4. ALANTA •SARAH•

209 24 4
                                    

•H A P P Y•
•R E A D I N G•


~•°~•°~

*Cukup sekali ku memperingati. Jika kau tak mengindahkan, maka jangan salahkan aku jika suatu saat penyesalan datang menghampiri mu*—Alena.

~•°~•°~


PLAKK!

Alena menyentuh pipinya yang baru saja di tampar oleh perempuan di hadapannya.

"Lo gila ya?!" bentak Alena.

Gadis itu merasa tak pernah melakukan kesalahan dengan perempuan di hadapannya ini. Mengenalnya pun tidak, lalu kenapa dengan lancangnya gadis itu menamparnya?

"Lo yang gila! Ngapain lo sama Ares berduaan di ruang OSIS!?" Gadis itu menatap marah kearah Alena.

Alena mengerutkan dahinya, mencoba untuk memahami maksud gadis itu.

Sarah. Gadis itu adalah Sarah. Perempuan yang di kabarkan telah resmi berpacaran dengan sang primadona sekolah. Siapa lagi kalau bukan Antares Vernando.

"Jawab gue! Jangan bengong aja lo!" Sarah kembali membentak Alena.

Alena tak mengindahkan ucapan gadis itu. Alena malah memperhatikan di sekitarnya. Tadi gadis itu menyeret paksa Alena untuk ikut dengannya, dan ternyata perempuan itu membawa Alena ke koridor menuju WC.

Alena kembali menatap gadis itu dengan senyum sinis. "Lo labrak gue di tempat yang sepi kayak gini? Kok nggak menantang banget?" ujar Alena dengan tenang.

Sarah mengepal kan kedua tangannya dan menatap bengis pada Alena. "Lo itu bener-bener nggak tau malu ya! Lo habis ngapain dua-duaan sama Ares di ruang OSIS!" sentak gadis itu.

Alena terkekeh culas, "Lo lihat sendiri?" tanya Alena balik.

"Iya, kemarin gue lihat lo keluar dari ruang OSIS setelah Ares! Habis ngapain lo, ha?"

"Gue habis balikin baju Ares yang kemarin gue cuci," jawab Alena dengan jujur.

Sarah terdiam sebentar dan selanjutnya gadis itu tertawa remeh. "Oh, jadi cewek miskin kayak lo, buka jasa laundry?" tanya Sarah merendahkan.

"Kasihan ya, cewek miskin dan beasiswa kayak lo sih emang harus kerja paruh waktu, untuk mencukupi kebutuhan hidup."

Alena menyorot Sarah dengan datar. "Jadi? Apa masalahnya sama lo?" tanya Alena mencoba untuk tetap tenang.

"Lo tuh udah berani deketin cowok gue tau nggak? Gue tau lo cuman modus doang kan? Lagian kalau cuma mau balikin baju, kenapa harus ikutin dia sampe ruang OSIS? Kenapa nggak dirumahnya aja?" tanya Sarah bertubi-tubi.

Alena menatap perempuan itu dengan jengah, "Ares betah ya sama cewek bawel kek lo?"

"Lo?!" Sarah menunjukkan wajah Alena dengan geram. "Lo jangan macam-macam ya sama gue. Gue tuh pacarnya Ares, dan lo nggak tau apa-apa tentang gue. Jadi gue minta sama lo, jauhin Ares!" Perintah Sarah dengan tegas.

"Gue nggak bisa, karna gue dan Ares emang harus sama-sama. Bentar lagi ada olimpiade, dan lo pasti tau gue dan Ares pasti di tunjuk buat wakilin sekolah." ucapan Alena membuat Sarah benar-benar tersulut emosi.

Gadis itu langsung mengangkat tangannya dan hendak menampar Alena, namun Alena segera mencegahnya. Alena mencekal tangan Sarah dan memegang nya dengan kasar.

ALANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang