15. Pemilihan sesi

257 53 0
                                    


***

"Dua hari yang lalu, wakil kepala sekolah sudah memberitahu tentang pemberlakuan sistem yang akan sekolah laksanakan." Ruang aula senyap, seluruh murid nampak serius memperhatikan, terlebih untuk barisan pertama yang di isi oleh sebagian murid Super x class, dengan pemisah di bagian kiri di khususkan untuk murid Special x class yang baru.

Vio duduk tegap, belum lagi di kedua sisinya yang sekarang duduk adalah Luna dan Claire, dia hanya sebagai pemisah kedua teman ini.

Lirikan sekilas, dia tujukan pada bangku pertama yang duduk di sebelah Darel bagian Special x, Jane memangku kaki dengan tangan bersedekap di dada.

Gadis itu tidak menyapanya dari kemarin, jika bertemu dia akan membalas dengan tatapan dingin dan langsung melewatinya begitu saja. Tapi matanya tertuju pada memar biru di pipi Jane yang sengaja dia sembunyikan dengan poni panjang di bagian telinga, Rambut kuncir yang selalu tak pernah Jane gerai.

Beralih, dengan balutan kain kasa yang di lilit di tangannya, Vio mengerut. Apa terjadi sesuatu pada Jane?

"Viola Atheira!" Vio terkesiap, lantas berdiri dan segera menoleh. Kini semua tatapan di ruangan itu tertuju padanya.

"Bisa ulangi apa yang bapak katakan tadi?"

Diam, Vio tak tau melakukan dan harus menjawab apa.

"Apa yang kamu perhatikan sedari tadi?"

"Tidak ada Pak." Gelengan dari guru itu, lalu menghela nafas bersamaan dengan suara. "Duduk."

Vio segera duduk, entah apa yang dia rasakan. Tapi pastinya, itu malu.

Dia menoleh saat suara di sampingnya terdengar, Claire menatapnya dengan senyum miring dan raut tanda tanya. Abai, Vio tak ingin berdebat kembali dengan anak kepala sekolah ini.

Hingga Suara di podium kembali terdengar.

"Untuk pelaksanaan sistem bagian pertama, kita akan laksanakan besok dan lusa, karena waktu yang akan kita pakai punya sedikit kelonggaran. Dari Wakil kepala hingga staf guru sekolah HELLION juga mengiyakan agar segera di berlakukan."

"Persiapkan diri kalian mulai sekarang, tidak perlu banyak pikiran." Terhenti, guru itu tersenyum hingga menyapu ruangan membuat sebagian murid menatap heran satu sama lain.

Terlebih Vio yang sudah tak sabar menunggu kelanjutannya.

"Karena pengujian besok akan sangat mudah, dan kalian di harapkan agar menjaga kesehatan hingga hari kelima, Dan satu lagi ..."

"Mulai malam ini, jangan ada yang membuka buku, menyambung jaringan, atau membuka website dan internet. Terutama, kalian tidak di perbolehkan membaca hal yang ada sangkut pautnya dari pelajaran. Semua pelajaran." Tekanan di akhir kalimat, bahkan hampir seluruh ruangan berbisik bingung, Hal macam apa hingga mereka tidak di perbolehkan membaca?

Apalagi jika sudah menjadi bagian sekolah HELLION untuk mewajibkan siswanya nomor satu. Dan tentu, itu dengan membuka buku pelajaran dan membacanya, tapi sekarang mereka tidak boleh?

Ketukan mikrofon membuat atensi tertuju pada satu titik kembali.

"Bapak tau kalian pasti kebingungan. Tapi untuk hal ini, kalian hanya melakukannya selama dua hari untuk pengujian besok dan lusa."

"Selebihnya, kalian sudah boleh membukanya kembali." Lagi, suara kecil kembali terdengar.

"Tapi jika malam ini kalian ketahuan melakukannya, kami akan segera mengambil tindakan, dan kalian akan tahu seperti apa hukumannya."

Senyap kembali, semuanya seolah berbicara pada pikiran masing-masing. Jarum jam besar yang berada di sisi ruangan berhenti berdetak, lagi kebingungan menyelimuti saat seluruh pintu tertutup bersamaan, ventilasi udara tertutup sendirinya.

HELLION: LinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang