54. ALANTA •NALLA BERULAH•

27 3 0
                                    

Keesokan harinya, Alena datang ke rumah Renata. Sebab, ibu Renata mengubungi nya pagi-pagi buta dan mengatakan kalau Renata tiba-tiba drop.

Hal itu sontak membuat Alena panik dan khawatir. Dengan segera Alena bersiap dan memesan ojek online.
20 menit kemudian Alena sampai di rumah Renata dan langsung masuk ke dalam. Karna ia tau kalau mengetuk pintu lebih dulu, maka itu akan sia-sia, sebab ibu Renata pasti sedang berada di lantai dua, di kamar Renata.

"Tante, Renata kenapa lagi?"

Begitu Alena sampai di kamar Renata, ia melihat gadis itu sedang berbaring dengan kompresan di kepalanya.

"Dia demam tinggi sekali sejak semalam. Ini juga panasnya nggak turun-turun," kata Nawa-ibu Renata.

"Kenapa Tante nggak bawa ke rumah sakit aja? Kalau kenapa-kenapa gimana?"

Alena mendekati Renata dan mengecek suhu tubuh gadis itu. Ternyata sangat tinggi suhunya.

"Ayah Renata lagi jemput dokter nya, jadi biar dokternya yang ke sini," jawab Nawa.

"Awalnya gimana Tante? Renata ada minum minuman bersoda nggak?" tanya Alena. Ia memandangi wajah sahabatnya yang terlelap dengan bibirnya yang pucat.

"Tante nggak tau, karena kemarin seharian Tante di kantor, ayahnya juga sama," jawab Nawa.

"Aduh, Ta. Lo bandel lagi ya?" tanya Alena yang tentu saja tidak akan di jawab oleh Renata.

Tak lama kemudian seseorang masuk ke dalam kamar Renata. Dan ternyata itu adalah ayahnya bersama dokter spesialis yang memang menangani Renata sejak dulu.

"Permisi ya, Renata nya saya periksa dulu," kata sang dokter.

Bersamaan dengan itu, ponsel Alena berdering, ada panggilan masuk.

Alena berdiri dan sedikit menjauhi tempat tidur Renata untuk mengangkat panggilan yang ternyata dari Laskar.

"Apa?" tanya Alena tanpa basa-basi.

"Lo dimana? Jangan keluyuran dulu ya!"

"Hah? Apaan sih? Gue lagi di rumah Renata nih, temen gue dia lagi sakit," jawab Aluna.

"Sharelock sekarang! Gue jemput!"

Alena bingung kenapa Laskar seperti sangat panik saat berbicara dengannya.

"Lo kenapa?"

"Pokoknya sharelock sekarang!"

"I-iya deh."

Alena langsung mematikan panggilan sepihak dan mulai membuka aplikasi Wathsapp dan mengirimkan lokasinya saat ini pada Laskar.

Tak sampai 10 menit, Laskar kembali menelpon Alena dan langsung di angkat oleh gadis itu.

"Keluar sekarang, gue di depan."

"Tapi teman gue lagi sakit, kar!"

"Buruan Alena, atau lo akan dalam bahaya!"

Alena jadi bingung. Ia mau menghampiri Laskar, tapi bagaimana dengan Renata.
Dengan perlahan, Alena pun mendekati Nawa dan meminta izin.

"Tante, maaf. Alena ada urusan penting. Maaf banget nggak bisa lama-lama di sini. Tapi, Alena janji kalau urusannya udah selesai Alena bakal ke sini lagi jenguk Renata," ujar Alena tidak enak hati.

Nawa tampak sedikit kecewa, namun ia tetap tersenyum dan mengiyakan nya.
Alena yang melihat itu jadi tambah tidak enak, tapi mau bagaimana lagi. Ini semua gara-gara Laskar.

•••

"Kok ini bukan jalan ke arah kosan gue?" tanya Alena, menyadari kalau Laskar tidak membawanya pulang.

ALANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang