Perfect Mask

7.9K 759 39
                                    

Sebelum benar-benar menginjakkan kaki ke tanah kelahirannya Naruto sudah menyiapkan hatinya, mengeraskannya karna sadar bahwa kehidupan yang menunggu tidak lagi indah sebagaimana bayangan di masalalu.

“Dasar pasangan sialan! Membolos seenaknya tanpa mengajakku” Naruto berjalan angkuh ditengah koridor menuju kantin bermaksud mencari kedua teman berandalnya.

“Naru!”

Dari jauh suara saudaranya terdengar memanggil, di sebelahnya ketua osis sekolahnya mengekori menghampiri.

Naruto bergumam kesal “Tidak mendapati pasangan sialan itu, sekarang aku harus bertemu lagi dengan pasangan sialan lainnya. Seriously Naru? Ada apa dengan nasibmu hari ini!”

“Mau makan bersama? Aku akan memesankan untukmu, apa yang kau inginkan?”

Naruto merotasikan matanya, membuang tatapan kesegala arah asal tidak ke arah pemuda raven yang menatapnya.

“Menjauhlah”

Memutar arah Naruto menjauhi keduanya setelah berucap dengan sedikit bentakan membuatnya kembali mendapati cibiran siswa di sana.

“Lihat dia.. Haru sudah begitu baik mengajaknya makan bahkan bersama Sasuke, dia membalas dengan sangat kurang ajar”

Langkahnya tetap tegak tak goyah dengan bisik-bisik tentangnya.

“Haruto yang begitu baik mempunyai adik seperti dirinya, itu sangat memalukan!”

Sahut-menyahut suara membicarakan “Dia bahkan tak bisa disandingkan dengan Haru sangat tidak pantas,  tidak layak dibandingankan dengan Haru seperti bukan saudara saja”

Hatinya masih saja merasakan sakit saat mendengar lontaran kalimat yang membanding-bandingkan antara ia dan saudaranya.

“Oops! Sorry aku tidak sengaja”

Suara centil terdengar mengesalkan di teliga Naruto bersama seragamnya yang basah dan lengket.

“Kau buta hah?!!”

“Aku kan tidak sengaja, lagipula aku sudah meminta maaf”

Sudah sebulan lebih dirinya tinggal, Naruto memasang topengnya dengan baik bersikap cuek mengindahkan segala kata-kata buruk yang di gosipkan orang-orang padanya, namun terkadang semuanya terasa melelahkan.

Asap imajiner keluar dari teliga si pirang “Kau pikir dengan permintaan maafmu bajuku akan kembali bersih brengsek? Punya otak tidak kau”

Gadis dengan rambut pink itu berdecih

“Yasudah aku pergi”

Tak membiarkan semuanya berjalan mudah Naruto yang kepalang marah itu menahan pergelangan tangan siswi tadi.

“Pikirmu kau mau kemana? Kau kira aku bodoh mempercayai trik bodohmu yang dengan sengaja menabrak dan membasahi bajuku, perempuan licik!”

Sakura Haruno siswi yang dengan terang-terangan membenci dirinya sejak pertama kali itu memelototi matanya “Ya, kalau aku sengaja terus kau mau apa?  Memukul ku?”

Naruto menyeringai kemudian saat mendengar ucapan yang seakan menantangnya.

“Hei merah jambu.. Asal kau tau saja, aku tidak akan memandang bulu jika kau membuatku kesal. Tidak peduli kau perempuan ataupun laki-laki bagiku semua sama saja”

Dengan amarah yang masih menyala-nyala Naruto mencengkeram helai rambut Sakura dengan mudah sedikit menariknya.

“Arghhh apa yang kau lakukan sialan! Lepaskan rambutku!! Yak berandal lepaskan, itu sakit!” Sakura berteriak sambil menahan sakit akibat tarikan di rambutnya, tanpa ada yang berani menolongnya.

Just,Stop!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang