Part 46

429 91 10
                                    

"iyaaa liburan juga ikut teman doang Jee.."

"Oh iya paa..Jee habis ini mau kebengkel yaa udah lama gak ngecek."

"Iya Jee kan Rendi ambil cuti , yaaahh dikontrol laah kamu kesana , Kevin , Verrel juga suruh kesana."

"Iya paa.."

Mereka melanjutkan sarapan.
Setelah sarapan Jason langsung pergi kebengkel karen hari ini dia libur kuliah. Disusul pula oleh Kevin dan Verrel. Mereka tiba secara bersamaan.

"Wehh bisa barengan yaah padahal gak janjian wkwk." Verrel

"Yaah kebetulan aja paling." Kevin

"Yoii... Eh udah banyak aja nih mobil." Jason.

"Ya udah kerjain masing-masing." Verrel menuju ke salah satu mobil.

Mereka mulai memperbaiki mobilnya.

Skip

Beberapa hari kemudian.

Disuatu malam yang sangat mencekam dan cuaca saat itu hujan deras. Pricillya yang pergi ke toko dengan sendirian berteduh di suatu ruko. "Ihh apes banget deh mana sendirian lagi (sambil melap wajahnya yang terkena air hujan). Berani banget lagi gak bawa mobil.

Lalu Pricillya menelpon Reina.
"Halo Reii...lu dimana jemput gue dong / hah gak bisa? Lu dimana/ oohh ya udah deh. Reina pada saat itu pergi kerumah temannya untuk mengerjakan tugas kuliah yang harus dia selesaikan untuk esok harinya.

"Sepi banget , ini serius gue sendiri( melihat ponsel) gue telepon siapa ya( mencari-cari kontak). Tertujulah ke kontak Jason. "Apa harus Jason? Ya udah deh coba dulu."

Diapun menelepon Jason, namun Jason tidak menjawab teleponnya.
"Ihh gak diangkat lagi." terlihat kesal.

Lalu terlihat cahaya motor yang menuju ke ruko dimana dia berdiri. "Silau banget siapa sih."

Orang tersebut memarkirkan motornya disamping Pricillya. Dan ternyata orang itu adalah Jason.
"Loh!! Cill ngapain disini ujan-ujanan."

"Loh! Kamu? Luuu sendiri juga darimana."

"Gue ke supermarket ada titipan mama gue, lu sendiri ngapain disini sendirian lagi , mau lu kejadian kek kemarin, Reina kemana? Kok dia gak nemenin lu?."

"Yaaaaa...gak tau lah gue tadi pergi ketoko buku."

"Kok gak bawa mobil?."

"Iya mobil lagi mogok , Reina juga pergi dijemput temannya."

"Oohhhh....(Jason melihat rambut Pricillya yang basah) lu basah gini kehujanan apa main hujan."

"Yaa kehujanan lah ! Gila kali gue main hujan-hujanan udah malam gini."

"Yaa kirain gitu."

Mereka berdua menunggu hujan reda namun belum juga reda padahal waktu sudah menunjukkan pukul 21:10. Pricillya mulai menggigil karena dia tidak memakai jaket dan hanya memakai baju kaos kuning  dan celana levis. Jason pun yang melihat segera mengambil jaketnya didalam tas yang bersarung jas hujan(khusus tas). Jason langsung memakaikannya ke tubuh Pricillya. Pricillya pun menatap Jason. Mereka saling bertatap di suasana hujan yang sangat dingin. Tiba tiba "Daaarrrrrrrr" suara petir menyambar sangat keras sontak Pricillya memeluk Jason dengan erat dan ketakutan. "AAAAAAA GUE TAKUT.!!"
Jason juga memeluk Pricillya dengan erat."TENANG CILL GUE DISINI."

"Gue takut Jee....gue gak suka suara petir" Pricillya berteriak sambil menangis.

Jason membawa Pricillya berpindah  posisi kebelakang untuk menenangkannya dan duduk. "Okee..duduk dulu." Jason

Ketika Jason hendak berdiri untuk melihat awan mengecek apakah akan hujan semakin lama atau lebih cepat teduh. Pricillya semakin erat memeluk Jason. "Lu mau kemana gue takut Jee.."

"Iya iyaa gak kemana-mana kok tenang." Jason kembali duduk.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 22:00 hujan pun mulai reda. Namun Pricillya telah terlelap di pelukan Jason. "Cill bangun ayo pulang hujannya udah reda."

Pricillya bangun. "Ooh udah yaaa." (Dengan kondisi masih setengah tidur) gue harus cari taksi."

"Lu ngigo yaa taksi susah dicari kalo udah jam segini."

Pricillya bingung.

"Lu gue anter pulang."

"Iyaa deh."

Jason memakaikan helm dan jaket kepada Pricillya. Mereka pun menuju arah pulang.

****
Dirumah Pricillya.

Reina yang sedari tadi monda-mandir memikirkan Pricillya yang belum pulang.  "Duhh Cill dimana siih ditelepon gak di angkat. Oh iyaa bii ...!! Pricillya tadi ada bilang gak kalo dia mau pergi kemana."

"Aduh .. kurang tau non soalnya gak bilang sama bibi."

"Ya elah kemana sii Cill bikin khawatir deh."

Reina mencoba menelepon Kevin..

"Halo Vin , tolongin aku Pricillya sampai sekarang belum pulang."

"Loh! E emang dia kemana?"

"Gak tau Vin kita tadi pergi bareng-barengkan tapi taksi yang kami tumpangi beda."

"Kok bisa ! Coba telepon."

"Gak diangkat Vin mana masih gerimis lagi disini."

"Ya udah aku kerumah kamu sekarang ya."

"Iyaa buruan."

Kevin menuju rumah Reina.

****

Ditengan perjalanan pulang tiba-tiba motor Jason mogok dan disaat itu pula hujan kembali turun. "Eh ehh kenapa ini."

"Loh! Jee kok berhenti." Pricillya turun.

"Gak tau nih mogok ya udah buruan sana berteduh." Jason menunjuk tempat tersebut.

Mereka berteduh disalah satu pos ronda.

"Kenapa Jee motor lu! Mogok?."

"Gak tau nih , mungkin iya sih karena bensin gue full."

"Yahh...gimana dong mana hujan turun deras lagii.."

"Iyaaa coba ku telepon Reina."

Namun seketika daya ponsel Pricillya habis dan ponsel nya pun mati."yaahh matii....coba ponsel lu dong."

"Heheee sorry Cill pulsa gue habis , data gue jugaa heeee.."

"Haa!!!! Y elah ganteng doang lu semua habis." Pricillya keceplosan dengan kata "GANTENG"

"Hhaa akhirnya mengakui  juga kan kalo gue ganteng."

Pricillya jadi salah tingkah.

"Iihhh kegeeran lu , itukan yang viral gitu di tiktok."

"Lu main tiktok juga.?"

"Yaa gak cuma lihat di ponselnya Reina."

"Ooohhh.."

"Udah ah gue jalan aja lagian udah lumayan deket."

Tiba-tiba petir menyambar dengan keras.."Daaaarrrrrrr...."
Pricillya pun kembali.

"AAAA.."sambil menutup telinga

"Kannn ngeyel siiihh udah tau takut petir." Ledek Jason.

"Ihh diam lu!!?."

Jason hanya tersenyum.

Next

You Are The First (Jason William Winata )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang