“bagaimana punggung mu? Apa masih sakit?”
Sasuke membawa tubuh Haruto kembali duduk di tempat awal mereka sebelumnya.
“uh, ini tidak apa-apa hanya terasa sedikit nyeri. Sebentar lagi pasti hilang, Sas kau harus menyusul Naru dia pasti salah paham”
Sasuke menyentuh lebam di pipinya hasil pukulan Naruto beberapa menit yang lalu, lagi-lagi menghela nafas nelangsa “dia.. sudah terlanjur salah paham, mencoba mengejar dan menjelaskan padanya sekarang hanya membuat emosinya semakin menjadi” pikirnya.
Merenung, Sasuke kembali memikirkan pemuda bersurai pirang yang saat ini pasti menyimpan kekecewaan padanya, Haruto di depannya hanya bisa menunduk sendu.
Larut dalam keterdiaman, kedua pemuda itu tak menyadari kehadiran Hinata bersama Neji yang menyusul gadis yang terkenal pemalu itu dengan tergesa-gesa.
“berikan padaku, orang di belakang akan membayarnya”
Hinata yang sudah kehilangan sikap lembutnya saat itu merebut segelas jus di nampan salah seorang pelayan yang di lewatinya begitu saja.
Dari tundukan kepalanya Haruto melihat sepasang kaki yang di lapisi sepatu berwarna biru berhenti di depan meja mereka “oh, adik kelas-“
BYUUUR
Seluruh penghuni kafe yang melihat ulah Hinata menganga tak percaya begitupun Haruto yang menyaksikan Sasuke dalam sekejap basah kuyup akibat siraman jus dari sang adik kelas.
“sialan!! Apa yang kau lakuakan hah??”
Mendapati kemarahan ketua osis sekolah bukanya takut Hinata berdecih kesal menatap lawan bicaranya.
“apa yang aku lakukan? Sebenarnya kau! KAU APA YANG KAU LAKUKAN DI SINI SAAT NARUTO-KUN MENUNGGU MU SELAMA BERJAM-JAM DI BAWAH TERIK MATAHARI DAN BERAKHIR BERJALAN LAYAKNYA ORANG YANG TAK DI INGIN KAN DI TENGAH GUYURAN HUJAN”
Dalam sekali tarikan nafas Hinata meneriaki pemuda raven itu, menghirup udara rakus setelahnya. Matanya masih menatap kesal.
“kau membuatnya menunggu sia-sia sedang di sini kau asik berduaan dengannya”
Hinata menatap Haruto dengan pandangan menghina miliknya, membuat Sasuke tersulut emosinya karna kesalah pahaman untuk kedua kalinya.
“jangan ikut campur, kau tidak tau apa-apa” ucap Sasuke dengan dingin sedang Hinata memasang tubuh tak gentar “jangan membuat ku kesal dan menyakiti perempuan seperti mu”
“sakiti dia kau berurusan dengan ku”
Tubuhnya di Tarik ke belakang tiba-tiba, Neji sang sepupu yang sudah berhasil menyusulnya itu berdiri memunggungi membentengi Hinata dan Sasuke.
Keduanya saling melempar tatapan sengit.
“biaya untuk membersihkan bajumu”
Menghiraukan geraman kesal Sasuke yang merasa di remehkan itu Neji meletakan uang di meja begitu saja dan membawa Hinata menjauhi tempat yang menjadi tonton orang-orang di sana.
“aku baru tau kau bisa seberani ini”
Di balik kemudinya Neji terkekeh mengulas kembali kejadian di Kafe, sedang Hinata masih saja asik menggerutu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just,Stop!
FanfictionNamikaze Haruto & Naruto Uzumaki. Adalah dua bersaudara dengan penggunaan marga yang berbeda, sikap dan sifat yang berbeda pula. Dua bersaudara dengan masing-masing rasa iri yang terpendam. Bersama Haruto sang murid favorit, hadir pula idaman pa...