasi di negara ini. Faktanya, demihuman(setengah manusia) masih di anggap lebih rendah daripada manusia, meski hal itu tidak terlihat pada golongan menengah kebawah, tapi mereka yang menyebut dirinya bangsawan masih enggan menerima hak kesetaraan demihuman dengan manusia.
Tapi, bahkan bangsawan yang kolotpun akan diam ketika sesuatu yang genting terjadi. Suasana tegang sedang terjadi di aula pertemuan dewan kekaisaran, aula luas yang seharusnya bisa di isi hingga dua ratus orang kini terasa kelam. Mungkin karena yang hadir tidak sampai setengah dari semua jumlah bangsawan tinggi, suasana ruangan ini terasa lebih luas dari biasanya.
Kehadiran sang kaisar Gallia Gallus Essembria juga merupakan salah satu alasan ketegangan yang terjadi di sini. Meski begitu, yang lebih menarik perhatian para bangsawan yang hadir adalah, kedatangan sang tuan putri tertinggi kuil dari kuil utama benua, Yang Di Sucikan Theotanasia Alvesellia.
"Maafkan saya yang mulia, tapi hal macam apa yang ingin kita bicarakan, hingga yang disucikan Sang Putri kuil Tertinggi ikut dihadirkan di sini?"
Memecah keheningngan, seorang pria paruh baya dengan baju kebesaran berlambangkan sayap yang direndakan di punggungnya berbicara, dia adalah salah satu dari empat penguasa tertinggi kekaisaran. Bisa di bilang, dibandingkan tiga penguasa besar lain, kekuasaannya berada di peringkat ketiga setelah Kaisar dan Arc Duke, dia adalah Duke Hamlet Elros Shylvain, kepala keluarga Shylvain saat ini.
"Duke Shylvain, tentu anda sudah mendengar kekacauan yang terjadi di wilayah Aren."
Menjawab pertanyaan itu dengan suara menggelegar, itu adalah sang Arc Duke; Dimitri Laval Gladias yang menjadi juru bicara sang kaisar.
"Maksud anda berita tentang bencana yang meluluh lantahkan ibu kota mereka?"
"Benar."
"Lalu apa yang salah tentang hal itu, bahkan sampai memanggil para bangsawan tinggi seperti ini?"
Secara garis besar, Aren masih masuk dalam teritori kekaisaran, tapi itu hanya untuk formalitas, kenyataanya Aren adalah wilayah netral yang memiliki kedaulatan mereka sendiri. Bisa di bilang Aren merupakan negara terkecil yang secara tidak langsung memiliki peran sendiri untuk kekaisaran.
Terima kasih karena cerita tentang sang pembantai, salah satu Great Witch terkuat; Aliceteria Lana Ophellia bersemayam disana, itu sudah membuat Aren menjadi wilayah yang paling ditakuti oleh negara-negara sekitarnya.
Tapi disaat yang sama, hal itu juga membuat Aren terisolasi secara politik dari pemerintahan dunia. Lagi pula, negara mana yang mau mengambil resiko bekerja sama dengan negara dimana monster yang tidak bisa di kendalikan oleh manusia bersemayam.
"Apa hanya itu yang anda dengar?"
"Arc Duke Apa maksud anda?"
"Apa anda tidak tahu bencana macam apa yang meluluh lantahkannya?"
Saat itu suasana menjadi hening. Pada dasarnya para bangsawan tidak peduli dengan apa yang terjadi pada Aren, kehancuranya justru akan memberi keuntungan besar pada wilayah kekaisaran, tapi melihat sang kaisar menanggapinya dengan serius, sepertinya hal ini memang sesuatu yang tidak bisa diabaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prometheus Children
FantasíaSaat aku mati, aku berharap jika aku akan terlahir kembali menjadi orang yang lebih baik, tapi aku tidak menyangka jika aku akan terlahir kembali di dunia lain. Dan lagi, aku masih memiliki ingatan dari dunia lamaku. Aku mengerti, ini bukanlah kehi...