38.Sikecil

2K 57 0
                                    

  Bagaimana sensasi setelah membaca part 37?
Intinya aku Minta Vote dan Comment,Sebagai tolak ukur aku lanjut atau selsai.
Makasih🙏

🍃🍃🍃

Flashback_

Gadis manis berusia 6 tahun itu sedang asyik - asyiknya bermain.
Ia menari-nari dibawah Air Hujan meski ia tahu nanti pasti orangtuanya akan marah padanya.

Nayla Ayu Maritza,gadis cilik yang selalu ceria meski banyak sekali menerima luka diusianya yang masih belia.
Namun,gadis manis itu begitu hebat menyembunyikan lukanya,luka fisik dan luka mentalnya dengan senyuman manisnya.

"Ayo masuk"
Tarikan tangan seseorang menarik telinganya agar masuk kedalam rumah. Ia ikut masuk,meski langkah Kakinya terseok-seok karena tak mampu menyeimbangi Langkahnya.
tubuh kecilnya dihempaskan begitu saja di lantai yang dingin.
Ia menatap Ayahnya yang begitu juga sedang menatapnya dengan Nyalang.

"Saya sudah bilang jangan pernah bermain air. Apa kamu tidak paham?" teriaknya Marah.

Nayla menunduk dengan Air matanya yang menetes "kenapa pah?" cicitnya.

"Kenapa kamu tanya! Kalau kamu sakit kamu hanya akan membuat pengeluaran saya semakin banyak! Dasar sialan!" teriaknya didepan wajah putrinya.
nayla kecil menutup Matanya takut,kala Ayahnya berteriak begitu Lantang.

"Maaf" cicitnya.

Nayla gadis manis itu,sudah biasa mendapat perlakuan buruk dari Papahnya. Yang ia tahu Papahnya memperlakukannya  setelah 2 tahun lalu kakaknya,Pasha meninggal.
papahnya berubah menjadi begitu temperamental,kesalahan sedikit saja ia akan dimaki-maki.
terkadang kerap kali ia memergoki papah nya membawa wanita Ke rumah disaat mamahnya tidak ada.
Namun Nayla kecil juga memberitahukannya kepada Mamah yang membuat orang tuanya bertengkar.
dari sanalah ia selalu mendapat perlakuan kasar dari Orangtuanya.
Padahal ia Hanya sedang belajar Jujur. tapi Kejujurannya Membawa petaka pada Ketentraman di rumahnya


07.15 WIB Gadis kecil itu baru saja ikut bergabung dengan orang tuanya  yang sedang sarapan.
Ia berjalan menunduk kemudian duduk.
Mamah dan Papahnya masih belum menyapanya. Bahkan memang setiap hari pun ia tak pernah disapa oleh orangtuanya.
Dengan takut-takut ia menatap Mamahnya yang sedang mengoleskan selai strawberry ke rotinya.

"Mamah" cicitnya takut.

"Apa?" jawab Mamahnya Dingin.

"Emm,Nay boleh minta tolong?"  Pintanya Ragu

"Apalagi!" jawabnya menatap Nayla Nyalang.

"Kata ibu guru Raport Nay,harus dibawa sama ma.."

"Gak bisa" potognya cepat. Terdengar ketus.

Nayla menunduk,selalu seperti itu.
Setiap ia meminta mamanya mengambilkan Raportnya mamahnya selalu menolak

"Mamah Sibuk. gak ada waktu buat hal yang gak penting. Minta saja sama papah kamu!" ujarnya kontras sekali ketidakperduliannya terhadap Anak Kecilnya.

Nayla melirik papahnya sambil menunduk Takut. Melihat Bagaimana Wajah Ayahnya berubah Menjadi begitu Marah,ia juga menghempaskan Rotinya begitu saja begitu mendengar ucapan Istrinya.

NAYLA  || Luka Berakhir Duka (End:Revisi📌)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang