Prometheus Children 3 Chapter 2 (part 5)

169 8 2
                                    

Menara jam menunjukan pukul sembilan ketika kami keluar dari asrama penyihir tahun kedua. Pertemuan dengan Emillia Senyor ternyata lebih singkat dari yang aku kira, itu adalah hal yang bagus karena itu menunjukan jika dia adalah orang yang toleran dan tidak berbelit-belit dalam membahas hal yang simpel. Meski begitu, ada beberapa hal yang membuatku merasa tidak nyaman...

"Gloria, bukankah ini saatnya kau menjelaskan sesuatu pada kami? "

Ya, karena Gloria yang biasanya cerewet masih diam dan murung sampai sekarang.

"Bukan berarti aku ingin ikut campur masalahmu, tapi kupikir akan membuat perasaanmu menjadi lebih baik jika kau sedikit menceritakan bebanmu pada kami. "

Di sampingku, Lilly yang juga diam mengamati dengan serius. Meski dia bilang jika dia tidak terlalu dekat dengan Gloria, kupikir sebenarnya Lilly menganggap Gloria lebih dari hanya sekedar teman sekelas. Mengingat mereka selalu kemana-mana berdua, harusnya itu sudah cukup untuk membuktikannya.

"Sang Vesper Magus Emilia, dia adalah kakakku. Meski kami beda ibu. "

Saat aku sedang berfikir, Gloria mengatakan itu dengan lirih.

"Tapi sepertinya hubungan kalian tidak terlalu baik. "

Disampingku, Lilly yang dari tadi terus memperhatikan bertanya.

"Ya, aku membencinya, bukan hanya dia tapi juga keluargaku. "

"Huh? "

Sebentar, bukankah masalah ini terlalu berat untuk orang luar seperti kami?!

"Kalian tahu, kehidupan bangsawan tinggi itu tidaklah se-terhormat yang orang-orang bayangkan. "

Berbalik karah kami, aku melihat Gloria membuat wajah murung.

"Bagi mereka, mungkin anak-anaknya tidak ada bedanya dengan sebuah pion. Demi menjaga nama keluarga, mereka bahkan akan dengan tanpa belas kasihan merampas dan memanfaatkan anak saudaranya sendiri."

"Saudara? "

"Keluargaku ... keluarga Semirossa, kami adalah cabang dari keluarga besar duke Anthares. "

Ah begitu, keluarga besar bangsawan hanya akan memilih satu orang sebagai pewaris sah. Jika ada saudara yang lain maka akan ada banyak pilihan tersedia untuk mereka.

Anak perempuan biasanya akan dinikahkan pada bangsawan lain untuk mempererat koneksi. Ada juga yang tidak mendapat bagian apapun dan terpaksa harus menjadi tentara atau petualang.

Dan ada juga beberapa dari mereka yang cukup beruntung mendapat wilayah dari orang tuanya dan membuat nama keluarga mereka sendiri, inilah yang di sebut keluarga cabang.

Meski begitu, hanya pecahan dari rumah utamalah yang akan diakui sebagai keluarga cabang. Dan dalam kasus tertentu, mereka yang tidak memiliki pencapaian atau tidak mencapai target yang ditentukan akan dikeluarkan dari keanggotaan, sejauh itulah pengetahuan yang aku miliki.

"Dan karena Duke Anthares memiliki penerus yang lemah, mereka mulai mengadopsi anak dari keluarga cabang untuk memikul kehormatan dan beban keluarga mereka. "

"Mengambil anak dari keluarga cabang? "

Begitu, ternyata ada opsi semacam itu juga.

"Dan bahkan jika mereka bilang mengadopsi, kenyataanya mereka memperlakukan anak tersebut sebagai alat. Ya, pada akhirnya nama keluarga masih lebih berharga dari kemanusiaan."

Melihat dari bagaimana Gloria mengatakannya, sepertinya hal ini adalah rahasia umum didalam kehidupan kaum bangsawan kelas atas.

Tapi jika benar mereka tumbuh dalam lingkup sosial yang absurd seperti ini, sepertinya aku tidak perlu heran lagi dengan sifat angkuh mereka.

"Ketika masalah pewaris muncul dalam keluarga utama, itu adalah masa paling menakutkan bagi keluarga cabang, karena ketika anak mereka terpilih, keluarga cabang hampir tidak memiliki hak untuk menolak, sampai mereka membentur masalah yang krusial dalam keluarga. "

Begitu, bahkan mereka sangat otoriter pada trahnya sendiri.

" Lalu, kenapa kau membenci Emillia dan keluargamu?"

".... "

Untuk beberapa saat, Gloria kembali terdiam. Lalu setelah menghembuskan nafas panjang, dia akhirnya bicara...

"Karena Emillia mengorbankan dirinya, dan tidak ada satupun dari keluargaku yang menghalangi rencananya. "

"Mengorbankan diri?! "

"Kami memiliki hutang yang sangat besar pada keluarga utama, dan hal itu membuat mereka memiliki kekuasaan penuh atas keluarga kami.... "

"Dan untuk mengakhirinya, Emillia menawarkan dirinya? "

"Benar, dia memiliki kekuatan mental yang besar dan dengan statusnya sebagai anak dari istri kedua ayahku, hal itu semakin membuat keluarga Anthares tidak memilikk alasan yang perlu dipertimbangkan saat mengambilnya. "

Begitu, jika seandainya Emilia adalah anak sah dari istri pertama, maka mereka bisa menggunakan alasan jika Emillia adalah pewaris untuk mencegahnya, tapi karena bukan, maka tidak ada alasan yang perlu di rundingkan.

" Kau tahu Nicho, sejak itu Emillia dipaksa untuk bisa setara dengan Sword Princess, mereka memaksanya berlatih sihir dengan jadwal yang tidak manusiawi, bahkan mereka mengirimnya ke garis depan dalam usia yang sangat muda. "

Aku pernah dengar jika Fiana Senyor mendapat gelar ksatrianya di usia yang sangat muda, itu mungkin terlihat sangat membanggakan, tapi aku tidak menyangka jika rasa iri yang diakibatkan akan bisa membuat orang lain menderita.

"Dan karena misi-misi kelas atas yang di paksakan padanya, tahun lalu Emillia hampir kehilangan nyawanya, bahkan hingga saat ini, dia kehilangan sebagian besar dari kemampuan sihirnya. "

Kehilangan sebagian besar dari kemampuanya dalam sihir? Hmm, kupikir itu karena parasit aneh yang menempel pada tubuhnya.

"Aku membencinya, dia yang selalu merendah hanya karena dia adalah anak dari istri kedua! Aku membencinya, dia yang mengorbankan diri tanpa memikirkan ada orang yang selalu khawatir padanya! Aku juga benci keluargaku, yang menyetujui rencananya hanya untuk terbebas dari hutang! Aku.... "

Suara Gloria menjadi lirih dan bergetar, seolah dia sedang menahan tangis dalam dirinya.

"Aku... Aku juga benci diriku, yang tidak bisa melakukan apapun untuk meringankan bebannya. "

Begitu, aku mengerti sekarang, alasan kenapa dia sangat ingin menjadi seorang pride, adalah karena dia ingin membuktikan pada keluarga anthares jika dia adalah penyihir yang mampu mengemban nama keluarga utama dan membebaskan Emillia.

Tapi, bukankah itu berarti dia hanya akan membuat Emillia merasakan kesedihan yang sama dengan apa yang dia rasakan saat ini?

Memikirkan itu, aku hanya bisa diam, mendengar suara lirih Gloria yang perlahan berubah menjadi suara tangis.

"Nicho.... "

Saat aku masih bingung dengan apa yang harus aku katakan, Gloria tiba-tiba mendekat dan menyandarkan dahinya di dadaku.

"... Apa yang harus aku lakukan? "

Sebuah pertanyaan sederhana, tapi entah kenapa aku tidak tahu harus bagaimana menjawabnya.

Author note:

Yaa halloo...

Maaf bgt updatenya lama, otor lagi banyak bgt pekerjaan terus abis sakit juga, sepertinya tubuhku mulai menjompo.

Btw karena udah up, monggo di nikmati. Jika boleh otor minta kritik saran juga🙏

Prometheus ChildrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang