phrometeus Children chapter 1(part 1): What I Want To see For The Future

1.3K 119 61
                                    

Hari sudah hampir gelap ketika kami tiba di guild petualang, sambil menunggu Dion membuat laporan di resepsionis, anggota party yang lain duduk pada sebuah bangku di pojok ruangan. Dan aku, aku memutuskan pergi untuk bertemu tuan Dien dan melaporkan perkembanganku. Matahari sudah sepenuhnya tenggelam saat pembagian jatah hadiah selesai. Aku mendapat tiga keping emas yang kurasa sudah cukup banyak untuk anak seusiaku.

Setelah urusan di guild selesai, Floritina dan Amel berkata akan pergi ke toko potion untuk mengisi kembali persediaan. Sedangkan Dion dan Audrey memutuskan pergi ke bar untuk minum-minum. Dan yah, kami berpisah.

"Sepertinya Nona Theressa akan marah."

Lilli di sampingku mengehela nafas dalam saat kami menapaki jalan utama Dawn Town yang masih ramai dengan kerumunan orang. Ah, ngomong-ngomong hampir setengah dari kota ini sudah bisa beroprasi, meski beberapa tempat masih dalam tahap pembangunan, tapi hal itu bisa di cover tanpa masalah.

Sepertinya aku harus berterima kasih pada guild petualang yang bisa mengumpulkan pekerja dengan cepat.

"Yah, aku akan menemanimu jika di marahi."

"Unn, terima kasih Tuan Muda."

Meski hari sudah mulai gelap, suasana kota kecil ini justru semakin ramai. Sepertinya banyak dari para pekerja bangunan yang memilih untuk berkumpul bersama setelah seharian bekerja, mereka benar-benar menjalani bidup dengan damai huh?

"Ngomong-ngomong, kenapa tuan muda memilih untuk menjadi petualang?"

Saat aku sedang menikmati keramaian di sekelilingku, Lilli bertanya. Benar, ini sudah seminggu semenjak aku menjadi petualang, dan seperti yang aku duga, pekerjaan ini memang menjanjikan dalam berbagai makna.

"Hmm, apa ya ... mungkin bisa di bilang hanya coba-coba."

"Coba-coba?"

Mungkin karena dia tidak bisa memahami maksudku, Lilli menjawab sambil memiringkan kepalanya, itu terlihat manis.

"Awalnya aku hanya ingin mencari informasi tentang pedagang, tapi sepertinya terlalu sulit dengan keadaan Dawn Town saat ini."

Yup, dengan menjadi petualang kau akan memiliki akses khusus untuk berbicara pada pedagang setempat. Sebenarnya dengan statusku sebagai anak pemilik tanah hal itu akan lebih mudah di lakukan, tapi untuk saat ini aku ingin mencobanya dengan kemampuanku sendiri. Tapi sepertinya, master dari toko-toko yang ada di kota ini masih belum kembali setelah terjadinya bencana, jadi usahaku belum membuahkan hasil.

"Jika anda hanya ingin mencari informasi, lalu kenapa kita harus menyelinap kehutan dan mengikuti petualang yang berburu?"

"Ah itu, bisa di bilang aku ingin melihat bagaimana cara mereka bekerja, juga karena ada beberapa hal yang ingin aku coba."

Ya, skill yang di berikan Iona, aku ingin melihat bagaimana kekuatan itu bekerja. Untuk Perfect Imitation aku tidak bisa membedakannya dengan Projection biasa, tapi sepertinya skill ini memiliki kemampuan khusus yang hanya bisa di gunakan ketika bertemu suatu kondisi tertentu, aku harus bersabar.

Lalu untuk Eye Of Creator, dalam kondisi normal dia akan menunjukan nama-nama benda yang berada dalam radius dua puluh meter di sekelilingku. Selain itu aku juga bisa mengetahui status, jenis kegunaan dan efek dari suatu objek jika aku melakukan kontak langsung dengannya.

Dan kemampuan kedua dari Eye OF Creator, dengan meminimalis efek utama aku bisa melebarkan analisa hingga dua kilometer dan membuat sebuah peta proyeksi.

"Lilli, kau pernah bilang padaku, kalau kau akan melindungiku agar aku tidak perlu menggunakan kekuatan berbahaya yang aku miliki. Tapi kau tahu? Di saat yang sama aku juga berpikir, kalau aku harus menjadi kuat agar aku tidak perlu bergantung pada kekuatan berbahaya itu, juga ... agar aku tidak perlu membuat Lilli dalam bahaya."

Ya, aku sudah muak menjadi orang yang selalu di lindungi.

"Karena itu anda memulai semua hal ini? Bukankah anda terlalu memaksakan diri anda?"

"Mungkin kau benar, tapi jika aku tidak memaksakan diriku seperti ini, aku tidak akan bisa melampaui perkembanganmu. Kau tahu Lilli, hidup manusia itu singkat, bahkan kita tidak pernah tahu kapan kita akan mati."

Benar, aku ini lemah, aku tidak akan bisa berdiri di depan Lilli jika aku terus seperti ini.

Selain itu, melihat dari bencana Astrologia, kini aku menyadarinya, sejak awal hidup manusia itu singkat, bahkan selalu ada kemungkinan yang akan membuat kita terbunuh, dan itu sudah terjadi padaku di duniaku sebelumnya, membuatku terus bertanya sebenarnya apa arti hidup jika pada akhirnya kita hanya akan mati.

Tapi mengingat apa yang terjadi pada Ratna, melihat diriku yang tidak bisa berbuat apa-apa ketika orang yang aku sayangi di lecehkan, kini aku mengerti. Karena hidup kita singkat, maka hanya ada satu hal yang bisa di lakukan....

"Dan, karena hal itu, kita harus melakukan sesuatu agar tidak menyesalinya."

Dan itu adalah....

"Dan itu adalah ... membuat hidup kita memiliki arti."

Kadang aku berpikir jika hidup bukan hanya tentang apa yang bisa kita dapat, tapi hidup adalah tentang apa yang bisa kita berikan pada orang lain. Hidup bukan hanya tentang diri kita, tapi juga tentang apa yang kita lakukan bersama orang-orang di sekeliling kita, semua yang kita lakukan juga akan di rasakan oleh orang lain, karena itu kita harus melakukanya sebaik mungkin agar tidak menyesali semua yang sudah terjadi.

"Anu, maaf Tuan Muda sepertinya saya tidak terlalu paham pada apa yang anda katakan."

Ah, aku lupa, bahkan jika Lilli adalah seorang penyihir jenius, dia tetap masih berusia sepuluh tahun. Sepertinya hal semacam ini masih terlalu berat untuknya.

"Ma-maaf, sepertinya aku membicarakan hal yang rumit lagi, hahaha."

"Tapi, entah kenapa saya merasa jika anda mengatakan hal yang penting."

Ya, itu adalah sesuatu yang sangat penting, sesuatu yang aku gunakan untuk mengingatkan diriku sendiri. Bahwa aku tidak boleh mengulangi kesalahan yang dulu aku buat. Kali ini, aku pasti akan bisa melindungi orang lain.

Dan juga...

"Lilli, apa kau memiliki sebuah impian tapi kau tidak yakin bisa menggapainya?"

"Huh?"

"Jika iya sebaiknya kau tetap mengejarnya, bahkan jika itu terlihat sangat jauh."

Aku tidak akan membiarkan orang yang aku sayangi berakhir sepertiku. Aku tidak akan membiarkan mereka menyesal bukan karena gagal, tapi karena tidak pernah mencoba untuk memulai.

Memikirkan itu di dalam hatiku, aku melewati jalanan malam menuju mansion utama, ah bagaimana aku harus menjelaskan pada Mama dan Theressa?

Prometheus ChildrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang