Prometheus Children 3 Chapter 1(part 5)

181 11 9
                                    

Kembali kekelas, melewati koridor panjang yang menghubungkan lobby dengan gedung kelas. Aku kira jika aku tidak akan tersangkut masalah lagi, tapi sepertinya takdir benar-benar benci padaku.

"Jadi apa yang anda inginkan, kepala sekolah Alexandra. "

"Bukankah kau terlalu dingin padaku, bocah? "

Karena saat aku memasuki gedung kelas, aku melihat kepala sekolah tersenyum melihatku sambil bersandar di dinding. Sepertinya dua sedang menungguku.

Pertemuan pertama dengannya membuatku terlibat masalah yang hampir membunuhku. Setelah terjebak kasus seperti itu bukankah wajar untuk waspada dengannya? Dan lagi, ada sesuatu yang membuatku tidak nyaman tentangnya.

"Kepala sekolah, bukankah harusnya anda masih dalam masa tahanan rumah?"

Karena orang yang seharusnya dalam tahanan rumah justru berkeliaran di dalam akademi.

"Kau tahu, kau bicara seolah aku ini kriminal. Yah, aku bisa memahami alasanmu sampai berpikir begitu. Tapi harus kau ingat, bagi mereka yang duduk di atas kekuasaan, status semacam tahanan hanyalah sebuah kata tanpa arti."

".... "

Serius, aku tidak bisa tenang jika berada di sekitarnya. Dia memiliki penampilan cantik khas wanita dewasa, tapi entah kenapa penampilan itu justru membuatku takut. Seolah, ada sebuah kejahatan di balik keindahan yang dia miliki.

"Kau tidak perlu waspada padaku. "

Dia menyadari apa yang aku pikirkan!?

"Tapi ini menarik. Kau tahu, aku di kenal sebagai seorang pahlawan, biasanya murid-murid akan sangat bahagia saat mereka bicara padaku. Tapi kau justru menganggapku sebagai orang yang merepotkan."

Dia tersenyum padaku seperti seseorang yang sudah menemukan barang yang menarik perhatianya. Bahaya! Itu adalah satu-satunya hal yang bisa aku rasakan saat ini.

"Pe-pelajaran hampir dimulai, saya akan segera kembali kekelas. "

Mengatakan itu, aku segera berjalan melewati kepala sekolah Alexandra. Aku harus segera kabur darinya!

"Sword Princess Fiana. "

Saat aku berjalan melewatinya, kepala Alexandra membisikkan itu padaku.

"Kau bisa mengawasinya'kan? "

Dan itu membuatku berhenti seketika saat mendengarnya.

"Anda tahu jika saya adalah murid tahun pertama bukan? Selama itu tidak ada sangkut pautnya dengan akademi, saya tidak seharusnya menerima misi apapun dari siapapun. "

".... "

Dia terdiam, dalam aturan militer, untuk mendapat pengakuan dari militer kerajaan dan bisa menerima misi setidaknya siswa harus berada dalam tahun kedua pembelajaranya. Karena itu, untuk saat ini aku tidak memiliki kewajiban apapun untuk menuruti perintah kepala sekolah.

"Lagi pula kepala sekolah, kenapa anda menunjuk saya? Seharusnya ada siswa tahun kedua yang jauh lebih layak. "

Ya, keputusan yang seolah dia paksakan ini sangat mencurigakan.

"Karena untuk saat ini, kau adalah yang paling dekat dengannya. Tidak, mungkin lebih tepat jika di katakan kalau kau adalah apa yang paling dia inginkan, tuan muda dari tanah sang penyihir besar. "

"....!!!!"

Dia tahu?! Sebentar, sebenarnya ada berapa orang yang tahu asal-usulku di akademi ini?!

"Kau terkejut? Aku adalah kepala sekolah akademi ini, kau pikir aku akan diam saja melihat ada sebuah file pendaftaran yang menuliskan adanya pendaftar dari tanah sang penyihir? "

"Sejujurnya saya berharap anda akan menganggap saya sebagai putra seorang pedagang atau bangsawan rendah disana. "

"Sangat sedikit hal yang di ketahui tentang wilayah penyihir besar, bahkan para petualang yang pernah menjelajahi wilayah itu tidak berani mencari informasi apapun kecuali yang diperlukan, terutama jika itu berkaitan dengan pemegang kekuasaan disana. Karena itu, keberadaanmu disini sendiri adalah sesuatu yang patut aku waspadai."

Ya, bahkan Floritina dan yang lainya hampir tidak pernah mencoba membuat koneksi dengan para ksatria Aren kecuali jika itu memang diperlukan, dan secara mengejutkan mereka sama sekali tidak pernah membuat hubungan dengan mama yang adalah penguasa utama.

Bagi seorang petualang koneksi adalah segalanya, hubungan dengan penguasa adalah salah satu senjata paling penting yang harus dimiliki. Tapi di Aren, mereka seolah dengan sengaja menciptakan jarak dengan penguasa.

Begitu, saat aku pikir jika guild petualang adalah satu-satunya organisasi yang bisa bergerak dengan bebas di setiap wilayah. Mereka masih tetap menaruh kewaspadaan yang tinggi pada wilayah-wilayah tertentu, terutama jika disana adalah tempat pembuat bencana bersemayam.

"Dan tebak, apa yang aku dapatkan? Aren, wilayah sang penyihir hanya memiliki satu penguasa. Dan keberadaan sang penyihir besar sudah dikonfirmasi dalam menghadapi bencana sekitar  lima tahun lalu. Dan setelah menelusuri asal-usulmu, aku menemukan kenyataan yang membuatku terkejut."

Dan dari sana dia tahu jika aku adalah tuan muda dari penguasa wilayah penyihir besar? Tapi bencana huh? Dengan kata lain dia tidak tahu apa yang mengakibatkan bencana itu terjadi, sepertinya informasi yang dia dapat tidak selengkap yang aku bayangkan, meski begitu—

"Serius, cara kalian mendapat informasi benar-benar menakutkan. "

Banyaknya informasi yang bisa dia jangkau sangat menakutkan.

"Kau pikir bagaimana caraku bisa lari dari kematian selama bertahun-tahun? Manusia tidak bisa melihat masa depan secara pasti, karena itu kita harus mengantisipasinya dengan mencari informasi di setiap tempat yang memungkinkan terjadinya bahaya. "

"Maaf kepala sekolah, akan saya tekankan ini sekali lagi, saya adalah murid tahun pertama. Entah apa yang anda katakan saya tidak mau terlibat dalam urusan anda. "

Ya, aku tidak mau lagi terlibat urusan berbahaya lagi.

"Kupikir kau sudah tahu jika ada sesuatu yang mencurigakan di balik keberadaan sword princess Fiana. "

"Kalaupun aku tahu aku tidak akan terlibat dengannya. "

Saat itu, kepala sekolah Alexandra tiba-tiba terdiam. Seolah dia sedang mempertimbangkan sesuatu.

"Aku senang mendengarnya, jika sampai seorang Great Witch terlibat dengannya saat kami tidak tahu apa yang dia rencakan, itu akan jadi masalah besar. "

Kami? Apa ada orang lain di belakang kepala sekolah?

"Jika anda benar-benar curiga dengannya kenapa anda tidak menangkap dan mengintrogasinya? "

"Dia adalah bangsawan yang memiliki hubungan langsung dengan keluarga kekaisaran. Menangkapnya tanpa bukti bisa membuatku masuk dalam masalah besar. "

Jadi mereka masih belum memiliki bukti huh?

Mengabaikan apa yang barusan aku dengar, aku segera meninggalkan kepala sekolah Alexandra sendiri. Sepertinya semakin lama aku bicara dengannya, semakin jauh juga aku akan terlibat.

"Bocah! "

Tapi belum aku menjauh darinya, dia kembali memanggilku.

"Tentang kau yang tidak akan terlibat dengannya, aku bisa mempercayaimu'kan? "

Untuk sesaat aku terdiam, sejujurnya aku sendiri tidak tahu. Jika mungkin aku tidak ingin terlibat dalam masalah apapun, tapi mendengar Fiana Senyor berkata kalau dia mungkin akan melibatkanku secara paksa, itu membuatku khawatir.

Pada akhirnya aku tidak bisa menjawab pertanyaan Kepala Sekolah Alexandra, dan hanya bisa berlalu dan berharap agar di masa depan hal terburuk yang bisa aku bayangkan tidak akan terjadi.

Dan saat aku sedang memikirkan banyak hal.

"Master, kau benar-benar menjadi orang terkenal huh? "

Suara Iona tiba-tiba memasuki pikiranku.

Prometheus ChildrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang