Yes or Yes

5.8K 562 82
                                    

Semalaman suntuk Sasuke di buat susah memejamkan matanya, kepalanya terasa penuh dengan otak yang terus menerus berpikir.

Niatnya telah bulat dan Sasuke sendiripun tidak ingin lagi menunda apa yang sudah di rencanakannya maka dari itu sebelum waktu istirahat kedua berakhir Sasuke berakhir bersama Gaara berdiri saling berhadapan.

“biarkan Naruto berbalik untuk bergantung padaku”

terang Sasuke pada pemuda yang sudah menghabiskan dua kali weekend bersamanya dan Naruto serta pasangan yang tidak lama lagi akan menikah Deidara dan Itachi, yang tentu saja atas usul di sertai paksaan calon kakak sepupunya.

Gaara Menaikan sebelah alisnya “oh, wow. Aku terkejut” seperti biasanya pemilik surai merah itu terlihat menyepelakan segala halnya.

“aku serius”

“lalu apalagi? Buktikan jika iya” Gaara mengedikkan bahunya acuh “kau ingin Naru kembali bergantung padamu heh, tidak semudah itu. Jangan lupakan kau sudah kehilangan satu kesempatan dengan menyalahkan Naruto atas insiden pelemparan pot dulu”

Sasuke mengepalkan tangannya yang berada dalam saku celana, di banding marah akan ucapan Gaara ia lebih marah pada dirinya sendiri karna mengakui hal itu benar adanya karna ia yang bodoh.

“maka aku akan menggunakan satu kesempatan terakhir untuk membuktikan nya”

raut wajahnya masih datar seperti biasa yang mana berbanding terbalik dengan Gaara yang selalu menampilkan berbagai ekspresi di setiap waktunya.

“maka buktikan!” Gaara menyahut tegas melihat kesungguhan sang ketua osis “toh, aku pun tidak pernah menghalangimu” raut santainya tadi berubah mengeras dalam sekejap “tapi.. kau harus tau pasti akan setiap tindakan mu ketua. Satu kesalahan saja dan wushhh..” Gaara menyeringai “you lose, kesempatan mu berakhir”

“kau tau pasti aku bukan orang yang sembarangan dalam bertindak”

Dapat Gaara lihat kesungguhan dari sorot tajam pemuda Uchiha tersebut, melirik ke belakang Sasuke sebentar Gaara kemudian memasang raut wajah usil “lalu bagaimana dengannya?”

“siapa?”

Walau suaranya masih tetap terdengar seperti di awal Sasuke bertanya dengan sedikit ragu, tau bahwa orang yang di maksud bukan Naruto.

“siapa lagi? Kau tidak bodohkan untuk menyadari perasaan pemuda yang selalu mengekorimu itu ketua~”

Sasuke menganguk pelan menagkap inti dari ucapan Gaara “Haru..” Sasuke membalas sikap Gaara dengan mengedikan bahunya juga.

“Sas!”

Gaara memasang seringaian jahil dan bagi Sasuke sendiri yang mendengar namanya di teriakkan dari kejauhan oleh Haruto tak bergeming masih membelakangi sumber suara.

“dan kau tau sendiri siapa yang aku bicarakan sedari tadi adalah Naruto”

Gaara bertepuk tangan takjub “ow, kau membuatku speechless” kemudian senyumnya terbit kala suara tawa Shikamaru terdengar bersama keluhan Kiba dan gerutuan Naruto yang perlahan mendekati mereka bersama kehadiran Haruto yang juga mendekat dari arah berbeda.

“Goodluck ketua” Gaara menepuk bahu Sasuke pelan “jangan menyakiti Naru ku bahkan jangan pernah berani berpikiran untuk itu”

“percayakan Naruto padaku”

Bersama dengan ketegasan dalam ucapannya, Sasuke beranjak menghampiri Naruto membawa pemuda itu bersamanya meninggalkan kedua orang teman setia Naruto serta Haruto yang di halangi Gaara terus memanggilnya.

“Sas! Sasuke!”

Langkah kaki Haruto yang tadinya terburu-buru secara mendadak terhenti karna ulah Gaara yang menarik untuk menghentikannya.

Just,Stop!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang