HAPPY READING..
"Sas, Naru.. hiks.. Naru dia di dalam, aku tidak tau apa yang terjadi tapi Naru dia tidak sadarkan diri-"
Sebelum Haruto menggapai tubuh tegap Sasuke, sang ketua osis terdorong ke belakang setelah pukulan telak secara tiba-tiba dari Gaara.
"astaga apa yang kau lakukan?" mendapati keadaan yang berubah memanas, Haruto berseru "hentikan, ku mohon"
"kau.." Gaara mencengkeram kerah Sasuke yang saat itu tengah linglung mencerna situasi "aku bersumpah, akan membuatmu menyesal sampai ingin mati jika di dalam sana Naruto belum juga sadarkan diri"
Dengan begitu Gaara menghempas Sasuke dan kembali duduk pada tempatnya semula, tangannya sedari tadi di kepalkan menahan ketakutan.
Dan ketika semua orang tengah berkumpul, salah seorang suster keluar.
"siapa yang menjadi wali pasien?"
Suami istri Namikaze mendekati suster tersebut yang di biarkan saja oleh Gaara "bagaimana dengan anak kami sus? Apa dia sudah sadarkan diri?" Minato bertaya cemas.
"maaf, tuan dan nyonya. Kami belum bisa memastikan keadaan pasien, saat ini pasien membutuhkan operasi yang harus di lakukan sesegara mungkin karna keadaannya yang cukup parah. Sebelumnya, pihak rumah sakit memerlukan persetujuan wali pasien"
Dengan airmata yang tak henti sedari tadi Kushina tercengang "t-tapi sus"
"lakukan, lakukan apapun yang bisa menolongnya" Semua pandangan beralih pada Gaara yang menyahut dingin "wali pasien yang sebenarnya tengah dalam perjalanan menuju ke sini, untuk semua persetujuan yang di butuhkan, di alihkan padaku"
"hei nak!"
"jangan mengusik ku kau orangtua sialan!" Gaara memaki pada Minato "sekarang serahkan semua berkas persetujuan operasinya pada ku sus, biar aku"
Berkas berpindah tangan, dan di tanda tangani oleh si pemuda merah. Sesudahnya, tubuh Naruto yang di penuhi alat bantu di bawa ke ruang operasi.
.
.
.
Suara langkah yang terdengar tegas membelah hening, lalu saat semua mata yang berada di sana menatap.
Plakkk..
Pemilik langkah tegas tadi berdiri tepat di hadapan sang anak dan berakhir dengan tamparan keras untuk ibu yang sudah lalai mengurus satu orang anaknya.
"ibu..!"
Semua mata terbelalak, yang mendapat tamparan hanya bisa meringis sambil mengumamkan kata maaf dan penyesalan.
"diam, Minato! Aku tidak sedang memberikanmu izin untuk menyela" sergah Tsunade menatap menantunya berang "dan kau Khusina, kalian berdua. Jika cucu ku di dalam sana masih belum baik-baik saja setelah ini, aku tidak akan membiarkan kalian mendekatinya"
"tapi bu-"
"kau gagal, kalian gagal menjadi orangtua untuk cucu ku Minato! Dan itu adalah faktanya, jangan menyangkal! Harus berapa kali kalian menyakiti Naruto hah? Aku mengizinkan Naruto kembali untuk menyembuhkan mentalnya, bukan untuk kalian perlakukan seperti ini!!"
Haruto terpaku, diam mendapati amarah dari sang nenek pada kedua orangtuanya, sedangkan Shikamaru yang biasanya terlihat malas-malasan tengah menatap cemas pada pintu ruang operasi bersama Kiba yang setia menenangkan.
"maafkan aku bu, hiks..maafkan aku. Aku telah gagal menjadi orangtua yang pantas untuk Naru, ku mohon jangan ambil anak ku."
Dalam diam tak bergerak dari tempatnya, Sasuke bertahan dengan pandangan mata yang nanar, mengutuk serta semakin membenci dirinya sendiri.
"son"
Gaara yang senantiasa menunduk di ujung koridor menegakan kepalanya ketika sepasang sepatu hitam berdiri tepat di hadapannya.
"everything will be okay, your shunshine will come back. He will be fine and come back as usual"
".."
sang ayah memberikan tepukan pada bahu sebagai penguat. Kepala keluarga Sabaku tersebut duduk di sebelah Gaara yang masih membisu, mata yang tadi mengamati sekitar berpaling pada jam yang melingkar pada pergelagan tangannya.
Terhitung sudah tujuh jam dari informasi mengenai operasi Naruto, tapi pintu ruangannya masih saja tertutup.
"suka atau tidak, kalian harus terima. Selepas ini bagaimana pun keadaanya, Naruto akan kembali bersamaku. Dan tentu saja hak asuh selamanya akan berada di tanganku, tidak ada lagi kesempatan ataupun omong kosong lainnya"
Bukan hanya pasangan Namikaze, Haruto pun cukup terkejut akan keputusan dari kosekuensi atas kesalahan yang kembali terulang.
"Grandma?!"
"diam di tempatmu, Haruto"
Haruto yang ingin menyela terhenti dengan terbukanya pintu yang di harapkan terbuka dengan hasil yang di harapkan.
Sang dokter yang cukup dekat dengan Tsunade, menggeleng kepalanya pelan "maafkan kami" selepas mengatakan hal tersebut sang dokter melangkah pergi di ikuti Tsunade.
Tak butuh waktu lama untuk wanita paruh bayah itu kembali dengan raut wajah nanar, memandang sedih sekaligus marah pada anak dan menantunya.
"Grandma..?"
Tsunade menggeleng, menandakan bahwa pemikiran buruk di kepala semua orang di sana benar adanya.
Minato jatuh dengan bertumpu pada kedua lututnya "Naruto, tidak bisakah kau bertahan nak" matanya menyorot kosong.
Di sebelah suaminya, Kushina menyangkal dengan sekuat tenaga menentang, dan berakhir dengan menangis histeris.
"tidak, tidak.. ini tidak mungkin. Hiks.. anak ku"
Kushina yang pingsan membuat Minato harus cepat tanggap walau sendirinya merasakan kehancuran yang sama.
Dalam sekejap, keluarga yang tak sempurna itu hancur.
"N-naruto.. tidak, dia kuat! Dia pasti bisa bertahan hiks.. tolong sedikit lagi, berusahalah sedikit lagi hiks.."
Tsunade yang melihat itu menarik Haruto dan memeluknya erat "adikmu sudah berada pada batasnya" dalam pelukannya Haruto menggeleng.
"kau.. kenapa kau pergi di saat aku belum bisa menjadi yang terbaik untukmu? Kenapa kau menyerah di saat kau belum balas memukul ku?"
Dan di Saat yang sama Sasuke hanya bisa diam dengan airmata yang tak henti, dunianya menggelap. Sedih dan rasa bersalah menyerang, semakin banyak ingatan di kepalanya berputar, semakin dalam penyesalan menancap di hatinya.
Sedangkan kedua orang teman yang di tinggalkan, menyesal belum bisa menjadi tempat untuk dia yang telah pergi.
"life is pain for him"
Gaara? Dia menghilang.
END
big thanks, for all of you. yang mau sabar nunggu cerita ini update, yang udh berkenan baca dan ngasih like, vote and coment. iya, ini udah selesai ceritanya. alias, tamat dengan tidak elit huhuhu..
maaf, kalo untuk edingnya kurang berkenan di hati kalian. sekedar informasi, cerita ini bakal ada epilog, extra part dan semacamnya.
di tunggu yah..
KAMU SEDANG MEMBACA
Just,Stop!
FanfictionNamikaze Haruto & Naruto Uzumaki. Adalah dua bersaudara dengan penggunaan marga yang berbeda, sikap dan sifat yang berbeda pula. Dua bersaudara dengan masing-masing rasa iri yang terpendam. Bersama Haruto sang murid favorit, hadir pula idaman pa...