***"Semua siswa harap berkumpul di Aula sekarang. Sekali lagi seluruh Siswa harap berkumpul di Aula sekarang. TerimaKasih."
Vio meletakkan sendoknya. Bahkan semua murid yang masih makan saling berhadap. Jam menunjukan Pukul 19:15.
Kenapa mereka disuruh berkumpul pada jam makan malam begini?
Memilih melanjutkan Makan, Vio melihat sekeliling, murid mulai beranjak dari kursi masing-masing. Padahal, masih banyak makanan tersisa di meja mereka. Itu namanya mubazir bukan?
Kantin Asrama yang tadinya berisi sebagian murid kelas 4 hingga 7 mendadak sunyi. Sedangkan Vio? dia lebih baik mengisi perut kosongnya dahulu.
Melihat ada dua murid yang masih duduk, Vio berinisiatif untuk mengajaknya pergi ke Aula bersama.
Mendekat, dia menepuk bahu Gadis yang masih menyesap jus alpukatnya.
Dan dia, langsung tersedak? hey, apa Vio membuatnya terkejut?
"Maaf."
Dia mengambil Tissue, Lalu membalik badan menatap Vio tajam.
"Apa?"
"Lo gak ngumpul di Aula?"
"Emang kenapa kalau gak?" Dia berbicara ketus, merasa terganggu oleh kedatangan Vio yang mengusiknya.
Vio mengangkat bahu acuh, padahal dia berbicara baik-baik, hanya agar mereka juga bisa menjadi dekat bukan?
Tapi ... Vio segera memicingkan mata, melihat sekilas Murid yang duduk berhadapan ini, sedangkan yang satunya nampak sibuk dengan handphone di tangannya.
"Bukannya lo murid kelas dua?" Atensi keduanya teralih, Mereka berdua diam serempak.
"Iyakan?" Tanya Vio lagi.
Gadis itu diam, Acuh dengan memilih menguyah camilan yang berada di atas meja. Hingga Gadis yang satunya berdiri menimbulkan suara decitan kursi.
"Kita pergi sekarang, Jane?"
Mengangguk, dia memilih memutar badan menghadap Vio yang masih di tempatnya, Menatap sinis lalu bersuara.
"Harusnya lo udah ada di Aula sekarang. Kenapa masih di sini?"
Vio berkacak pinggang, melihat ketengilan yang terpancar dari Murid Special X Class ini, membuatnya sedikit geram. Ya, hanya sedikit.
"Harusnya gue yang nanya-"
"Tugas kita selesai Jane, Pak Hendrik udah nunggu." Gadis yang Vio kenal bernama Thalia itu menyela. Membuat Vio menatapnya heran.
"Kenapa kami berdua ada disini?" Jane melanjutkan kalimat Vio yang terpotong, Kini balik, dia mulai melipat tangan.
"Karena kami di tugaskan, buat awasin murid kelas 4 sampai 7 biar mereka tepat waktu. Tapi apa? Murid yang berhasil naik peringkat dua tidak memiliki kedisiplinan?"
Vio bungkam, Tangannya di turunkan di sisi tubuh. Oh, lagi dia melakukan kesalahan. Dan, Jane juga mengungkit peringkatnya, Hey ayolah, belum tentu dia akan bertahan di posisi itu, masih banyak murid cerdas yang akan mengalahkannya nanti, Iya nanti.
Jane Berdecih.
"Ke aula sekarang!"
Sedikit berlari kecil, Rambutnya yang sengaja tergerai kini bergerak tertiup angin, Vio harus menurutinya seperti budak.
Haha! Dulu Claire, dan sekarang, orang yang membuatnya seperti orang tak berguna adalah Jane, kenapa hidupnya harus seperti ini.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLION: Link
Mystery / Thriller(FOLLOW SEBELUM BACA) *** Persaingan untuk mendapat gelar juara, Perpindahan keluar negeri jika pencapaian nilai murid di atas luar biasa, Nilai yang dipaksa walau dari kalangan orang biasa. Mengerikan, semua di paksa untuk terlihat sempurna. Tak be...