HAPPY READING 🎉
🏵️🏵️🏵️
Renata berlari kacang menuju UKS untuk menemui Ares. Ada hal yang begitu penting untuk ia bicarakan pada pemuda itu.
Renata masuk ke dalam UKS dan langsung menemukan Ares sedang duduk di samping Sarah.
"Res, gue perlu ngomong!" kata Renata tak ingin di bantah.
"Apa?" tanya Ares bingung.
"Penting," jawab Renata.
Mendengar itu, Ares pun lantas berdiri dan mengikuti langkah Renata yang membawanya keluar dari UKS.
"Mau ngomong apa?" tanya Ares terlanjur kepo.
"Alena cemburu."
Dua kata itu, mampu membuat Ares terpaku. Ia mencerna baik-baik kata Renata. Lalu tak lama kemudian ia tersenyum senang.
"Se-serius?"
"Iya, tadi pas elo bawa Sarah ke UKS, dia langsung pergi. Terus kata temen elo, Alena cemburu," jelas Renata.
"Terus di mana Alena?" tanya Ares tak sabar.
"Dia bilang mau balik sekarang. Mending lo samperin dia," usul Renata yang langsung di setujui pria itu.
Ares pun langsung berlari menuju kelas Alena. Namun, ternyata gadis itu tidak ada di sana. Ares pun segera bergegas menuju gerbang, mungkin gadis itu masih ada di sana.
Dan benar saja, di sana Ares melihat Alena sedang berdiri membelakangi nya tepat di depan gerbang sekolah. Gadis itu nampak sedang berbicara dengan seseorang yang tak bisa Ares lihat wajahnya karena terhalang oleh Alena.
Ares berjalan mendekati Alena lalu memanggil gadis itu.
"Al!"
Alena menoleh dan tersenyum tipis pada pria itu.
"Kebetulan, ada yang nyariin elo," kata Alena, suaranya terdengar berat dan sedikit gemetar.
"Siapa?" tanya Ares penasaran.
Alena menyingkir agar Ares bisa melihat sosok yang mencari dirinya.
Dan detik berikutnya, tubuh Ares membeku. Nafasnya seolah tercekat, dan jantungnya berdetak kencang.Seorang gadis tersenyum manis pada dirinya. Lalu dengan perlahan dia mendekati Ares dan meraih tangannya.
"Apa kabar?" tanya gadis itu tak menyurut kan senyum di wajahnya.
Alena yang masih berdiri di sana tak sabar ingin mengetahui apa reaksi Ares kepada gadis itu. Dalam hatinya, Alena ingin Ares menolaknya. Namun, kenyataan seolah memperjelas semuanya.
Ares tersenyum haru lalu menarik gadis itu ke dalam pelukannya. Saat itu juga, hati Alena mencelos. Tubuhnya terasa bergetar dan ulu hatinya terasa sakit.
Alena bisa melihat dengan jelas, Ares menitihkan air matanya dan memeluk gadis itu dengan sangat erat. Seolah tengah meluapkan rindu yang begitu besar.
Tak ingin melihat hal itu lebih lama, Alena pun segera meninggalkan keduanya. Rasanya ia tak sanggup melihat pemandangan itu. Hatinya seolah tak terima, benarkah ia cemburu?
🏵️🏵️🏵️
Ares melepaskan pelukannya lalu menghapus bekas air matanya.
"Kenapa nangis?" tanya Nalla sembari tersenyum hangat.
"Gue lega, ternyata lo masih baik-baik aja," kata Ares terdengar gemetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANTA
Novela Juvenil"Gue hanya mau Alena. Sekeras itu dunia melarang, sekeras itu juga gue memberontak." Antares Vernando [WAJIB FOLLOW!]