Litlle Secret

8K 791 27
                                    

“Uu-uhg”

Naruto meringis sambil mencengkeram perutnya dengan kedua tangan, tak bisa lagi menahan bobot tubuhnya akibat rasa sakit yang semakin mendera. Naruto membawa dirinya duduk sembarangan tempat pada pinggiran jalan.

“Apa yang dilakukannya?”

Sasuke yang sudah akan memasuki mobilnya itu sedikit tersentak saat ujung matanya menangkap siluet pemuda berandal sekolahnya, melihat gelagat tidak biasanya Sasuke mendekati si surai pirang.

“Naruto.. Apa yang kau lakukan di situ?”

Di depannya Naruto hanya terus-terusan meringis menunduk diantara kedua lututnya yang dilipatkan dan kedua tangan yang masih betah mencengkeram perutnya.

“Naruto?”

“Uu-uuhg.. Kau uh begitu berisik, pergilah”

Lirih dan tanpa menatapnya Naruto mengusir si raven.

“Bangunlah, pulang. Jangan duduk di situ, itu kotor”

Rasanya, perutnya semakin sakit akibat kekesalan yang diakibat kemunculan sang ketua osis itu.

“Kau.. Tidak lihat aku kesakitan haahh uhg, pergi sana biarkan aku sendiri”

Tak mendengar suara sahutan Naruto berpikir si muka datar telah meninggalkannya, namun apa yang di pikirkan nya salah sesaat setelah ia merasakan seseorang dengan paksa membawa tubuhnya dalam sebuah gendongan.

“A-apa yang kau lakukan?”

Dengan reflex Naruto mengalungkan kedua tangannya, takut ia akan terjatuh dengan tidak elit dan membuat rasa sakitnya terasa dua kali lipat.

“Diamlah, jangan banyak bergerak jika tidak ingin merasa sakit yang berlebihan”

“…Umh”

Berada dalam dekapan salah satu orang yang begitu menyebalkan untuknya, membuat Naruto merasa atmosfer kecanggungan yang luar biasa mengakibatkan mulut berbisanya tak bisa mengeluarkan kata-kata kasar seperti biasanya.

“Apa kau sama sekali tidak makan? Tubuhmu terasa begitu ringan, seperti tidak memiliki bobot apapun”

Mendengarnya membuat Naruto tercengang, bagaimana bisa pemuda itu mengatakan tubuh anak sekolah menengah sepertinya tak punya bobot? Sebegitu ringankah dirinya atau memang pemuda itu yang mempunya tenaga begitu kuat?

“Apa kau makan dengan baik?” Sasuke melanjutkan ucapanya saat si pirang hanya terdiam entah memikirkan apa “Ku mohon, makanlah dengan baik setidaknya perhatikan kesehatan dirimu sendiri” sahut Sasuke dengan lirih.

Dia memohon? Apa dia memohon untuk diriku?” Naruto berseru dalam hati masih saja belum tersadar dari keterkejutannya “Ini gila”

Naruto tersadar ketika merasakan tubuhnya telah berada dalam sebuah mobil dengan wangi  yang begitu menenangkan.

Wangi dari parfum sang ketua osis.

Naruto membelalakan matanya merutuki dirinya yang begitu bodoh dapat begitu mudah berada dalam kendaraan pribadi pemuda menyebalkan seperti Sasuke.

“Istirahalah, setindaknya sampai perutmu sedikit membaik”

Sasuke yang telah berada di balik kemudi berucap sambil merendahkan tempat duduk Naruto agar memudahkan dirinya bersitirahat. 

Naruto memutuskan untuk mengalah dengan egonya sendiri, rasa sakit di perutnya begitu menyiksa membuat tubuh lemahnya sedikit demi sedikit kehilangan kesadaran akibat kantuk.

Just,Stop!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang