Part Tambahan✍
🍃🍃🍃
Hari berganti Hari,menjadi Minggu dan Juga Bulan.
Semua Masa-masa Kelam Kehidupan telah mereka Rasakan.
Nayla telah menemukan Bahagianya.
Ia telah menemukan Cahayanya.
Dimas telah menjadi Pribadi yang lebih Baik.
Seiring berjalannya waktu,mereka telah menjadi Pasangan yang saling mengerti dan Memahami satu Sama Lain.Peristiwa Masa Lalu yang Hampir merenggut kebahagian Mereka berdua.
Goresan Luka-luka yang menghantarkannya pada semua Tangisan,yang sakitnya Tiada Tara kini telah berganti dengan Bahagia.Ia berterimakasih banyak atas semua Orang yang selalu Baik padanya. Yang telah membantunya menemukan Cahaya Hidupnya.
Bahagia Itu ada dan Ia Kini telah menemukannya."Sayang,Kamu Liat Dasi Aku?"
Nayla mengalihkan pandangan dari Masakannya, ia menoleh kearah Laki-laki yang berjalan kearahnya dengan Stelan Kemeja Hitam dan Celana Hitamnya.
"Mau ke Kantor?" Tanyanya belum menjawab pertanyaan Suaminya.
Dimas mengangguk kemudian mencium Pipinya "Aku ada Meeting sama Klien dari Itali,tapi gak sampai Jam Makan Siang kok."
Nayla tersenyum "Semangat Yah Sayang" Ucapnya menyemangati.
Dimas menggeleng,Ia tersenyum begitu lebar,sampai Gigi putihnya terlihat "makin semangat Aku Cari uang buat Kamu sama Anak-anak" ucapnya mengusap perut Nayla yang sudah membesar.
Nayla ikut tersenyum. Ia tak pernah menyangka kalau apa yang dulu tidak mungkin menjadi Mungkin.
1 ovariumnya diangkat dan kemungkinannya untuk Hamil kembali akan sulit,tapi lihatlah sekarang. Dengan kebesaran sang Maha Kuasa ia Kembali mengandung Anak ke-2nya. Dan kini tinggal menghitung hari lagi menuju kelahirannya."Jadi Apa kamu Liat Dasi aku?"
"Di Laci dalam Lemari Sayang. Yang bagian Bawah" jawabnya.
"Dekat Kamu nyimpan perhiasan?" tanya Dimas memastikan,Nayla mengangguk.
"Ya udah Makasih sayang" ucapnya,Dia kembali melangkah untuk mengambil Dasinya.
Nayla menggeleng sambil tersenyum "Papah kamu Lucu sayang" Ucapnya bermonolog sambil mengusap perut besarnya.
Nayla kembali dengan Masakannya.
ia menuangkannya kemudian menghidangkannya di meja Makan.
Selama perjalanan pernikahannya,Ia tak pernah melibatkan pembantu Rumah Tangga.
Alasannya selagi ia masih bisa semua bisa berjalan dengan Baik."Pagi Mamah" sapa Anak Laki-lakinya begitu ceria
Nayla menoleh "Hai Sayang. Pagi Juga. Udah Rapih aja"
Niel mengangguk "Papah yang bantuin Niel Pakai Baju" ucapnya tersenyum.
"Yaudah sekarang Kita sarapan Dulu"
Niel mengangguk dan Naik keatas Kursi Makannya,Ia belum mengambil Nasinya karena seperti Biasa menunggu papahnya terlebih Dahulu Turun.
Tak berselang Lama,Dimas turun dengan setelan Kantornya yang lebih Rapih. Jasnya hanya ia bawa ditangan Kirinya. Tangan Kanannya memegang Jam Tangan dan Juga Tas Kerjanya.
Nayla menoleh dan Menyambutnya dengan senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYLA || Luka Berakhir Duka (End:Revisi📌)
Fiksi RemajaNayla Si Gadis rapuh sang pemilik gudang cerita. terbelenggu tak menentu dalam sebuah ikatan Rumah Tangga. Nasib tragis mengantarkannya pada sebuah kehidupan baru, dengan kehadiran Nyawa baru yang bersemayan dalam dirinya. Sakit hati yang membelengg...