02. Marahnya Papah

3.6K 240 4
                                    

Sudah di Revisi✍

***

"Apa gue berhasil ngehamilin Loe?" tanya Dimas Setelah sekian lama Diam.

Nayla terus terisak.
niatnya ingin menutupi kejadian menyedihkan dimalam itu.lebih tepatnya ingin melupakannya.
Namun,pada kenyataannya kebohongan yang ia tutup-tutupi itu Akan terbuka juga.
"Gue tanya,Apa gue berhasil Ngehamilin loe?" tekannya lagi berteriak didepan Wajah Nayla yang masih Terisak.

Bingung,apa yang mesti Nayla Katakan kalau sudah begini. Ia ingin menghindar tapi mengapa Tidak bisa.

"Jawab gue" ucapnya lagi. Suaranya melemah begitu bayangan bayangan itu hadir tiba-tiba di ingatannya.

Nayla tertunduk dan Terisak "I...i..iya. Aku Hamil anak Kakak" Jawabnya jujur,berderai Air mata.

Dimas menarik Nafas Panjang.
mimpi apa dia diusia 18 tahun akan mempunyai Anak.
Sedangkan Andre dan Dicky  Sama sama melotot kaget. Salman dibuat terdiam.
Kejadian yang dialami temannya,ada Goresan luka yang dulu terjadi padanya.

Andre dan Dicky saling memandang,mereka tak percaya dengan apa yang mereka dengar dan saksikan. After kejadian Malam itu ternyata menghasilkan Seorang Janin yang ada didalam tubuh Adik kelasnya.

"Kalau begini mah mati beneran Si Dimas ditangan bokapnya" bisik Andre pada teman-temannya.

"Ngeri gue dre" timpal Dicky masih Syok.

"Tapi kamj gak perlu takut kak.
aku gak bakalan minta pertanggung jawaban kamu,aku Janji. asal Kamu jangan minta aku menggugurkan Anak ini" ucap Nayla memohon. Sambil terisak menyentuh perutnya,membuat Dimas Juga menatap Perut Nayla.

Ada Rasa sakit tersendiri,di hati Dimas.
Kala Nayla takut kalau ia akan meminta untuk menggugurkannya.
Padahal belum ada pemikiran itu dalam Otaknya.

"Berapa Usianya?" Tanya Dimas kosong

"3 minggu" jawab Nayla pelan masih terisak

Dimas menghembuskan Napas beratnya "Loe boleh pergi" ucap Dimas.
Nayla mengusap air Matanya,menatap Dimas dan Juga teman-temannya,kemudian pergi meninggal rooftop sekolah.

Dimas terdiam,di tempatnya kalau sudah begini apa yang harus ia lakukan.
Seandainya kalau tidak sampai Hamil,ia bisa menutup mulut Nayla dengan Uang.
Tapi ini benar benar diluar kepalanya.
Nayla Hamil Anaknya,Darah dagingnya.

"Dim" ucap Salman menepuk Pundak Temannya

"Mungkin lo udah gak Ingat Malam itu. tapi gue harap lo jangan lari dari masalah, Gue tahh lo gak akan Se berengsek itu" lanjutnya.

"Iya dim.coba lo ngomong baik-baik sama orang tua lo. Siapa tau mereka paham" timpal Andre menghampiri Dimas dan Salman.

"Gak semudah itu Dre,Nyokap bokap gue bakalan Marah besar kalau tau gue Se berengsek itu" ucapnya,terdengar Nada Prustasi disetiap kata yang keluar.

"Hubungan gue sama Alise juga bakalan Hancur " lanjutnya

"Dim,gue tau lo sayang banget sama Alise,tapi coba lo bayangin gimana Nasib Anak lo kedepannya. Emangnya lo mau anak lo sama kaya Nayla hidup serba kekurangan?" ucap Andre mencoba Bijak untuk temannya

NAYLA  || Luka Berakhir Duka (End:Revisi📌)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang