Those who is always there

6.6K 602 48
                                    

"ini.."

Kiba dan Shikamaru sontak mengeryitkan alis mendapati ketua osis yang terkenal dingin pada orang lain itu menyodorkan kotak bento berukuran sedang pada pemuda di depan mereka.

"jangan berani-berani memakan makanan sembarangan" Sahut Sasuke kemudian yang hanya mendapat anggukan malas dari Naruto yang tengah asik dengan komik di tangannya.

"kau mendengarku Naruto?"

Yang di tegur lalu melepas kacamata bulatnya dan memandang malas Sasuke "baiklah wahai yang terhormat ketua osis dan Yah! Aku mendengarmu, lalu tunggu apa lagi? Pergi sana, kau menggangu ku dan membuatku mendapatkan tatapan bodoh dari kedua orang bodoh ini" tunjuk Naruto pada kedua orang temannya yang mendengus keras.

"baiklah, baiklah. Aku pergi dulu" pamit Sasuke sambil mengacak gemas surai Naruto sebelum beranjak pergi.

"YAKKK! Kau sialan, mati saja sana!" asik mengumpati Sasuke yang di hadiahi kekehan itu Naruto menggulirkan tatapannya pada kedua orang temannya lalu kembali mendelik kesal "APA YANG KALIAN LAKUKAN ?"

''makan" sahut Shikamaru santai sambil memasukan makanan ke dalam mulutnya "kau tidak buta kan?!" sambungnya yang di benarkan Kiba.

"kau tidak ingin?" Kiba menyodorkan isi bento tadi pada Naruto "kalau tidak, biar aku dan Shika yang menghabiskannya kalau begitu"

"SIAPA YANG MEMBERIKAN IZIN PADA KALIAN UNTUK MEMAKAN BENTO MILIK KU KALIAN TEMAN BAJINGAN???"

"kami pikir kau tidak ingin memakannya, jadi biarkan kami saja yang memakannya dari pada nanti kau buang, yah kan Kiba?"

Naruto mengehal nafas tak ingin terbawa emosi oleh ulah menjengkelkan Shikamaru dan Kiba yang sama setiap harinya.

"Gaara!"

Melihat pemuda tinggi bersurai merah itu melewati kelasnya Naruto dengan cepat memanggilnya dan membuat Gaara yang merasa namanya di teriaki itu sontak membentuk senyum di bibirnya dan menghampiri Naruto ke dalam kelasnya.

"ada apa hmm?"

"aku kesal, ayo membolos!"

Seruan Naruto di hadiahi keryitan di dahi oleh Gaara "sekarang apa lagi yang kalian lakukan padanya?" Tanya Gaara langsung pada Kiba dan Shikamaru yang di tebaknya pelaku dari kekesalan Naruto.

"kau tau Gaara, anak ini sangat pelit! Hanya sekotak bento dari si ketua yang coba kami cicipi dia langsung mengamuk layaknya induk ayam!"

Adu Shikamaru membuat Naruto dengan cepat memukulkan komik di tangannya pada si pemuda dengan rambut berbentuk nanas itu.

"Gaara , kau mengabaikan ku!"

"tcihh, pikirmu kau siapa heh harus mendapat atensi dari Gaara terus-terusan? Dasar anak kecil"

Kekesalannya semakin menjadi Naruto melototkan matanya menatap Shikamaru "sialan, kau sangat menjengkelkan Shika! Aku membenci mu" teriak Naruto.

"ya, yah. Aku juga menyanyangimu, love you!" ejek Shikamaru kemudian membuat Naruto berteriak kesal kesekian kalinya.

"GAARA.."

"oke. Hentikan sekarang juga, jangan membuat bayi kita menangis kawan-kawan" ucap Gaara guyon "baiklah, baiklah. Ayo membolos" menyanggupi permintaan si surai pirang demi meredakan kekesalannya.

"ayo, ayo. Ayo kita membolos!" suasana hatinya dengan cepat berubah, Naruto membereskan barang-barangnya yang berhamburan lalu dengan cepat membawa kotak bento yang tersisa setengah itu pergi sambil mengamit lengan Gaara.

Tepat pada pintu kelasnya Naruto menghentikan langkahnya dan memalingkan wajah pada Kiba dan Shikamaru "kalian tidak ingin ikut?" Naruto menaik-turunkan alisnya.

"TENTU SAJA, AYO MEMBOLOS BERSAMA!" sahut kedua orang itu bersamaan.

Dan di sinilah mereka, atap gedung yang menjadi tujuan membolos Naruto.

"bagaimana harimu dengannya?"

Lima menit saling berdiam diri di temani tiupan angin yang berhembus sedikit lebih kencang Gaara membuka suara.

"nothing special"

"mau mendengar sesuatu ?" tawarnya membuat Naruto berpaling dari cerahnya langit

"apa?"

"jangan mau mengalah, jangan terus-menerus mengalah hanya untuk kepentingan orang lain, jadilah egois demi kebahagiaanmu sendiri. Kau tau Naru? Menjadi egois tidak selamanya buruk, terkadang menjadi egois adalah pilihan terbaik saat kau terus-terusan terpecundangi oleh manusia dan harapan"

Naruto merekahkan senyum indahnya, tersenyum amat lebar menatap Gaara dengan tatapan teduh yang jarang terlihat.

"terima kasih, Gaara-nii"

Gaara membentangkan kedua tangannya lebar, sedetik setelahnya pemuda manis di hadapannya masuk ke dalam pelukannya.

"bahagia Naruto.. bahagia terus, bahagia yang lama. Aku menyanyangi mu"

BRAKKK

Satu-satunya pintu besi di sana terbuka lebar dengan bantingan keras menampilkan Kiba dan Shikamaru dengan plastik berisi makanan dan minuman di masing-masing tangan mereka.

"yaks kalian berdua! berhenti bermesra-mesraan di hadapan kami" keluh Kiba sambil membongkar plastik berisi makanan di tangannya "hei, Naru kau di cari si ketua"

Menangkap sekaleng minuman soda yang di lemparkan Shikamaru ke arahnya, Naruto berjalan menghampiri Kiba yang sudah duduk pada salah satu bangku tua di sudut, mengabaikan Shikamaru yang merecoki Gaara dengan minuman favoritnya.

"untuk apa murid suci sepertinya mencariku?"

Kiba mengedikkan bahunya tidak tau, lalu keduanya memilih diam memperhatikan Shikamaru yang bersemangat mengganggu Gaara.

"seminggu ini kalian terlihat sangat dekat, maaf jika aku terkesan ingin tau. Tapi, apa ada sesuatu yang terjadi antara kalian setelah kejadian itu?"

"dia meminta maaf, and then I forgive him"

Kiba meletakan bungkusan makanan di tangannya "semudah itu?"

"hehe"

Lalu Kiba hanya bisa berdecih, merasa bahwa pemuda yang dianggapnya bocah itu terkesan sangat mudah memaafkan orang yang sudah membuat kesalahan yang teramat fatal padanya.

"kau tidak melupakan hari itu kan Nar? Hei! Bahkan aku yang mendengarnya saja merasakan kemarahan jika mengingatnya"

"lalu menurutmu aku harus bagaimana setelahnya? Hati ku sudah terlalu rusak, lagipula dia tidak semudah itu mendapatkan maafku" Naruto terkekeh melihat ketidaksukaan dari temannya "dia berusaha untuk mendapatkan maafku, dan aku tidak memudahkannya seperti yang kau pikirkan"

"tcih, dasar bocah nakal"

Kiba melamparkan bungkusan makanan yang telah kosong pada Naruto saat tau jalan pikiran teman berandalnya itu, Naruto memanfaatkan Sasuke.

"coba tebak kenapa aku tidak mendapatkan hukuman saat kau tau sendiri aku dengan sengaja terlambat pagi tadi? Dan kenapa aku yang membuat keributan dengan kakak kelas kita di kantin tadi, sekarang membolos tanpa mendapat ceramah gratis dari si botak dan hukuman menyebalkan darinya?"

"ya, terserah Naruto dan otak licinnya"

"kalau bisa menguntungkan kenapa tidak, yah kan?" mengedik kan bahunya santai Naruto lanjut terkekeh takjub akan pemikirannya sendiri.

"hei, aku ingin mengatakan ini. Mungkin terdengar menggelikan tapi yah.. memang seperti itu adanya"

Memasang wajah bertanya Naruto menjatuhkan atensinya penuh pada Kiba.

"apa?"

"kau mungkin tidak begitu mempercayai ataupun menganggap penting keberdaan kami, aku dan Shikamaru. Tapi, yang harus kau tau, kapan pun kau butuh aku dan Shika akan selalu ada untuk mu. Kami akan selalu berada di pihak mu dan mendukung apapun keputusanmu, tidak sebaik Gaara tentunya"

Selesai berucap yang membuat Naruto sukses terdiam sambil menatapnya dalam, tanpa menunggu tanggapan Kiba beranjak dari hadapannya merampas kaleng minuman dari genggaman Shikamaru.

"please, jangan merebut mereka dari hidup ku"

Just,Stop!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang