Setelah perkenalan diri yang singkat di depan kelas, Gaara menyamankan diri di bangku dan meja baru nya yang terletak di jejeran baris ke tiga dekat jendela besar yang memperlihatkan lapangan luas di bawah.
"aku tidak akan segan mencungkel mata indahmu itu jika terus-terusan menatapku seperti itu"
Ucapan dengan nada rendah mengancam itu terdengar menakutkan di telinga Haruto yang tertangkap basah memerhatikan Gaara secara penuh sedari tadi dari tempat duduknya yang bersebrangan.
Merasa ketahuan Haruto dengan segera melanjutkan kegiatan menyalin tulisan dari papan tulis ke buku catatannya, jantungnya berdetak sedikit lebih kencang dari biasanya. Tangannya basah karna keringat, Haruto tak tau mengapa ia seperti itu. Aura dari siswa baru yang kebetulan berkenalan baik dengan adiknya itu menakutkan walau terus-terusan mengumbar senyum di setiap kesempatan menebar keramahan.
"Gaara, bagaimana apa kau bisa menyerap materinya dengan baik?"
Siswi dengan rambut di kuncir yang duduk di depan Gaara berbalik yang di balas dengan senyum ramah dari si surai merah bata. "bukan masalah. aku bisa bertanya pada mu lain kali jika aku kesulitan, bagaimana?"
Gadis bermarga Yamanaka itu sumringah mengangguk kuat antusias, berbalik sepenuhnya pada Gaara saat sensei yang mengajar telah berjalan keluar.
"boleh aku bertanya?" di tempatnya Gaara masih dengan wajah ramah dan senyum yang selalu terjalin "umh.. begini, tadi pagi kau terlihat sangat akrab dengan Naruto. Apa kalian sudah saling mengenal sebelumnya?"
Gaara menegakan punggungnya berdehem sebentar saat beberapa murid mulai berkerumun di dekatnya.
"sekedar info saja buatmu" pemuda pucat tanpa ekspresi yang duduk sebangku dengannya menyahuti "orang yang sedang dan akan kalian bicarakan adalah Naruto si berandal sekolah yang hari pertamanya bahkan dengan berani melawan kepala sekolah dan.. adik dari Haruto"
Tanpa perlu di beritahu pun Gaara sudah mengetahuinya terlebih dahulu, namun ia memilih untuk pura-pura terkejut.
"oh ya? Terima kasih atas info nya kalau begitu" Gaara menghela sebentar sebelum memulai ceritanya "kalian tau kan aku pindahan dari Sydney?! Naruto juga berasal dari sana kami sebelumnya adalah teman"
Beberapa suara terdengar saling menyahuti ceritanya Gaara belum ingin berhenti dan masih ingin melanjutkan.
"Dia sebenarnya adalah pemuda yang baik, hanya saja kalian tau? Sesuatu mengubahnya seperti itu" dari sudut matanya Gaara melirik pemuda cantik yang terduduk kaku juga tengah mencoba dengar "yah tepatnya seseorang penuh kemunafikan yang menyimpan iri padanya berbuat sesuatu dan bom! Naruto berubah menjadi seperti Naruto berandalan seperti yang kalian katakan"
"boleh ku tau siapa? Jadi Naruto yang sebenarnya itu seperti apa?"
Haruto berubah kaku merasakan sesak ketika mendapati lirikan tajam Gaara.
"kalau kalian bertanya pada ku tentu saja aku akan menjawab dia adalah pemuda yang baik, aku kan temanya tidak mungkin menjelek-jelakan dia di belakang. Tidak perlu takut padanya jika kalian tidak berbuat salah atau dengan sengaja mengusiknya" Gaara mengedikkan bahu pelan "apalagi seolah menghormatinya hanya untuk alasan tidak masuk akal lainnya, hanya saling menghargai keberadaan masing-masing sebagai manusia"
"aku tidak menyangka Naruto mempunyai teman yang begitu baik seperti mu Gaara"
Gaara tertawa dengan suara merdu menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi saat bersamaan Haruto membersekan barang di mejanya terlihat kacau.
"aku tidak sebaik itu, semua orang sama saja. Manusia.. pasti memiliki sisi baik dan buruk nya"
Lirikan terakhir Haruto tergesa pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just,Stop!
FanfictionNamikaze Haruto & Naruto Uzumaki. Adalah dua bersaudara dengan penggunaan marga yang berbeda, sikap dan sifat yang berbeda pula. Dua bersaudara dengan masing-masing rasa iri yang terpendam. Bersama Haruto sang murid favorit, hadir pula idaman pa...