05. Happiness Way

4.1K 271 24
                                    

"my last firs kiss, Naruto Namikaze. I love you, to the moon and back. I love you sunshine, till I die"

Setetes airmata berhasil mengaliri pipi berisi Naruto, Namun tidak mampu menghalangi senyum cantiknya yang merekah.

"my one and only, Hatake Kakashi. I love you more and more. I love you hubby, till I can't breathe"

Lalu, tanpa menunggu lama lunak bibir keduanya saling bertabrakan. Mengecap rasa masing-masing dengan begitu lembut dan manis, mengungkapkan perasaang yang membuncah di dada.

"semoga segala kebaikan dan kebahagiaan selalu menyertai kehidupan rumah tangga kalian"

Sesi pemberkatan telah selesai, saatnya bagi para tamu untuk menikmati yang telah sediakan dan menghampiri pasangan yang menjadi pusat perhatian hari itu, berbincang-bincang sebentar seperti mendoakan hubungan sepasang yang telah resmi menjadi suami-suami ataupun memberikan selamat atas pernikahan mereka yang telah di gelar dengan lancar.

"Sasuke" Kakashi menyambutnya bersama Naruto, Sasuke mendekat dengan langkah tegasnya.

"kau datang.. "

"ya, sudah seharusnya untuk aku datang kan?" Gurau Sasuke "selamat untuk kalian berdua"

"terima kasih, dan maaf sudah memaksamu datang"

Kekasih yang sudah menjadi suaminya itu terkekeh pelan, Sasuke terlihat baik di matanya kini walau tak menampik bahwa mungkin perasaan lelaki itu tidak sebaik yang terlihat.

"kau memang pemaksa sejak dulu, aku tau itu dengan pasti Kakashi. Tapi tidak, sedikitnya aku melakukan ini untuk diriku sendiri kalau boleh jujur"

"ya, ya, terserah kau saja. Bukan masalah, bagus juga untukmu" sesaat Kakashi mengedarkan pandangnya ke berbagai penjuru "seperti aku harus memberikan waktu bagi kalian" atensin Kakashi pada suami kecilnya berpindah pada Sasuke "kalian butuh itu, aku kesana dulu menemui rekan-rekanku yang telah datang bersama Grandma"

Naruto yang paham maksud suaminya itu mengangguk patuh, ia berterima kasih dalam hati akan suami yang sangat pengertian. Sedang Sasuke tersenyum sebentar, lalu mendengus mengiyakan.

"kau memang tidak merasa keberatan suami kecilmu ini bersamaku, kau tau kan bagaimana sebelumnya"

Hanya sebuah candaan tentunya "tidak akan ada yang berubah Sas, kita semua tau itu" setelah mengucap kebenaran yang sebenarnya Kakashi berlalu.

Suasana di antara keduanya terasa canggung untuk sesaat, detik berlalu tanpa ada satu yang terucap di antara keduanya.

"Naru.." Sasuke memecah hening di antara mereka "Naru.."

Naruto tersenyum, senyum yang sudah lama di rindukan oleh Sasuke.

"ini aku, nyata"

"Naru.. aku., aku.." perasaannya bercampur mejadi satu di dada, membingungkan. membuat Sasuke seakan susah untuk berkata selancar sebelumnya "Naruto.." pada akhirnya kedua mata mereka bertemu, saling memandang di manik satu sama lain.

"pelan-pelan saja, tenanglah okay"

Secara penuh Naruto tau, apa yang tengah terjadi pada lelaki Uchiha tersebut. Ia sadar, hal ini tidak mudah bagi Sasuke.

"Naruto, aku.. maaf. Maaf untuk-"

"tidak sas, jangan meminta maaf. Untuk semua yang ada di pikiran dan hatimu sekarang, sudah saatnya untuk melapaskan semuanya. Sudah saatnya kau bebas dari semua yang membelenggu hati dan pikiranmu, karna akupun sudah melakukannya sedari lama dan sekarang waktunya bagimu"

"should I?"

Jika mereka tidak berada di situasi seperti sekarang, rasanya Naruto ingin terkekeh keras melihat raut wajah Sasuke yang terlihat berantakan.

Just,Stop!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang