Not Okay

5.9K 589 140
                                    

Gaara memasuki apartemen mewah miliknya dengan tubuh Naruto yang sudah tidak sadarkan diri dalam gendongannya bersama dua orang bawaan ayahnya yang membantunya membukakan pintu apartemen miliknya tanpa mengikuuti si tuan muda masuk.

“Dadd..”

Suara lirih dan pelan Gaara membuat seorang pria dengan tubuh tegap melarikan pandangan dari layar smarphone nya ke arah dimana sang anak berada.

“dia, okay?” Tanya sang Daddy melirik sebentar pada Naruto yang berada dalam gendongan anaknya “baiklah, bawalah adikmu ke dalam dan buat dia beristirahat dengan nyaman” sahut sang Daddy yang melihat raut cemas sekaligus kemarahan yang terpendam dari anaknya.

“baiklah, Dad”

“Kabuto akan segera memeriksanya, jadi tenanglah”

Gaara memberhentikan sebentar langkahnya ketika satu-satunya figur orangtua yang di milikinya itu kembali membuka suara.

“thanks Dadd”

Dalam hatinya Gaara sedikit bersukur orantua satu-satunya itu sangat tanggap, dan mengerti betul akan apa yang di butuhkannya. Di tempatnya pria dengan darah campuran jepang-sydney itu menggelengkan kepalanya memikirkan akan apa yang telah terjadi pada si pemuda pirang yang dapat mengembalikan sisi manusia anaknya.

“tolong.. pastikan bahwa Naruto akan baik-baik saja”

Setelah membersihkan tubuh Naruto yang di tidurkan pada ranjang king size miliknya, Gaara yang sedari tadi mengunci mulutnya itu berucap pada dokter pribadi keluarganya. Sedang yang di maksud merasa terkejut akan ucapan berisi permohonan yang terdengar sangat mustahil keluar dari mulut tuan muda keluarga Sabaku itu.

“baik, kau tenanglah”

Dengan begitu Gaara melangkah keluar dari ruang pribadinya membiarkan Kabuto memeriksa Naruto sebaik mungkin dan menghampiri kepala keluarga Sabaku yang masih berada di posisinya yang tadi.

“aku akan membalas orang-orang itu”

Gaara menjatuhkan tubuhnya pada sofa di hadapan Daddy-nya, yang lebih tua menganggukan kepalanya mengiyakan niatan sang anak.

“sebaiknya jangan dulu  memberitahu Tsunade”

“tidak! Grandma harus tau apa yang terjadi akibat ulah para manusia itu agar Grandma sadar bahwa keputusannya untuk membiarkan Naruto kembali itu salah!”

Pria tegap di hadapan Gaara meneguk cairan merah pada gelas bening dengan pelan, tak terpengaruh akan kemarahan anaknya.

“Daddy mengerti, hanya jangan sekarang. Kesehatan Tsunade sedang tidak baik akhir-akhir ini, memberitahukan keadaan adikmu padanya bukan keputusan yang baik”

Tak memungkiri kepala keluarga Sabaku tersebut sudah menganggap teman dari Gaara, anaknya sendiri. Terlebih Naruto satu-satunya orang yang mampu membuat Gaara terlihat sebaiknya manusia ketika sisi kemanusiaan sang anak seakan telah lama hilang.

“Dadd!”

“lakukan apa yang ingin kau lakukan, hanya jangan membantah apa yang Daddy katakan”

Pintu kamar yang terbuka membuat Gaara memalingkan wajahnya cepat mendapati Kabuto berjalan menghampiri ke arah dimana ia berada.

“keadaan Naruto sudah lebih baik, Naruto.. dia sedikit terguncang” Kabuto menghela nafas pelan mendapati raut datar ayah dan anak yang sudah cukup lama dekat dengannya ”oh, baiklah. Terguncang..  banyak!”

Menghela kedua kali Kabuto melanjutkan laporannya “bukankah peringatan untuk menjaga kestabilan emosi Naruto sudah sangat jelas?” jelas Kabuto sedikit kesal bukan tanpa sebab.

Just,Stop!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang