Latihan dari Sakuya senyor terus berlanjut, dan selama itu pula aku benar-benar di buat kalah telak darinya.
Cara dia melangkah, cara dia bergerak, cara dia mengayunkan pedang, semua hal yang dia lakukan terlihat minimalis namun efektif. Dari pada bergerak sekuat tenaga, dia lebih terlihat mencoba untuk menghemat tenaganya.
"Nicho, berhenti!"
Mengatakan itu, Sakuya senyor menghentikan latihan. Itu bagus, kupikir aku sudah tidak bisa lebih lama menahan gempuran serangannya.
"Nicho, kau terlalu menahan diri. "
Saat aku mengelap keringatku, Sakuya senyor tiba-tiba mengatakan itu.
"Kau mungkin bertarung dengan sekuat tenaga, tapi kau membatasi cara bertarungmu."
Ah dia menyadarinya, sebenarnya aku hanya menggunakan tehnik pedang murni saat melawanya. Kupikir agak curang jika aku menggunakan omni wielding yang mengandalkan banyak senjata untuk melawan ksatria terhormat seperti dirinya.
"Kau tahu, cara bertarung asliku sama sekali tidak cocok dengan kode etik ksatria, kupikir menggunakannya untuk melawanmu agak...."
Aku membuat senyum kecut, lagi pula omni wielding adalah tehnik terkuat yang aku miliki, aku tidak bisa menunjukkannya pada setiap orang.
Mendengar jawabanku, Sakuya senyor terdiam selama dua detik sampai akhirnya dia menghela nafas.
"Aku mengerti, tapi Nico, dari pertarungan kita, aku menyadari karakteristik bertarungmu."
"Huh?!"
Dia benar-benar bisa membaca karakterku hanya dari satu pertarungan huh? Seperti yang aku harapkan dari seorang ahli pedang.
"Pertama, kau tipe petarung pasif, kau mungkin mencoba untuk secara aktif menyerang tapi itu justru menunjukan kalau gerakan dan keputusanmu dalam menyerang terlalu kaku."
Dia benar, aku tidak terbiasa menyerang hanya dengan satu senjata, biasanya aku akan merubah senjataku tergantung pada keuntungan yang bisa aku dapat, atau secara pasif menghancurkan kuda-kuda lawan menggunakan tehnik pedang croisant sebelum melakukan serangan sederhana.
"Tapi sebaliknya, kemampuanmu dalam melakukan counter benar-benar luar biasa, jika aku telat satu detik saja saat menghentakan pedangku untuk mendorongmu menjauh, mungkin kau akan berhasil menjatuhkanku dan membalik keadaan "
Ah, jadi itu alasan kenapa dia selalu melemparku dengan hentakan dari pada menyerang sekuat tenaga dengan tebasan.
"Sejujurnya, meski aku terlihat memimpin, tapi aku sendiri tidak tahu cara untuk mengalahkanmu selain memaksamu sampai batas."
Begitu, pada akhirnya pertarungan kami mungkin akan berakhir dengan adu stamina.
"Tapi senyor, bahkan jika akhirnya kita beradu stamina, kupikir aku akan tetap kalah."
Ya karena berbeda denganku yang sudah kehabisan nafas, Sakuya senyor masih telihat segar.
"Ah, itu juga... Nico kau terlalu boros menggunakan prana."
"Huh?"
Apa maksudnya itu? Kupikir caraku menggunakan prana sudah sesuai standar.
"Kau menggunakan prana untuk memperkuat seluruh tubuhmu, tentu tidak ada yang salah dengan hal itu, lagi pula itu adalah cara paling ideal untuk menggunakan prana... Tapi itu hanya berlaku jika kau memiliki jumlah prana yang normal."
"Senyor, kau tahu aku memiliki sedikit prana?"
"Melihat seberapa cepat kau kelelahan saat menggunakan prana tentu aku akan sadar. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Prometheus Children
FantasySaat aku mati, aku berharap jika aku akan terlahir kembali menjadi orang yang lebih baik, tapi aku tidak menyangka jika aku akan terlahir kembali di dunia lain. Dan lagi, aku masih memiliki ingatan dari dunia lamaku. Aku mengerti, ini bukanlah kehi...