•H A P P Y•
•R E A D I N G•
*•°*•°*•°*
*Ada apa dengan ku? Kenapa rasanya ada yang aneh antara aku dan.. dia?—Alena Zafira.*
*•°*•°*•°*•°*
"Bu Gena ada di sana?" tanya Alena di tengah-tengah perjalanan mereka menuju perpustakaan.
"Nggak ada, hari ini bu Gena ada jam di kelas 10," jawab Ares.
"Btw, rasanya di peluk itu gimana sih?" tanya Ares sok penasaran.
"Cih! Cowok kayak lo nanya kek gitu? Suci banget kayaknya," sindir Alena sarkas.
"Heh? Maksudnya lo nyindir gue nggak suci gitu?" Mata Ares melotot di depan Alena.
"Emang lo masih suci? Masih polos? Nggak pernah pacaran? Nggak pernah godain cewek?" tanya Alena beruntun.
"Iya lah! Gue itu masih polos. Nggak pernah pacaran," jawab Ares yakin.
Alena berdecih. "Gak bisa di percaya," ujar Alena pelan namun masih bisa di dengar oleh Ares.
"Terserah sih kalau lo nggak mau percaya. Tapi itu gue udah ngomong fakta."
Kini keduanya sudah sampai di perpustakaan. Suasana perpustakaan sangat sunyi, hanya ada satu penjaga perpustakaan yang sedang membereskan buku di rak paling ujung.
"Mau duduk di mana?" tanya Alena pada Ares yang masih memperhatikan seisi perpustakaan.
Ares lantas menoleh pada Alena dan tersenyum miring. "Duduk di pelaminan bareng gue, mau nggak?"
Alena membulatkan matanya dan memukul lengan Ares kuat-kuat. "Gue serius Res, jangan mulai deh!"
"Aww! Lo agresif banget deh, pakai minta di seriusin lagi," kata Ares polos.
"Nanti pas lulus, langsung gue seriusin, janji deh," lanjutnya dengan senyum menggoda.
Alena mengepal kan tangannya siap untuk meninju wajah tampan cowok kampret di hadapan ini. Namun Alena urungkan, karena jika harus meladeni Ares lebih lama, bisa-bisa mereka hanya akan bertengkar sepanjang hari.
Alena mengatur emosinya yang sempat menumpuk di ubun-ubun, gadis itu menatap Ares dengan sengit, namun detik berikutnya Alena langsung meninggalkan Ares dan duduk di salah satu kursi yang ada di perpustakaan.
Ares terkikik geli melihat wajah merah padam Alena. ia tau gadis itu pasti sangat emosi karena kejahilannya.
"Jangan ngambek Al, soalnya gue suka," kata Ares yang tiba-tiba sudah duduk tepat di kursi yang ada di hadapannya.
"Lo cantik loh Al, cuman galak aja," kata Ares yang tak di respon sama sekali oleh Alena.
"Al, jangan di kacangin dong, masa sih cogan kek gue lo kacangin?"
Diam, Alena tetap diam dan mengeluarkan semua buku-buku dalam tasnya.
"Al? Lo marah beneran sama gue?" tanya Ares dengan nada khawatir.
"Al, Seriusan nih lo marah sama gue?"
"Al!
"Alena!"
"Sayang." Alena langsung mendongak kala Ares memanggilnya dengan kata 'sayang'.
Jantung Alena mulai berdebar tak karuan saat Ares menarik sudut bibirnya membentuk lengkungan manis. "Al, gue suka sama lo."
Nafas Alena tercekat beberapa detik, hingga akhirnya,
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANTA
Ficção Adolescente"Gue hanya mau Alena. Sekeras itu dunia melarang, sekeras itu juga gue memberontak." Antares Vernando [WAJIB FOLLOW!]