Mereka menonton salah satu film yang memang di kategorikan paling menyeramkan. Kali ini Jason sangat terkejut dengan filmnya karena dilayar yang besar itu tiba-tiba muncul wajah hantu yang sangat menyeramkan. Jason pun mengelus dadanya.
"Yaahh...takut..." Ledek Pricillya
"Kaget doang Cill, gak pernah gue nonton horor ini." Jason mengelak.
"Alaaah...xixixi takut kan kamu." Ledeknya lagi.
"Eh gini ya ada lagi hal yang paling menakutkan selain yang tadi." Jason menghadapkan wajahnya ke Pricillya.
"Apa tuh?."
"Ya kehilangan kamu, itu adalah hal yang paling aku takutin."
"Yeee....kirain rekomendasi film horor, iya siih aku juga takut kehilangan kamu." Ungkap Pricillya.
Jason memeluk Pricillya dan melanjutkan menonton.
Skip.
Disurabaya.
Sudah 3 mereka berada disurabaya dan malam ini akan diadakannya acara pembukaan restoran milik om Cristy.
"Ciss..." Verrel yang tengah berteriak di depan pintu kamarnya."Iyaa bentar Rell (membuka pintu) kenapa?."
"Yaa..gak papa sih gue bosan dikamar."
"Ya udah kita ke taman belakang aja mau gak?."
"Taman? Disini ada taman?." Tanya Verrel dengan mengangkat alisnya yang tebal itu.
"Iya ada, oke tunggu bentar yaa gue ambil ponsel dulu." Ayo!."
Mereka menuju taman belakang.
"Ini tempatnya Rell.""Waahh, Indah banget, sejuk lagi disini, ini tempat enak banget buat santai-santai pas siang-siang gini."
"Iya Rell, ini salah satu tempat yang paling aku rindui kalo aku kesurabaya, ayo duduk."
"Oh iya, acaranya malam ini kan?."
"Iya Rell malam ini."
"Oohh berarti gak lama lagi pulang dong." Iya."
Cristy sangat menikmati suasana alam yang begitu damai dan sejuk, sesekali ia menghirup udara segar. Namun tiba-tiba cuaca berubah menjadi mendung dan angin yang berhembus kencang. Cristy yang kala itu memakai celana levis pendek dan kaos berwarna hitam itu merasa agak sedikit kedinginan. Sesekali ia mengelus pundaknya itu.
"Kamu kedinginan?." Tanya Verrel."Hee iyaa dikit anginnya agak kencang soalnya."
Verrel bergegas melepas jaketnya dan memberikannya kepada Cristy.
"Eehh!! Apa ini Rell!.""Biar kamu gak dingin."
"Gak papa kali Rell." Udah diam aja aku gak mau kamu masuk angin."
Tiba-tiba hujan langsung turun dan deras, mereka lari menuju teras."Rell hujan." Ayoo berteduh."
"Yaahh hujan..." Cristy
"Iya untung sempat lari." Verrel yang melap tangannya yang basah.
Sontak Cristy mengusap pipi Verrel yang basah itu. Verrel terdiam dan menatap wajah Cristy. Namun Cristy tetap melapnya. Verrel memegang tangan Cristy.
"Oh!! Sorry Rell guee cuma bantuin lap wajah lu ,sorry ya aku..
Belum selesai Cristy berbicara Verrel langsung mencium bibirnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are The First (Jason William Winata )
De Todo"Aku dan kamu, Kita bukan lah satu mungkin bisa menjadi tiga bahkan jutaan." Cerita ini ditulis untuk merasakan kehadiran nyata sesosok seseorang yang membuat senyum bahkan tertawa lepas di dunia kehaluan. Aku berharap cerita ini yang kalian inginka...